Saham

Apa itu Bandar Saham & Bagaimana Cara Kerjanya?

Cara Kerja Bandar Saham

Ajaib.co.id – Apa itu bandar saham? Istilah ini pasti akan sering kamu temui ketika kamu mulai terjun ke dunia investasi saham. Lalu sebenarnya siapa sih bandar saham? Bagaimana cara kerja bandar saham? Untuk lebih jelasnya, di bawah ini kita akan membahas bandar saham yang akan sering kamu dengar cepat ataupun lambat-tentu ketika kamu sudah mulai berinvestasi saham.

Apa itu Bandar Saham?

Banyak orang yang bertanya-tanya apa itu bandar saham? Kenapa ada bandar saham?

Bandar saham sendiri merupakan sekumpulan pelaku pasar yang bisa memainkan dan memanipulasi harga saham. Selama ia memiliki uang dalam jumlah besar, maka mungkin baginya menjadi bandar saham. Bandar saham juga bisa terbentuk dari sekumpulan retail yang berencana menggerakkan harga saham dengan dana mereka.

Istilah bandar saham sering disebut dengan istilah lain, yaitu market maker. Merekalah ini yang bertugas untuk memainkan atau memanipulasi harga saham. Mungkin kamu sering mendengar istilah ‘menggoreng saham’, itulah yang dilakukan oleh para bandar saham.

Singkatnya, yang mengatur jalannya roda dalam bursa meskipun tidak sepenuhnya adalah si bandar saham dan tentu saja aktivitas ini dilarang dan ilegal.

Siapakah Orang di Balik Bandar Saham?

Orang-orang yang disebut bandar saham ini bisa jadi hanya satu orang, bisa juga sekumpulan orang, atau bahkan institusi keuangan. Selama mereka memiliki dana besar yang bisa mempengaruhi secara signifikan terhadap harga saham. Dengan dana yang sangat besar, tentu mereka memiliki potensi untuk membuat harga saham undervalue ataupun overvalue.

Biasanya, bandar menargetkan saham kecil. Alasannya, karena harga saham tersebut masih sangat fluktuatif atau mudah naik-turun. Sedangkan, jika menargetkan saham besar atau big cap, bandar memerlukan dana yang sangat besar untuk menggerakkan harganya.

Secara garis besar, bandar membeli membeli saham ketika harganya masih rendah. Mereka membelinya dalam jumlah besar, bisa ribuan bahkan ratusan ribu lot sekaligus.

Dengan adanya pembelian besar dari bandar, investor melihat bahwa ada kemungkinan harga saham akan terus naik. Mereka mengira ada peluang baik yang membuat investor memercayakan dana kepada perusahaan tersebut.

Lalu, investor lain pun akan mengikuti aktivitas bandar. Mereka ikut membeli saham yang sebenarnya belum terbukti baik dari segi fundamental dan teknikal.

Karena permintaan terhadap saham tersebut semakin tinggi, maka harga saham pun ikut naik. Ketika harganya sudah sangat tinggi, di situlah bandar beraksi dengan menjual semua sahamnya di perusahaan tersebut.

Bandar mendapat keuntungan besar, tetapi tidak dengan investor lain yang sudah terlanjur membeli di harga tinggi.

Fakta Penting Mengenai Bandar Saham

Setidaknya ada dua hal yang perlu dipahami sebelum kamu mengkambing-hitamkan bandar saham dalam kegagalan kamu berinvestasi.

1. Dana yang besar

Untuk membuat sebuah saham terlihat memiliki nilai potensial di masa depan, tentu si bandar saham harus mengangkat harga saham tersebut. Syaratnya tentu mutlak, yaitu memiliki mayoritas saham di bursa saham atau setidaknya bandar bisa mempengaruhi si pemilik saham mayoritas.

Jika ingin berhasil memanipulasi harga saham, investasi yang dikeluarkan sampai umpan tersebut dimakan oleh investor lainnya tentu sangat besar. Uang senilai Rp100 juta pun dinilai tidak akan cukup mempengaruhi pergerakan saham suatu perusahaan.

2. Tidak semua bisa diatur

Beberapa beranggapan bahwa ada beberapa saham yang tidak bisa disentuh oleh bandar yang artinya harga saham perusahaan tersebut murni oleh mekanisme pasar. Saham tersebut adalah saham yang memiliki kapasitas besar alias saham blue chip seperti saham BCA (BBCA) dan saham Unilever (UNVR).

Kenapa? Karena selain dana yang dibutuhkan sangatlah besar. Walaupun memiliki dana sebesar itu, sangat sulit untuk menggerakkan pasar. Otoritas bursa efek pun akan curiga karena adanya pergerakan yang tidak wajar dan pergerakan dana dengan jumlah masif sangat mudah dideteksi.

Bagaimana Cara Kerja Bandar Saham?

Bandar saham memiliki tiga tahapan fase kerja, yaitu fase akumulasi, partisipasi, dan distribusi. Ketiga fase dalam menggoreng saham tersebut tidak hanya berlaku pada saham-saham berkapitalisasi kecil, saham berkapitalisasi menengah hingga besar pun kemungkinan bisa dimainkan.

Pada fase pertama yaitu akumulasi, bandar saham akan memanfaatkan momen untuk melakukan transaksi beli. Biasanya momen tersebut pada saham yang diinginkan masih rendah harganya dan belum banyak pergerakan. Lalu lanjut ke fase akumulasi yaitu proses dimana nantinya harga saham mulai naik karena terus diakumulasi.

Dalam fase akumulasi, publik mulai mengikuti dan membeli saham tersebut atau yang biasa disebut dengan fase partisipasi. Dalam proses partisipasi ini akan muncul investor yang terus melakukan pembelian saham dalam jumlah besar.

Kemudian para penggoreng saham gorengan ini mulai melakukan profit taking atau fase distribusi. Dalam fase ini bandar akan mulai mengambil untung dengan menjual kepemilikan sahamnya.

Cara Menghadapi Permainan Bandar Saham?

Setelah membaca cara kerja bandar saham di atas, pasti kita bertanya-tanya bagaimana kita bisa menghindari saham yang sedang digoreng oleh para bandar. Sulitnya, bukan hanya saham-saham kapitalisasi kecil saja yang digoreng oleh para bandar, melainkan kapitalisasi sedang bahkan mungkin besar pun bisa digoreng olehnya.

Beberapa bandar pun menggunakan strategi memainkan harga yang cenderung halus, jadi kita bisa ikuti dari trend naiknya. Namun jika saham yang dimainkan secara kasar serta asal-asalan dalam membanting harga, sebaiknya jangan ikuti trend-nya karena cukup berisiko.

Selama kita bisa merespon pergerakan saham yang bergerak secara tiba-tiba dengan cepat, maka investasi kita akan tetap aman. Karena pada dasarnya saham yang bagus dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Mengapa Bandar Saham Tidak Diberantas Tuntas?

Tunggu dulu. Beberapa orang beranggapan bahwa bandar saham bukanlah hal yang negatif, setidaknya itulah yang ditulis oleh Ryan Filbert, penulis buku Bandarmology serta inspirator dunia investasi. Menurutnya, bandar sangat diperlukan bagi pasar modal karena berperan sebagai market maker.

Dengan adanya keberadaan bandar saham, volume transaksi sebuah saham akan meningkat, sehingga nilai transaksinya tidak akan terbatas. Lanjutnya, jika melihat predikat bandar yang dicap sebagai pemilik modal besar serta kepentingan menjaga portofolio investasi, maka menurutnya yang paling cocok disebut sebagai bandar justru Manajer Investasi.

Ini karena dalam pasar modal, manajer investasi berkepentingan menjaga produk-produk reksa dana agar tetap memiliki return yang tinggi. Yang penting adalah bagaimana kita mempelajari pola investasi dari bandar, salah satu cara mempelajarinya adalah membaca yang berjudul Bandarmology.

Bandarmology sendiri merupakan buku analisa pergerakan saham dengan berdasarkan pada pola-pola kebiasaan transaksi dari bandar. Memang, buku tersebut tidak 100% akurat, tapi setidaknya kita bisa melihat kebiasaan transaksi para bandar sehingga bisa menentukan sikap dalam melakukan investasi.

Nah, jika kamu berniat untuk memasuki dunia investasi dan takut dengan cara kerja bandar saham, kamu bisa coba mulai berinvestasi bersama Ajaib. Kamu akan dipandu oleh Financial Expert Ajaib agar terhindar dari saham-saham gorengan. Namun jika kamu belum siap berinvestasi saham, kamu bisa mencoba investasi reksa dana terlebih dahulu. Ajaib juga memiliki berbagai produk reksa dana.

Produk-produk reksa dananya pun memiliki harga yang sangat terjangkau, jadi sangat cocok untuk kamu yang baru memulai dunia investasi. Selain itu, Ajaib pun diawasi oleh OJK, jadi sangat aman untuk berinvestasi di kami. Yuk mulai berinvestasi.

Namun, jika kamu sudah memahami mengenai cara kerja saham dan sudah bisa menganalisa saham dengan baik, maka tidak ada salahnya kamu berinvestasi saham. Di Ajaib pun kamu bisa memulai investasi saham dengan mudah, dari mana saja dan kapan saja dengan modal mulai dari Rp100 ribu.

Artikel Terkait