Analisis Saham

Bedah Saham BPTR yang Tancap Gas Bulan Ini

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Saham transportasi dan logistik mulai naik daun belakangan ini. Pelonggaran pembatasan sosial menciptakan lingkungan yang ideal bagi perusahaan jasa transportasi dan logistik untuk “turn around” pasca-pandemi. Termasuk salah satunya adalah saham PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) yang belakangan ini terus menerus mencetak rekor tertinggi baru. Simak bedah fundamental saham BPTR berikut ini.

Profil Emiten BPTR

PT Batavia Prosperindo Trans adalah perusahaan jasa transportasi yang beroperasi komersil sejak tahun 2015. Anggota grup Batavia ini menyediakan empat tipe layanan, yakni long-term rental (lebih dari 1 tahun), short-term rental (di bawah 1 tahun), fleet management (solusi manajemen armada mobil), dan logistik. Kantor perwakilannya kini telah hadir di enam kota besar di pulau Jawa dan Sumatera.

Batavia Prosperindo Trans melaksanakan penawaran perdana pada tanggal 9 Juli 2018 dengan kode saham BPTR. Harga penawaran perdana sebesar Rp100 per lembar. 

Harga saham BPTR sempat anjlok drastis pasca-IPO, tetapi beberapa bulan kemudian menanjak naik lagi secara bertahap. Reli BPTR semakin kencang sejak bulan kedua 2021 hingga menyentuh rekor tertinggi Rp510 dalam perdagangan kemarin (14 Desember 2021). Market cap BPTR sebesar Rp762,60 miliar.

Pemegang saham pengendali BPTR adalah PT Batavia Prosperindo Internasional (75,02%). Sedangkan pemegang saham besar lainnya mencakup PT Victoria Alife Indonesia Tbk (10,26%), PT Victoria Insurance Tbk (6,67%), Masyarakat (4,10%), Dirut BRPT Paulus Handigdo (1,97%), Direktur BRPT Rima Rupita (1,34%), dan Komisaris Utama BRPT Markus Dinarto Pranoto (0,64%).

Kinerja Laporan Keuangan BPTR

Laporan keuangan BPTR dari tahun ke tahun menunjukkan nilai EPS (Earning-per-Share) yang positif, meskipun menipis pada tahun 2020 gegara pandemi COVID-19. Seiring dengan surutnya gejolak pandemi, kondisi keuangan BPTR makin membaik. Laporan terakhir dari kuartal III/2021 kembali menunjukkan kenaikan pendapatan dan laba.

Berikut rangkuman kinerja laba dan komponen laporan keuangan utama BPTR sejak tahun 2017 (dalam miliar rupiah):

III/2021IV/2020IV/2019IV/2018IV/2017
Total Aset678,06536,30536,13548,88330,46
Total Liabilitas444,73311,84317,64342,79200,37
Total Ekuitas233,33224,47218,49206,09130,10
Penjualan dan Pendapatan Usaha148,78162,26162,60132,1760,63
Beban Pokok90,71103,4096,0470,7633,15
Laba Bruto58,0658,8766,5661,4127,48
Laba/Rugi yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk8,133,128,1214,433,30

Laporan keuangan BPTR kuartal II/2021 menyertakan keterangan tambahan terkait lonjakan nilai aset dan liabilitas. Peningkatan terjadi lantaran pembelian aset tetap berupa kendaraan sebanyak 704 unit secara leasing. Dengan kata lain, peningkatan liabilitas BPTR tersebut bernilai positif bagi masa depan bisnis perusahaan.   

Rasio-rasio keuangan BPTR saat ini lumayan atraktif. ROE dan ROA (disetahunkan dari laporan kuartal III/2021) masing-masing 4,65% dan 1,60%. Marjin laba (NPM) sebesar 5,47%, sehingga tergolong cukup baik. 

Yang perlu diwaspadai, rasio utang (DER) telah mencapai 190,60%. Bidang usaha penyewaan kendaraan memang padat modal, sehingga utang tersebut masih dapat ditolerir. Tapi mengingat standar DER yang baik di bawah 100%, rasio utang BPTR ini tergolong tinggi. 

Prospek Bisnis BPTR

PT Batavia Prosperindo Trans Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 33,3% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp216 miliar pada akhir tahun 2021. Meskipun pandemi masih berlangsung, manajemen BPTR yakin beberapa lini bisnis akan menampilkan performa yang lebih ciamik. 

Manajemen BPTR tidak membeberkan rincian belanja modal (capex), tetapi alokasi modal tahun 2021 agaknya berfokus pada keperluan armada kendaraan. Sedangkan rencana ekspansi BPTR mencakup pengembangan lini bisnis consumer goods dan jasa kurir. Kedua segmen itu mengalami peningkatan permintaan selama pandemi. 

BPTR juga mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengembangkan bisnis eksisting, khususnya untuk terus berfokus pada service-oriented serta peningkatan kepuasan pelanggan. Perseroan mengembangkan teknologi informasi berupa sistem customer portal dan vendor portal, sehingga transaksi tak lagi harus terlaksana secara manual dan tatap muka.

Bagaimana dengan prospek bisnis BPTR tahun 2022? Mengingat tahun 2021 masih berlangsung, manajemen belum memaparkan rencana berikutnya. Namun, sektor transportasi termasuk bidang usaha yang berpeluang untuk semakin ekspansif pada tahun 2022. 

Seiring dengan pelonggaran berbagai pembatasan sosial dan reduksi kekhawatiran terhadap pandemi, jalan-jalan akan kembali ramai dan usaha sewa kendaraan makin laris manis. Sektor logistik juga tetap berprospek cemerlang, karena ruang pertumbuhan bisnis e-commerce secara nasional masih sangat luas. Semua ini merupakan kesempatan emas bagi perusahaan sektor transportasi untuk menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik lagi.

Valuasi Saham BPTR

Otoritas bursa efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan saham BPTR pada sesi pagi hari ini (15 Desember 2021) pada harga Rp492 per lembar. Sebabnya karena pergolakan harga saham tergolong kurang wajar (unusual market activity/UMA). 

Bursa berharap investor mempertimbangkan ulang kenaikan harga yang telah terjadi. Jadi, apakah kenaikan harga saham BPTR cukup beralasan?

Dengan harga Rp492 per lembar, saham BPTR memiliki PBV sebesar 3,27x dan PER sebesar 70,33x. Kedua parameter tersebut terbilang sudah sangat overvalue dibandingkan histori harga BPTR selama ini. 

Valuasi saham BPTR juga tergolong menengah jika dibandingkan dengan valuasi beberapa saham transportasi dan logistik lain. Operator kurir Anteraja, ASSA (PT Adi Sarana Armada) memiliki PBV 6,02% dan PER 117,38x. Saham TMAS memiliki PBV 5,47x dan PER 10,39x. Sedangkan saham SMDR mencatat PBV 1,19x dan PER 3,75x.

Kesimpulannya, saham transportasi seperti BPTR memang punya prospek yang bagus di masa depan. Akan tetapi, harganya sekarang sudah terlalu mahal. Patut dipertimbangkan pula bahwa saham BPTR belum pernah membagikan dividen sejak IPO, sehingga kurang cocok untuk strategi value-investing dan income-investing.

Apabila kamu ingin berinvestasi pada saham BPTR, hati-hati agar jangan sampai FOMO. Setelah mencapai rekor tertinggi, harga saham kemungkinan akan terkoreksi dalam jangka pendek. Lebih baik menyerok saham berkualitas dengan harga yang lebih murah daripada mengejar saham yang sudah ARA.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait