Ajaib.co.id – Harga batu bara masih terus meroket, di mana kini naik selama 10 hari perdegangan secara berturut-turut. Pada senin (20/12), harga batu bara di pasa ICE Newcastle (Australia) ditutup di harga US$ 183,15/ton atau naik 1,69% dari posisi akhir minggu lalu.
Kenaikan tersebut menggenapi tren positif harga batu bara menjadi 10 hari berturut-turut. Selama 10 hari tersebut, harga batu bara meroket 26,66%.
Ini berkaitan dengan pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19 yang membuat permintaan batu bara kian meningkat. Dalam hal ini, International Energy Agency (IEA) memperkirakan pembangkitan listrik dari batu bara tahun ini mencapai 10,35 Terawatt Hours (TWh) atau naik 9% dari tahun sebelumnya.
Laporan IEA mengungkapkan bahwa peningkatan permintaan melebihi pasokan yang mampu disediakan sumber energi rendah karbon.
Secara keseluruhan, permintaan batu bara naik 6% pada 2021. Ini memperhitungkan pembangkit listrik dan kebutuhan industri lainnya seperti semen. Jika tren ini terus berlanjut, maka permintaan batu bara bisa menembus rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun 2022.
“Sebetulnya, ini adalah sinyal yang mengkhawatirkan karena melenceng dari upaya menuju nol emisi,” ungkap Fatih Biroll, Direktur Eksekutif IEA, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, China dan India menjadi negara dengan peningkatan permintaan batu bara tertinggi tahun ini. Di mana permintaan batu bara untuk pembangkit listrik di China diperkirakan tumbuh 9% sedangkan India melesat 12%.
Sumber: Harga Naik 10 Hari Nggak Putus, Batu Bara Makin ‘Seksi’!, dengan perubahan seperlunya.