Analisis Saham

Bedah Saham IPO CBRE, Ekspansi Usaha Logistik Angkutan Laut

Cakra Buana Resources Energi (CBRE)

Keseharian aktivitas pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain, terutama dari berbagai kepulauan di Indonesia ini salah satunya dengan menggunakan armada kapal, baik itu dari pelanggan konvensional dan/atau dari berbagai jenis industri yang dilakukan. Keunggulan armada kapal angkatan laut sebagai kendaraan logistik adalah efisien, dan efektif secara perjalanan serta waktu. Nah, tahukah kamu bahwa salah satu emitennya adalah berasal dari perusahaan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE)?

Profil Singkat Emiten

PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan laut khususnya untuk barang umum dengan fokus pada penyediaan jasa pengiriman untuk wilayah seluruh Indonesia dan mancanegara.

Perseroan didirikan pada bulan Juni tahun 2016 di Kota Jakarta, Indonesia. Terkini, Adapun hingga 30 Juni 2022, Perseroan memiliki dan mengoperasikan armada sebanyak 2 unit kapal tunda (Tugboats) dan 5 unit kapal tongkang (Barge) dengan kapasitas 2.000 MT hingga 8.000 MT dalam menunjang kegiatan usahanya meliputi jasa dalam pengangkutan melalui laut untuk komoditas curah seperti hasil tambang, barang konstruksi, alat berat, barang-barang pertanian dan barang-barang industri lainnya.

Perseroan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan melalui pengambilan keputusan strategis dan aktivitas operasional yang handal seiring dengan visi Perseroan untuk menjadi yang Terdepan dalam pengelolaan armada kapal di bidang industri Energi kancah nasional dan internasional

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Perseroan terdiri atas PT Omudas Investment Holdco (73,00%), PT Republik Capital Indonesia (13,50%), Herlienna Qisthi (9,00%), dan PT Bima Harsa Rahardja (4,50%).

Detail Rencana IPO Saham CBRE

Saham CBRE melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 738.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp25 setiap lembar saham, atau sama dengan 16,26% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya berkisar dari Rp100 – Rp110. Perseroan juga berencana menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 1.328.400.000 lembar.

Rasio Saham dengan Waran Seri I adalah 5 : 9, Artinya setiap pemegang 5 saham baru ketika penjatahan final IPO akan memperoleh 9 waran Seri I.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi IPO, PT Omudas Investment Holdco (61,13%), PT Republik Capital Indonesia (11,30%), Herlienna Qisthi (7,54%), PT Bima Harsa Rahardja (3,77%), dan Masyarakat (16,26%).

Penjamin pelaksana emisi efek CBRE adalah PT RHB Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Jadwal Penawaran Saham IPO CBRE

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Perkiraan Masa Penawaran Awal (Masa Book Building): 13 – 16 Desember  2022
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Desember 2022
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum : 28 Desember 2022 – 3 Januari 2023
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Januari 2023
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 4 Januari 2022
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 5 Januari 2022
  • Perkiraan Periode Awal Perdagangan Saham dan Waran Seri I : 5 Januari 2022
  • Perkiraan Akhir Perdagangan Waran Seri I Pasar Reguler : 27 Desember 2024
  • Perkiraan Periode Awal Perdagangan Waran Seri I : 5 Juli 2023
  • Perkiraan Periode Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 3 Januari 2025

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham Cakra Buana

Berdasarkan prospektus saham IPO Cakra Buana, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk:

1. Sekitar 40% dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung rencana pembiayaan Belanja Modal atau Capital Expenditure (CAPEX) berupa penambahan 1 set kapal Tug dan Barge dengan ukuran 300 ft. Perseroan menilai rencana penambahan armada ini sebagai langkah Perseroan dalam meningkatkan kinerja operasional.

2. Sekitar 60% akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam tujuan mendukung strategi kegiatan operasional Perseroan secara umum. Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar kapal, sewa/charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.

Kinerja Laporan Keuangan Cakra Buana

Kinerja Laporan Keuangan CBRE

Prospektus saham IPO CBRE menunjukan bahwa dalam kinerja 1 tahun terakhir, Cakra Buana berhasil mencatatkan kinerja yang baik, tercermin pada periode secara tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dengan raihan Laba Bruto mencapai Rp1,3 miliar, melesat naik 1.628% dibandingkan dengan kinerja pada periode 31 Desember 2020 yang mencatatkan Laba Bruto Rp77 juta. Peningkatan Laba Bruto tercatat karena keberhasilan Perseroan dalam mengelola armada kapal yang dimiliki, diikuti oleh menurunnya beban pokok pendapatan.

Rasio Keuangan Cakra Buana

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO Cakra Buana selama bulan Desember 2021:

Data di atas menunjukkan CBRE memiliki kinerja fundamental yang baik, tercermin pada rasio usaha mencatatkan kinerja positif pada tahun yang berakhir 31 Desember 2021, termasuk Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), dan EBITDA yang berhasil mencatatkan double digit dengan kinerja masing-masing pada 12,76%, 26,35% dan 90,49%, hal ini mengindikasikan bahwa CBRE berhasil memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh laba.

Bersamaan dengan rasio solvabilitas yang bersifat wajar, terlihat pada Debt to Asset Ratio (DAR) tercatat  sebesar 0,98x. Mencerminkan CBRE memiliki kinerja yang sehat untuk meningkatkan performa rasio keuangan Perseroan.

Kebijakan Dividen Saham Cakra Buana

Prospektus saham IPO CBRE menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham CBRE, Perseroan berencana membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih mulai dari tahun 2025 dengan menggunakan laba tahun berjalan tahun buku 2024.

Prospek Bisnis Cakra Buana

Perseroan memiliki optimisme tinggi percaya bahwa tahun 2022 akan mencatat hasil yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, terutama karena pemulihan perekonomian Indonesia ke jalur pertumbuhan ekonomi yang positif.

Pandangan positif PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) tidak lepas dari posisi geografis Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki tantangan khusus yang tidak dihadapi negara lain yaitu menghubungkan perdagangan antar pulau yang terpisah oleh laut.

Oleh sebab itu, transportasi pengiriman melalui laut menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dikesampingkan dalam menentukan kinerja, terlebih mengingat peran beberapa daerah yang menjadi pusat pasokan kebutuhan barang bagi daerah lainnya agar ekonomi dapat terus bertumbuh secara positif.

Selain memiliki prospek usaha yang baik berdasarkan wilayah operasionalnya. Perseroan juga memiliki prospek usaha berdasarkan industri yang memiliki kontribusi pendapatan terhadap Perseroan yaitu pengiriman komoditas curah seperti batu bara dan nikel. Perseroan memproyeksikan perkembangan industri tambang khususnya batu bara dan nikel di Indonesia akan berdampak secara positif terhadap keberlanjutan usaha Perseroan.

Berikut adalah uraian beberapa faktor yang mempengaruhi prospek usaha Perseroan ke depannya:

Kondisi Ekonomi di Indonesia

Menurut research and report dari Asian Development Bank (ADB) dalam Asia Development Outlook 2022, setelah mengalami sedikit penurunan di Kuartal III-2021, perekonomian Indonesia membaik dan menutup tahun 2021 pada teritori yang positif di level 3,7% Year on Year (YoY).

Pertumbuhan terjadi di berbagai sektor dan akan menguat pada tahun 2022 seiring dengan normalisasi kegiatan ekonomi secara luas. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,0% pada 2022 dan 5,2% pada 2023 seiring makin pulihnya permintaan dari dalam negeri.

Asian Development Outlook (ADO) 2022 menyebutkan bahwa daya beli konsumen dan kegiatan manufaktur di Indonesia terus bertumbuh karena naiknya pendapatan, pekerjaan, dan optimisme. Investasi terbantu oleh naiknya permintaan, perbaikan iklim investasi dan iklim berusaha, serta pemulihan kredit.

Pertumbuhan Industri Batubara 

Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, realisasi produksi di periode Januari-Agustus 2022 mencapai 393,56 juta ton atau 59,36%, dari total produksi batubara Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 663 juta ton di sepanjang tahun 2022, jumlah target produksi tersebut meningkat 8,86% dari target tahun sebelumnya dengan asumsi bahwa kasus pandemi terus menurun dan cuaca kembali normal.

Kinerja di industri batubara juga diperkirakan meningkat karena adanya dukungan kenaikan harga batubara yang disebabkan oleh rendahnya Domestic Market Obligation (DMO) yang disyaratkan pemerintah sehingga membuka ruang yang besar untuk ekspor.

Di tahun 2022, Indonesia menargetkan produksi batubara sebesar 663 juta ton, di mana sekitar 22% produksi ini, atau sekitar 119 juta digunakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik, terutama untuk pembangkit listrik, sementara sisanya akan diekspor ke berbagai negara seperti China, India, dan lainnya yang mana ekspor batubara seluruhnya dilakukan melalui laut.

Oleh sebab itu, meningkatnya target produksi batubara di tahun ini membuat industri pelayaran, khususnya perusahaan yang melayani pengapalan batubara seperti Perseroan akan terdampak secara positif ke depannya.

Pertumbuhan Industri Nikel

Salah satu komoditas curah dengan peningkatan harga pada tahun ini adalah nikel yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di harga US$100.000 per ton.

Hal ini terjadi karena kekhawatiran gangguan pasokan yang mencengkeram pasar di tengah meningkatnya geopolitik Rusia-Ukraina, selain itu sebelumnya komoditas ini sudah mengalami peningkatan harga hingga 80% sejak awal tahun 2022 yang dorongan oleh kekhawatiran pasokan dari Indonesia dan berkurangnya cadangan nikel dunia.

Menurut data dari International Nickel Study Group (INSG), penggunaan nikel dalam baterai akan menyentuh 22% pada tahun 2027 yang mana meningkat dari 100% dari 11% pada tahun 2021 akibat dari peningkatan penjualan dan permintaan untuk kapasitas baterai yang lebih besar pada kendaraan listrik. Penggunaan nikel dalam baterai diperkirakan menjadi pendorong utama dari permintaan nikel ke depannya.

Indonesia dengan total luas wilayah tambang nikel mencapai 815.700 ha yang tersebar di wilayah Sulawesi, Kepulauan Maluku, Halmahera, Papua dan Kalimantan, menurut U.S Geological Survey Mineral Commodity Summaries pada Januari 2021, memiliki cadangan nikel sebesar 22,4% dari total 94 juta metrik ton nikel dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen nikel terbesar dunia.

Sisi positif dari industri nikel adalah dengan diterbitkannya undang-undang pertambangan Indonesia tahun 2009 yang mewajibkan perusahaan untuk memproses bijih secara lokal sebelum mengirimkannya luar negeri.

Hal ini akan meningkatkan permintaan akan pengiriman nikel baik antar wilayah di Indonesia untuk bijih nikel maupun dari Indonesia ke luar negeri untuk hasil olahan nikel.

Oleh sebab itu, Perseroan memandang prospek usaha ke depannya akan lebih positif. Perseroan akan berupaya untuk terus melakukan kegiatan pemasaran lebih efektif dalam rangka memanfaatkan peluang usaha serta menemukan pelanggan potensial yang dapat menunjang prospek usaha lebih baik lagi ke depannya.

Kesimpulan

Melansir data laporan prospektus saham IPO PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dalam satu tahun terakhir, kinerja telah menunjukkan hasil yang positif, sama dengan sektor dan industri yang mulai memasuki tahun kinerja yang produktif.

Berdasarkan prospek kinerja bisnis, dukungan Pemerintah yang positif terkait ekspor batubara dan nikel, menunjukkan bahwa saham IPO CBRE ini menarik dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam watchlist teman-teman.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait