Analisis Saham

Bedah IPO RMKE, Specialisasi Operator Terminal Batu Bara

Sumber: RMK Energy

Ajaib.co.id – PT RMK Energy (RMKE) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa logistik batu bara dan perdagangan batu bara. Aktivitasnya mencakup bongkar muat di stasiun kereta api, pengangkutan ke pelabuhan, serta pemuatan ke tongkang dan usaha perdagangan batubara, khususnya di Sumatera Selatan. 

RMK Energy telah berdiri sejak Juni 2009. Saat ini, pelabuhan milik RMK Energy merupakan satu-satunya Terminal Khusus batu bara swasta di Indonesia yang terintegrasi dengan kereta api.

Detail Rencana IPO RMK Energy

PT RMK Energy menyandang kode saham RMKE dan akan melaksanakan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 875 juta lembar saham, atau setara dengan 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga nominal Rp100, sedangkan harga penawaran dipatok dalam rentang Rp160-Rp230 per lembar. 

Jadwal penawaran saham perdana berdasarkan prospektus RMKE adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal: 10-15 November 2021
  • Prakiraan Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK: 26 November 2021
  • Prakiraan Masa Penawaran Umum: 30 November-3 Desember 2021
  • Prakiraan Tanggal Penjatahan Saham: 3 Desember 2021
  • Prakiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik: 6 Desember 2021
  • Prakiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI: 7 Desember 2021

Kepemilikan saham RMKE saat ini (sebelum IPO) terbagi antara PT RMK Investama (96,00%), Tony Saputra (2,00%), Suriani (1,20%), Vincent Saputra (0,40%), dan William Saputra (0,40%). 

Komposisi pemegang saham setelah IPO akan berubah menjadi PT RMK Investama (76,80%), Tony Saputra (1,60%), Suriani (0,96%), Vincent Saputra (0,32%), William Saputra (0,32%), dan masyarakat (20,00%). 

Penjamin pelaksana emisi efek RMKE adalah PT Indo Capital Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Seusai IPO, RMKE kemungkinan akan meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp201,25 milyar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, RMKE berencana memanfaatkannya untuk tujuan-tujuan berikut ini:

  1. Sebesar Rp67,87 miliar akan digunakan untuk melunasi sebagian pembayaran upgrade conveyor line 2 dari single line menjadi double line, termasuk pembelian dan perakitan stacker conveyor kepada PT Rantaimulia Kencana dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Perseroan.
  2. Sebesar Rp50 miliar akan digunakan untuk melunasi pokok utang kepada PT Bintang Timur Kapital.
  3. Sisa dana akan dipergunakan untuk menambah modal kerja perseroan, antara lain pembelian bahan bakar, pelumas, suku cadang, dan pemeliharaan.

Kinerja Laporan Keuangan RMK Energy

Prospektus RMKE menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik. Aset terus bertumbuh, meskipun pertumbuhan laba dari tahun ke tahun kurang stabil. Berikut ini rangkumannya (dalam miliar rupiah).

II/2021IV/2020IV/2019IV/2018
Total Aset1.172,11915,09875,33545,53
Total Liabilitas704,67492,84526,56235,41
Total Ekuitas467,44422,26348,78310,12
Pendapatan Bersih413,69635,24559,34560,54
Laba Tahun Berjalan39,2272,6441,1262,64

Perlu diperhatikan pula, proporsi liabilitas RMKE lebih besar dalam jangka pendek daripada jangka panjang. Liabilitas jangka pendek per Juni 2021 sebesar Rp 475,79 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang hanya sebesar Rp 228,88 miliar. Hal ini menandakan bahwa RMKE punya beban utang lebih besar yang perlu segera diselesaikan. 

Rasio-rasio Keuangan RMK Energy

Untuk mendapatkan gambaran lebih objektif tentang kinerja keuangan RMKE, berikut ini rangkuman rasio-rasio utama selama tiga tahun terakhir dan kuartal I/2021:

II/2021IV/2020IV/2019IV/2018
ROA3,35%8,06%4,83%11,48%
ROE8,39%17,47%12,12%20,20%
NPM9,48%11,61%7,56%11,18%
DER1,51x1,17x1,51x0,76x

Data menunjukkan bahwa profitabilitas RMKE cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun, tetapi perusahaan mampu menghasilkan laba sejak tahun 2018 hingga kini. Ini merupakan kabar baik, karena menandakan operasional dan kinerja yang matang.

Rasio utang RMK Energy mengalami kenaikan terus hingga sekarang mencapai 1,51x, atau sudah melebihi ambang sehat 1x. Tapi rasio utang ini kemungkinan akan segera berkurang lagi, mengingat tujuan penggunaan dana IPO keduanya adalah untuk melunasi salah satu pokok utang dengan nilai Rp50 miliar.

Kebijakan Dividen RMKE

Prospektus RMK Energy menjelaskan bahwa perusahaan selama ini belum pernah membagikan dividen, karena perusahaan membutuhkan modal kerja yang cukup besar dalam memenuhi kontrak pengadaan batu bara. Akan tetapi, perusahaan pasca-IPO berencana membagikan dividen tunai setidaknya satu kali dalam setahun apabila situasi memungkinkan.

RMK Energy akan membagikan dividen pada tahun-tahun yang mencatatkan saldo laba positif dan setelah dikurangi cadangan. Besar dividen sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih tahun berjalan setelah pajak, dan kebijakan pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan dan keberlangsungan usaha.

Prospek Bisnis RMKE

Bisnis batu bara sangat bergejolak. Setelah sempat berada di atas angin pada paruh pertama tahun 2021, harga batu bara mulai mundur belakangan ini hingga banyak pihak mempertanyakan prospek saham batu bara. Bagaimana prospek saham RMKE dalam situasi seperti ini?

Pertama-tama, perlu kita ketahui bahwa batu bara termasuk salah satu sumber energi utama dunia bersama dengan minyak mentah dan gas alam. Permintaan terhadap batu bara dari tahun ke tahun secara domestik maupun global terus mengalami kenaikan. Permintaan batu bara dalam negeri sempat melambat pada tahun 2020 akibat pandemi, tetapi kemungkinan segera meningkat lagi seiring dengan terkendalinya COVID-19.

Berikut ini referensi data permintaan batu bara Indonesia 2014-2020 (dalam juta metrik ton) dari Statista 2021. 

Perlu diketahui pula bahwa pemerintah RI telah menerapkan aturan penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) sebesar minimal 25% dari produksi per produsen.

Dengan kebutuhan batu bara yang tetap tinggi, prospek perkembangan perusahaan logistik batu bara seperti RMK Energy juga tetap terbuka luas. Penurunan harga batu bara dalam jangka pendek memang mungkin memengaruhi kinerja keuangan perusahaan mendatang, tetapi bisnis akan terus berkelanjutan.

Selain itu, RMK Energy memiliki sejumlah keunggulan kompetitif yang patut dipertimbangkan. Antara lain:

  1. Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah yang memiliki deposit batubara terbesar se-nusantara, tetapi medan yang sangat sukar ditempuh telah menghadirkan tantangan besar bagi penambang. RMK Energy hadir di sini dengan solusi lokasi pelabuhan strategis dekat dengan stasiun pembongkaran kereta api batu bara, yaitu Stasiun Simpang.
  2. Pelabuhan batu bara berfasilitas terintegrasi seluas 43 Ha terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tonase yang masuk.
  3. Pelabuhan yang terkoneksi dengan kereta api akan menghemat biaya angkut dan memberikan keunggulan waktu tempuh.
  4. Perusahaan tak memiliki banyak pesaing lain dengan fasilitas terintegrasi serupa di Sumatera Selatan.

Pada tahun 2019, RMK Energy juga mengakuisisi perusahaan tambang batu bara PT Truba Bara Banyu Enim yang memiliki cadangan terbukti 24,5 metrik ton. Tambang batu bara ini akan mulai beroperasi pada tahun 2021, serta diperkirakan bakal memberikan kontribusi berupa penjualan batubara dengan rata-rata 20% dari total pendapatan Perseroan.

Kesimpulan

RMK Energy termasuk perusahaan yang punya aktivitas jelas dan profitabel. Perusahaan menghadapi kenaikan utang beruntun, tapi masih dalam taraf terkendali. Jadi, apakah saham RMKE layak dikoleksi?

Bidang usaha RMKE yang berkaitan dengan pertambangan membuatnya masuk dalam kategori saham siklikal, sehingga kurang cocok untuk strategi nabung saham. Tapi investor dan trader yang memanfaatkan strategi lain dapat mempertimbangkan RMKE untuk masuk dalam portofolio.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait