Properti

Berapa Cicilan Rumah yang Ideal untuk Gaji UMR?

Berapa cicilan rumah
Berapa cicilan rumah

Ajaib.co.id – Semakin banyaknya populasi di suatu daerah membuat harga tanah semakin tinggi, dan itu juga berdampak langsung pada harga rumah di daerah tersebut. Keadaan ini membuat orang-orang yang ingin memiliki rumah harus memilih untuk pindah ke daerah yang harganya masih relatif murah atau menahan keinginannya hingga tabungan cukup.

Sebenarnya, berapa cicilan rumah yang ideal untuk gaji UMR (Upah Minimum Regional)? Apakah dengan penghasilan minimum dapat memiliki rumah sendiri? Pada artikel ini ajaib akan memberikan gambaran berapa cicilan rumah ideal untuk gaji UMR.

Dalam keadaan seperti ini, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan berbagai kebijakan peraturan perihal uang muka kredit pemilikan rumah (KPR), di mana perbankan atau peminjam dapat mengatur besaran uang muka (down payment).

Ditambah perbankan juga diberi keleluasaan mengatur rasio kredit (loan to value) yang akan diberikan rumah pertama untuk semua jenis tipe. Tapi tetap saja hal ini masih menjadi pertanyaan banyak orang, berapa cicilan rumah yang ideal?

Diambil dari berbagai ahli finansial, berapa cicilan rumah yang ideal ada di angka 30% dari total pendapatan bulanan. Angka tersebut dicap sudah pas dan cukup agar tidak mengganggu pos-pos pengeluaran rutin lainnya.

Bagaimana dengan gaji UMR? Pada kesempatan kali ini Ajaib akan memberikan contoh berapa cicilan rumah yang ideal untuk gaji UMR. UMR yang kita pakai adalah UMR Jakarta senilai 4 juta rupiah (dengan pembulatan)

Skema Cicilan

Salah satu cara yang paling umum memiliki rumah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Misal kita ingin memiliki rumah dengan harga sebesar 130 juta rupiah, maka hal yang paling utama kita persiapkan adalah dana DP. Umumnya DP yang berlaku sebesar 15% untuk rumah pertama. Maka kita harus menyiapkan dana untuk DP sebesar Rp 19,5 juta.

Setelah kita mengetahui berapa DP yang harus kita siapkan, kita dapat menghitung berapa pokok pinjaman yang bisa kita ajukan ke bank. Caranya adalah harga rumah dikurangi dengan dana DP. Maka pokok pinjaman senilai Rp110,5 juta rupiah Kita asumsikan nilai bunganya sebesar 10% dengan tenor 15 tahun.

Jika melihat simulasi tersebut, kita harus membayar cicilan per bulannya sebesar Rp1.460.226. Jika disandingkan dengan gaji UMR tadi, maka porsi uang yang terpakai untuk membayar cicilan kredit rumah mencapai 36%. Sementara menurut banyak perencana keuangan porsi terbaik untuk berhutang rumah maksimal 30%.

Selain biaya KPR, untuk memiliki rumah masih ada beberapa biaya-biaya lain yang harus dipenuhi. Sebagai gambaran umum, berikut biaya-biaya di luar KPR:

●    Biaya provisi

Biaya provisi adalah biaya yang harus dibayar nasabah pengguna KPR kepada bank sebagai bentuk biaya administrasi. Besaran biaya provisi yang diberlakukan bank juga berbeda-beda menyesuaikan jumlah dana pinjaman. Namun, sebagian besar bank menetapkan biaya provisi sebesar 1%.

●     Biaya BPHTB

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah biaya atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Nilai BPHTB ini juga berbeda berdasarkan wilayah. Untuk menghitung pajak pembelian, ada komponen yang harus dimasukkan, yakni NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak).

●    Biaya PNBP

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada umumnya harus dibayarkan sekaligus ketika mengajukan BBN (Biaya Balik Nama).

●    Biaya BBN

Biaya Balik Nama (BBN) tergantung pada perjanjian awal dan kebijakan yang ditetapkan pihak bank pemberi KPR.

Menanggapi porsi pengeluaran yang lebih besar dari angka yang disarankan yaitu maksimal 30% dari pendapatan bulanan. Ada beberapa cara untuk menghadapi hal ini, antara lain:

●    Rumah Subsidi

Tiap daerah memiliki program rumah bersubsidi yang meringankan biaya cicilan dan bunga KPR yang ringan. Kamu juga bisa mencari informasi lebih mengenai promo ataupun berbagai metode lainnya yang dapat meringankan biaya kamu untuk memiliki rumah.

●    Penghasilan Tambahan

Cara terbaik ini segera bisa kamu lakukan untuk mendapatkan dana lebih untuk DP atau cicilan bulanan. Pastinya dengan beriringnya waktu, penghasilan kita pastinya meningkat sejalan dengan pengalaman kerja dan kemampuan diri. Dengan memiliki pendapatan bulanan yang meningkat, tidak menutup kemungkinan kamu dapat mempercepat waktu untuk memiliki rumah idaman.

Metode paling aman untuk memiliki dana DP secara tepat adalah dengan menabung, tapi ada salah satu cara metode yang efektif yaitu dengan berinvestasi. Banyak investasi yang bisa kamu pilih untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada menabung biasa.

Sebagai perbandingan, menabung di bank tanpa program deposito hanya memberikan bunga sebesar 5% tahun, sedangkan investasi resiko paling rendah yaitu reksadana bisa memberikan keuntungan lebih dari 8% tiap tahunnya.

Dengan berinvestasi kamu juga membuat nilai uang kamu lebih tinggi dari inflasi, jadi kamu memiliki ketahanan finansial yang lebih baik kedepannya. Salah satu partner investasi yang bisa kamu percaya adalah Ajaib.

Aplikasi investasi reksadana atau saham yang sangat cocok untuk pemula dan bisa mulai investasi dari Rp10 ribu. Selain itu Ajaib juga memberikan informasi yang lengkap terkait instrumen investasi yang bisa kamu pilih dan berbagai paket investasi yang bisa kamu percayakan kepada manajer investasi.

Ajaib juga memberikan opsi lebih untuk kamu yang sudah melek investasi saham. Hanya dalam genggaman kamu bisa mengatur portofolio saham kamu melalui aplikasi Ajaib. Banyak sekali fitur yang memudahkan kamu untuk mengambil keputusan saham seperti berita terbaru, Ajaib alert dan masih banyak lagi! Yuk wujudkan rumah ideal kamu dengan berinvestasi dengan Ajaib.

Artikel Terkait