Saham

Cara Menghitung Investasi Saham Agar Bisa Untung Optimal

cara menghitung investasi saham

Jika ingin meraup untung maksimal dari investasi, kamu harus melakukan perhitungan. Hal ini berlaku pada semua instrumen investasi. Termasuk cara menghitung investasi saham.

Investasi saham masih menjadi tujuan investor dalam menanamkan modal. Pasalnya, investasi ini memberikan imbal hasil yang tinggi, tetapi risikonya juga tinggi. Sehingga investor harus benar-benar melakukan perhitungan ketika berinvestasi di pasar modal.

Return of Investment (ROI)

Untung optimal tak hanya dilihat dari selisih harga beli dan jual. Investor juga memperhitungkan ROI. ROI merupakan metrik populer karena serbaguna dan sederhana. Pada dasarnya, ROI adalah rasio uang dari keuntungan atau kerugian pada suatu investasi, relatif terhadap biaya investasi.

ROI dapat digunakan sebagai ukuran dasar dari keuntungan investasi. ROI juga dikenal sebagai cara menghitung investasi saham (dan instrumen lainnya), transaksi membeli rumah, atau perusahaan yang ingin memperluas usahanya.

Perhitungannya sendiri tidak terlalu rumit. Bahkan cenderung mudah diinterpretasikan bagi para pengguna. Terlebih saat ini, cara menghitung investasi saham bisa dilakukan pada aplikasi. Jadi investor cukup mengunduh aplikasi investasi di App Store atau Play Store. Setelah itu, investor bisa menggunakannya sebagai alat prediksi sebelum berinvestasi.

Intinya, perhitungan ROI adalah nilai investasi saat ini dikurangi biaya investasi, lalu dibagi dengan biaya investasi. Biaya tersebut terdiri dari biaya pembelian, penjualan, dan pajak.

ROI = ((Total Penjualan – Biaya Investasi) : Biaya Investasi) x 100 persen.

Tips Investasi Saham dari Lo Kheng Hong

Di ranah investasi, khususnya investasi saham, nama Lo Kheng Hong tidak asing lagi. Pasalnya, aksinya seperti Warren Buffet, investor sekaligus filantropis asal Amerika Serikat. Tak heran ia dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia.

Dalam investasi saham, Lo Kheng Heng kerap memberikan tips berinvestasi untuk semua kalangan, termasuk generasi Z dan milenial. Ia menerapkan prinsip sederhana dalam menanamkan modal di lantai bursa.

Di sisi lain, Lo Kheng Hong juga menjadi panutan bahwa investasi saham dapat tak mengenal usia. Karena ia berinvestasi saham pada usia 30 tahun. Lalu apa saja tips darinya?

Investasi di Pasar Modal

Menurut Lo Kheng Hong, investasi di pasar modal adalah cara untuk bisa kaya raya. CNBCIndonesia.com (23/08/2019) melaporkan Lo memberikan tips bahwa investasi di perusahaan publik yang memiliki produk atau jasa dapat menjadi nilai plus. Terlebih jika produk dan jasanya menguasai pasar atau banyak digunakan oleh masyarakat.

Ia mencontohkan saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk), ASII (PT Astra International Tbk), dan ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk). Ketiga emiten tersebut memiliki produk “sejuta umat” yang banyak dipakai oleh masyarakat. Sehingga ketika membeli produk mereka, kenapa tak sekalian memiliki sahamnya.

Memilih Perusahaan yang Sehat

Ketika investasi saham, pilih saham dari perusahaan yang sehat. Ciri-ciri perusahaan sehat antara lain memiliki tata kelola baik, perusahaan maupun industrinya terus bertumbuh, serta laporan keuangan membukukan laba, yang semakin tahun semakin meningkat.

Selain itu, ada baiknya investor selalu memperbarui informasi ekonomi melalui media terpercaya, Bursa Efek Indonesia (BEI), serta situs perusahaan. Dengan demikian investor tak hanya mendapatkan berita terkini, melainkan juga data terbaru berkaitan kinerja perusahaan.

Investasi Saat Harga Turun

Lo Kheng Hong menyarankan untuk berinvestasi saat harga turun. Jual ketika harganya naik. Namun sebelum membeli tetap memperhatikan fundamental emiten, yang telah dibahas di atas.

Di sisi lain, ia juga menyarankan untuk membeli saham dengan valuasi murah. Sehingga investor pemula yang memiliki minim dapat mengoptimalkan keuntungan. Cara menghitung valuasi saham dengan mengetahui dua rasio, yaitu Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value Ratio (PBV).

Rumus PER adalah Harga Saham : Earnings Per Share (EPS). Sedangkan untuk mengetahui EPS adalah laba bersih per lembar : dibagi jumlah saham yang beredar.

Rumus BVR adalah Harga Saham : Book Value Per Share (BVPS). Nilai BVPS diambil dari ekuitas jumlah saham yang beredar.

Fokus Investasi

Jika kamu ingin mendapatkan untung optimal, fokus pada investasi. Jika saham yang menjadi pilihanmu, fokus dulu ke saham. Namun mengingat saham adalah investasi jangka panjang, jadi kamu tak perlu melihat pergerakannya setiap hari.

Kamu juga harus jeli melihat peluang lain. Misalnya investasi yang sedang memberikan imbal hasil tinggi di tengah kondisi yang tak menentu. Seperti melihat instrumen reksa dana, obligasi, atau logam mulia. Jika salah satu instrumen tersebut sesuai dengan tujuan investasi, kenapa tak memilikinya.

Jangka Panjang

Alumni dari Universitas Nasional, Jakarta, ini tak henti-hentinya mengingatkan investor bahwa saham adalah investasi jangka panjang. Sehingga jangan mengharapkan keuntungan besar saat itu juga.

Wejangan Lo Kheng Hong di atas bisa menjadi pegangan ketika kamu diiming-imingi investasi tidak jelas. Jika diajak teman atau kerabat berinvestasi yang memberikan imbal hasil tinggi dalam waktu dekat, kamu perlu curiga.

Bisa jadi itu adalah investasi bodong. Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Imbal hasil dan risiko investasi selalu jalan beriringan. Dan untuk memperoleh imbal hasil memerlukan waktu.

Menunggu dengan Sabar

Bagi Lo Kheng Hong, investasi harus dilakukan dengan sabar. Ia mencontohkan ketika berinvestasi pada saham komoditas, yang memiliki produk batu-bara.

Ia membeli saham INDY (PT Indika Energy Tbk) saat harga turun pada awal 2016. Enam bulan kemudian harga INDY naik enam kali lipat, dilansir dari Kontan.co.id (12/08/2019). Ketika naik, saat investor menjual saham tersebut.

Namun apapun saham pilihanmu, jangan lupa untuk melakukan cara menghitung investasi saham agar bisa meraup untung optimal. Dan tentunya, atur bujet keuangan supaya kebutuhan sehari-hari terpenuhi dan investasi berjalan lancar.

Bacaan menarik lainnya:

Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2011). Pasar Modal Di Indonesia (Edisi 3 ed.). Jakarta: Salemba Empat.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait