Saham

Daftar 3 Pemegang Saham AGRO Sebelum Right Issue

saham-agro

Ajaib.co.id – Saham AGRO dari emiten PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga tbk merupakan salah satu saham yang tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak perusahaan BRI ini terbukti mencatatkan laba yang memuaskan. Tentu saja hal ini juga menjadi kabar positif bagi para pemegang sahamnya.

Kalangan investor pasar modal mungkin selama ini hanya terpaku pada moncernya kinerja saham Bank BRI. Namun bagi kalangan umum, harga saham BRI cenderung mahal karena statusnya sebagai salah satu saham blue chip. Sebagai alternatif, mungkin kamu bisa mencoba menanamkan pada saham AGRO.

Apalagi perusahaan ini merupakan anak perusahaan yang paling banyak menyumbangkan laba pada kuartal II periode 2019 lalu. Dikutip dari Bisnis.com, Berdasarkan data Bank BRI dalam penjelasan atas pemberitaan media massa yang dirilis di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), BRI Agro mencatat kontribusi laba sebesar Rp78,29 miliar sepanjang Kuartal II/2019.

Jumlah itu tertinggi dibandingkan laba 6 anak usaha Bank BRI lain. Kamu berkesempatan membeli saham ini karena perusahaan ini memutuskan untuk melepas 3 miliar saham baru untuk menghimpun modal. Meski demikian, kamu harus bersabar karena penawaran pertama akan diberikan kepada pemegang saham lama dengan sisten right issue.

Pemiliki Saham AGRO Terbesar yang Bakal Dapat Kemudahan Right Issue

Saham AGRO milik perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga tbk (Agro) sudah lama dikabarkan bakal melakukan right issue untuk mendapatkan pendanaan atau porsi kepemilikan pemegang saham. Anak perusaahaan Bank BRI ini menargetkan tambahan dana Rp700 miliar dengan menerbitkan 3 miliar lembar saham baru. Jumlah itu setara dengan kepemilikan saham perusahaan sebanyak 12,32%.

Right issue ini dilakukan dengan menggelar penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Ini merupakan penawaran yang diberikan kepada pemegang saham sebelumnya untuk melakukan penawaran terlebih dahulu pada harga tertentu dan jangka waktu tertentu. Investor yang tidak melakukan pembelian saham kemudian secara otomatis akan terdilusi alias penurunan persentase kepemilikan.

Dikutip dari media Jakarta, CNBC Indonesia, Direktur Utama BRI Agroniaga Tbk Agus Noorsanto mengatakan dengan penambahan modal dari rights issue maka perseroan bisa naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dari sebelumnya BUKU II.

Modal tambahan ini akan digunkana untuk meningkatkan pelayanaan dari bank ini. Harga penawaran right issue pun diperkirakan masih di bawah harga stabil saham AGRO yang biasanya berkisar Rp250 per lembar saham.

Meski sudah diwacanakan sejak lama, agaknya kebijakan ini terpaksa harus ditunda. Dikutip dari Bisnis.com, keputusan right issue terpaksa ditunda karena pasar modal yang tengah volatil. Selain itu, penundaan penawaran saham AGRO juga melihat kondisi pasar saham yang sedang buruk.

Pasalnya, perseroan juga akan melancarkan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMT-HMETD) atau private placement dengan target Rp412 miliar. Private placement ini merupakan tahap kedua. Tahap pertama telah di lakukan pada akhir 2018 dengan total dana yang diperoleh sebesar Rp272 miliar.

Harga saham Agro pada perdagangan Selasa (28/4/2020) ambles ke angka Rp98 per lembar saham. Harga ini mengalami penurunan sebesar 50% dari posisi awal 2020. Rasio harga saham per nilai buku (price to book value/PBV) tercatat sebesar 0,47 kali. Tren buruk ini nampaknya mengikuti nasib berbagai emiten lainnya di pasar saham akibat sentimen negatif Covid-19.

Hanya saja penawaran ini akan tetap berjalan sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2020. Diprediksi penawaran baru akan terjadi pada semester I tahun 2020. Hanya saja memang belum didapatkan waktu yang pasti baik penawaran ke publik atau right issue bagi pemegang saham sebelumnya.

Sembari menunggu momen tersebut, yuk kita simak siapa saja sih pemegang saham AGRO yang bakal dapat kemudahan right issue ini.

1. PT Bank BRI Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Bank BRI merupakan induk perusahaan PT BRI Agroniaga sekaligus pemegang saham terbesar. Saham AGRO milik BRI mencapai 87,10% atau setara dengan 18 miliar lembar saham. Jumlah saham ini didapatkan dengan modal setoran awal sekitar Rp1,8 triliun.

BRI sebagai pemilik saham mayoritas tidak mengambil hak right issue saham AGRO dilansir dari Kontan.co.id. Namun dengan persentase yang dimiliki dibandingkan pertambahan sahamnya maka BRI akan tetap menjadi pemegang saham terbesar perusahaan ini. BRI Agroniaga sebelumnya diakuisi oleh BRI pada 2012 lalu.

2. Publik

Masyarakat merupakan pemegang saham terbesar kedua di perusahaan dengan kode emiten AGRO ini. Jumlahnya sekitar 6,58% dari keseluruhan setau setara 1,4 miliar lembar saham. Jumlah ini didapatkan dengan investasi awal sebesar Ro140 miliar. Saham publik dimiliki oleh setiap entitas masing-masing di bawah 5% dari keseluruhan.

Saham perusahaan milik pemerintah ini go public pada 8 Agustus 2003. Saham AGRO merupakan salah satu yang direkomendasikan analis saham karena kinerjanya dianggap positif. Hal ini dikarenakan penyaluran kredit yang cukup tinggi dengan likuiditas yang cukup. BRI Agro juga berinovasi dengan mengembangkan financial technology (fintech) yang saat ini pamornya naik.

3. Dana Pensiun Perkebunan

Perusahaan yang mengelola dana pensiunan pekerja BUMN perkebunan ini memiliki saham sebesar 6,33%. Meski jumlahnya sangat jauh tertinggal, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) merupakan pemilik saham di BRI Agro dengan jumlah 1.3 lembar saham. Kepemilikan ini didapatkan dengan pembelian sebesar Rp135 miliar.

Yayasan Dana Pensiun Perkebunan yang merupakan cikal bakal Dapenbun sebelumnya merupakan pendiri Bank Argo pada 1989. Kepemilikannya kemudian terdelusi pada tahun 2009 dan dilanjutkan dengan proses akuisisi beserta pergantian nama menjadi Bank BRI Agro. 

Ketiganya merupakan pemegang saham Agro dengan persentase terbesar sampai saat ini. Selain itu, kepemilikan atas perusahaan ini juga dipegang oleh Ebeneser Girsang yang merupakan Direktur Utama BRI Agro. Ia memiliki 0,01% saham Agro setelah melakukan pembelian sebanyak 1.552.600 dengan harga Rp 155.260.000.

Adapun, BRI Agro sendiri diprediksi akan memiliki kinerja yang menjanjikan. Perusahaan ini mencatat laba bersih Rp 51,06 miliar sepanjang tahun lalu, turun 75,49% dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 204 miliar. Hanya saja, kinerja keuangannya relatif naik dibandingkan rata-rata capaian industri perbankan lainya.

Jadi, apakah kamu tertarik memiliki saham AGRO?


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait