Saham ADRO merupakan kode di Bursa Efek Indonesia untuk saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang bergerak di bidang batu bara. Kegiatannya mulai dari pertambangan, pedagangan, logistik hingga pembangki tenaga listrik berbasis batu bara. Awalnya perusahaan ini dikelola oleh pihak asing namun berhasil diakuisisi oleh pebisnis lokal pada 2005 lalu. Harga saham ADRO juga sering dilirik oleh berbagai investor lho.
Saham perusahaan ini juga mulai go publik di tahun yang sama. Nama perusahaan ini sempat mencuat ke publik saat masa kampanye presiden lalu karena Sandiaga Uno merupakan salah satu direksinya. Mantan cawapres ini mengundurkan diri sebagai direksi perusahaan ini namun tetap merupakan salah satu pemegang sahamnya.
Pemilik Saham ADRO
Meski demikian, ia bukanlah salah satu pemegang saham utama perusahaan publik ini. Ada setidaknya nama konglomerat lain yang merupakan pemegang saham perusahaan yang banyak beroperasi di Kalimantan ini antara lain:
Garibaldi Thohir
Ia adalah presiden direktur perusahaan ini sekaligus pemegang saham terbanyak sebesar 43,91%. Kepemilikan sahamnya mencapai 1.976.632.710, terbanyak dibandingkan pengusaha lainnya. Saudara kandung Erick Thohir ini merupakan salah satu orang yang mengakuisisi PT Adaro dari investor Australia pada 2005 lalu.
Pria yang kerap dipanggil Boy Thohir ini masuk dalam daftar salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Kekayaannya mencapai Rp24 triliun atau US$ 1,7miliar dengan kepemilikan perusahaan salah satunya di Adaro Energy dan Gojek.
Edwin Soeryadjaya
Saham ADRO kedua terbanyak dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya. Kepemilikannya mencapai 1.051.738.544 lembar saham dengan total 3,29% dari keseluruhan. Jumlah saham yang dimilikinya menjadikan putra pendiri Grup Astra ini menjadi presiden komisaris perusahaan ini.
Edwin merupakan salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$660 juta menurut catatan Forbes. Perusahaan milik Edwin yang cukup dikenal publik ialah Saratoga Investama yang juga didirikan bersama Sandiaga Uno.
Theodore Permadi Rachmat
Pengusaha ini memiliki saham sebesar 2,54% dari keseluruhan saham ADRO. Jumlahnya sebanyak 812.594.101 lembar saham dengan modal setoran awal kurang lebih US$8 juta. Ia duduk sebagai wakil presiden komisaris dalam manajemen perusahaan ini.
Theodore juga berkembang menjadi pebisnis handal saat bekerja di Astra Grup hingga saat pensiunnya. Namun, kekayaannya didapatkan dengan mendirikan perusahaan sendiri bernama Triputra Group yang bergerak di bidang agrikultur, manufaktur, perdagangan, dan dana pensiun.
Arini Saraswaty Subianto
Pebisnis wanita ini tak ketinggalan memiliki saham di Adarao Energy. Jumlahnya 0,25 % atau sama dengan 79.399 lembar saham. Ia merupakan komisaris perusahaan ini selain unit usaha lain yang dikelolanya.
Arini merupakan wanita terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$820 juta atau Rp11 triliun. Ia duduk di posisi ke-38 dari 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Sosialita ini sempat mencuri perhatian publik karena gayanya yang fashionable meski sibuk berbisnis.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.