Ajaib.co.id – Setiap masalah keuangan yang kita sedang hadapi dalam kehidupan, pasti memiliki solusi bila kamu tahu bagaimana cara memperbaiki masalah keuangan tersebut. Di mana, untuk bisa memperbaiki masalah yang sedang terjadi, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi duduk perkara yang membuat masalah tersebut semakin kompleks saja.
Karena jika kita sudah membicarakan tentang masalah keuangan, hal ini bisa berdampak kepada aspek-aspek kehidupan lainnya seperti produktivitas saat kita bekerja, keseimbangan hidup sehari-hari, dan lainnya. Tak jarang juga, masalah keuangan yang tidak bisa diselesaikan akan membuat pikiranmu semakin stres saja, bahkan bisa menyebabkan depresi.
Bila sudah mengalami depresi, hal yang paling ditakutkan adalah menyelesaikan masalah yang terjadi dengan cara yang tidak masuk akal yakni lewat percobaan bunuh diri.
Hal ini sudah banyak kita tonton di layar televisi, di mana ada pekerja yang baru saja di-PHK memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ini adalah contoh dari ganasnya masalah keuangan yang berdampak langsung kepada kehidupan seseorang.
Namun, yang menjadi masalah saat ini adalah bagaimana cara memperbaiki keuanganmu jika sedang dalam kondisi tidak sehat. Salah satu caranya adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah keuangan yang terjadi, kamu bisa menarik informasi dari adanya sebab-akibat.
Perlu diketahui, bahwa sebuah keputusan finansial yang kamu ambil akan selalu diikuti oleh konsekuensi maupun risiko di belakangnya.
Nah, bagi kamu yang ingin tahu bagaimana cara mengelola keuanganmu dengan baik. Berikut ini adalah contoh masalah keuangan beserta cara memperbaikinya:
Cara Memperbaiki Kondisi Keuangan yang Tidak Sehat
1. Memiliki Banyak Utang
Faktor yang mempengaruhi milenial bisa terlilit banyak utang adalah kamu tidak mengelola keuanganmu secara cerdas dan bijak. Di mana, kamu hanya mengikuti keinginanmu saja dan bukannya kebutuhan berdasarkan tingkat urgensi paling mendesak terlebih dahulu.
Tanda-tanda kamu terlilit utang bisa dilihat dari:
· Total tagihan cicilan per bulan melebihi 40% dari penghasilan bulananmu.
· Selalu membayar cicilan kartu kreditmu dengan minimum pembayaran sebesar 10% dari total tagihan.
· Menunda pembayaran cicilan dan berakibat semakin membengkaknya biaya cicilanmu beserta bunganya.
Bila demikian, salah satu cara efektif untuk membuat kondisi keuanganmu kembali sehat. Para pakar keuangan sangat menganjurkan kamu untuk mencari penghasilan tambahan yang bersumber dari pekerjaan part time, freelance, berjualan secara online, atau lainnya.
Selain itu, cara memperbaiki keuangan jika terlilit utang adalah mengurangi beban biaya yang tidak semestinya dikeluarkan. Kamu bisa memulainya dengan melakukan evaluasi keuangan setiap bulan, untuk mengetahui pos-pos keuangan mana saja yang bisa kamu kurangi. Umumnya, kamu bisa menekan biaya pengeluaran untuk kebutuhan tersier.
Dengan begitu, kamu sudah menjauhkan diri dari kebiasaan gaya hidup boros yang seringkali menjadi momok paling menakutkan bagi keuangan milenial.
Untuk kasus ini, kamu bisa memperbaiki keuanganmu dengan cara melakukan evaluasi gaya hidup, membuat daftar skala prioritas, dan bila kamu adalah karyawan bisa mencari penghasilan tambahan.
2. Budaya Konsumtif
Gaya hidup kosumtif memang berkaitan erat dengan generasi milenial yang dikenal sebagai generasi paling boros dibanding generasi lainnya. Rata-rata anggaran yang mereka keluarkan untuk memenuhi kesenangan pribadi mencapai Rp 2.000.000 – Rp 10.000.000 per bulan.
Biaya pengeluaran yang paling besar milenial digunakan untuk nongkrong kafé, dan memperkaya pengalaman pribadi dengan melakukan kegiatan travelling.
Untuk memperbaiki kebiasaan konsumtif yang sering dilakukan oleh milenial, kamu bisa menerapkan beberapa cara berikut:
· Bandingkan dirimu dengan orang yang berada di bawahmu.
· Mengurangi jalan-jalan bareng teman dan membuka situs e-commerce agar kamu tidak terjebak belanja impulsif.
· Memilih teman atau lingkungan pergaulan yang bisa mendorong kamu untuk lebih berhemat. Karena pada dasarnya pergaulan yang buruk dapat mempengaruhi kebiasaan baikmu.
· Berbelanja barang-barang yang berkualitas, di mana kamu bisa membeli sebuah produk untuk jangka panjang sehingga kamu tidak perlu terus-menerus gonta-ganti produk setiap saat.
· Memilih membeli sayuran mentah di supermarket untuk dimasak di rumah dibanding membeli makanan di luar. Hal ini bisa menghemat pengeluaranmu hingga 50%.
Kelima cara di atas bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-harimu agar kamu tidak terbelenggu dengan gaya hidup konsumtif.
3. Tidak Berinvestasi
Umumnya, dampak dari tidak berinvestasi mulai dari sekarang baru akan dirasakan menjelang masa-masa pensiunmu nanti. Bila kamu saat ini masih beranggapan bahwa hidup itu cuma sekali, kamu akan kesulitan ketika kamu memasuki usia yang tidak produktif lagi.
Bayangkan saja, hidup itu bukan hanya dihabiskan untuk hari ini saja. Melainkan, kamu masih memiliki hari esok yang tentunya penuh ketidakpastian. Hal ini sangat dirasakan oleh para pekerja yang masih aktif bekerja saat ini di new normal.
Di mana, seluruh pekerja yang ada di seluruh dunia harap-harap cemas bila harus kehilangan pekerjaannya akibat perusahaan tidak sanggup lagi membiayai operasionalnya. Sehingga, bila itu terjadi kamu perlu menyiapkan tabungan dari investasimu untuk menunjang kehidupan sehari-hari, hal ini terlepas dari kamu masih memiliki dana pesangon.
Daripada kamu habiskan seluruh uangmu untuk memenuhi keinginan pribadimu, alangkah bijaknya gunakanlah uangmu tersebut untuk dialokasikan ke investasi. Saat ini, sudah tidak alasan lagi bagi milenial yang masih menganggap bahwa investasi itu mahal dan sebagainya.
Melainkan, kini kamu berinvestasi hanya dengan Rp10.000 saja lewat reksa dana Ajaib, di mana kamu bisa mulai belajar bagaimana cara mengelola investasi yang baik dan benar. Bahkan, bila kamu memang sedang secara agresif ingin menumbuhkan nilai uang yang kamu miliki, kamu bisa berinvestasi di aplikasi Ajaib lewat saham.
Investasi secara agresif memang disarankan untuk para investor yang masih usia produktif, sedangkan ketika sudah memasuki masa-masa pensiun. Kamu akan menjadi investor lebih konservatif dalam menempatkan danamu di sejumlah instrumen investasi berisiko.
Demikianlah informasi terkait bagaimana cara memperbaiki kondisi keuangan yang tidak sehat, bila kamu bisa memperbaiki keuanganmu secara bertahap, kemerdekaan secara finansial bukan hanya anggan-anggan semata saja melainkan bisa diwujudkan saat usia muda sekalipun.