Perencanaan Keuangan

Kebutuhan Individu Kerap ‘Mencekik’? Ini Cara Mengaturnya!

Sumber: Pixabay

Ajaib.co.id – Kebutuhan manusia beragam jenis dan jumlahnya, misalnya makan, minum, pakaian, buku-buku pelajaran, pulpen, laptop, smartphone, internet, dan sebagainya. Hampir seluruh kebutuhan individu tersebut dapat dipenuhi dengan mengeluarkan sejumlah biaya. Namun, ada kalanya seorang individu tidak bisa memenuhi sebagian kebutuhannya karena keterbatasan biaya. 

Setiap individu tentu memiliki kebutuhan hidup yang berbeda satu sama lain. Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi perbedaan kebutuhan tersebut antara lain:

  • Status

Status di sini adalah status dalam pernikahan atau keluarga. Seorang lajang tentu memiliki kebutuhan yang berbeda dengan yang sudah menikah, terlebih bagi kepala keluarga. Seorang yang belum menikah, misalnya, tidak perlu membeli susu atau popok bayi. Sebaliknya, seorang ayah harus memenuhi kebutuhan anaknya sejak lahir, seperti susu atau popok bayi.

  • Usia

Usia juga berpengaruh terhadap jenis kebutuhan tiap individu. Kebutuhan kelompok usia tertentu bisa berbeda dengan kelompok usia lainnya. Seorang yang lanjut usia, contohnya, dapat memiliki kebutuhan untuk mengonsumsi susu yang kaya kalsium agar menjaga kekuatan tulangnya. Sebaliknya, seorang remaja belum tentu perlu mengonsumsi susu kaya kalsium. Seringkali, seiring bertambahnya usia, bisa jadi kebutuhan individu akan semakin bertambah.

  • Kondisi geografis

Tempat tinggal individu juga bisa mempengaruhi ragam kebutuhannya. Seorang yang berdomisili di daerah pesisir, misalnya, lebih sering mengenakan pakaian tipis karena udara atau hawa di sekitarnya cenderung panas. Kebalikannya, orang di daerah pegunungan cenderung mengenakan pakaian tebal karena hawanya yang dingin.

Besaran biaya untuk memenuhi kebutuhan individu juga bisa dipengaruhi dari kondisi geografisnya. Seorang yang tinggal di dekat laut cenderung dapat membeli ikan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan yang tinggal di daerah pegunungan.

  • Profesi atau pekerjaan

Perbedaan profesi juga berarti adanya perbedaan kebutuhan untuk menunjang pekerjaannya. Kebutuhan dokter dengan fotografer, misalnya, tentu berbeda. Dokter membutuhkan stetoskop, sedangkan fotografer membutuhkan kamera. 

  • Tingkat pendapatan 

Tingkat pendapatan tiap individu juga mempengaruhi perbedaan kebutuhannya. Individu yang memiliki tingkat pendapatan tinggi, bisa jadi mengutamakan kualitas dari produk-produk yang bisa memenuhi kebutuhannya meski harganya lebih mahal dibandingkan brand-brand sejenis.

Seorang yang berpendapatan tinggi, misalnya, memilih brand smartphone tertentu sebagai alat komunikasi yang sekaligus dapat menunjang aktivitas-aktivitasnya lainnya. Sementara itu, seorang yang berpendapatan lebih rendah cenderung memilih brand smartphone lain.

Perbedaan kebutuhan individu yang disebabkan oleh sejumlah faktor tersebut tak menjadi masalah selama individu tersebut dapat memenuhinya. Yang menjadi masalah adalah bila individu tak bisa memenuhi sebagian kebutuhannya. Penyebab yang sering mengemuka adalah pendapatannya lebih kecil daripada biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhannya. 

Nah, ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar individu dapat memenuhi sebagian besar atau mungkin seluruh kebutuhannya. Apa saja?

1. Membuat daftar (list) kebutuhan

Hal pertama yang bisa dilakukan cukup sederhana, yakni menyusun daftar (list) kebutuhan. Daftar ini bisa disusun secara harian, mingguan, atau bulanan. Dari daftar ini, Anda bisa mengetahui untuk apa saja biaya yang Anda perlu siapkan beserta besarannya. 

2. Menyesuaikan dengan kondisi terkini

Kondisi di sini maksudnya adalah lingkungan sekitar. Pandemi Covid-19, misalnya, telah  mengubah cara orang banyak mengelola keuangan dan mengatur kebutuhan sehari-harinya. Banyak kebutuhan baru yang muncul saat pandemi Covid-19, contohnya kesehatan.

Kini, makin banyak orang yang lebih memperhatikan aspek kesehatan sehingga membeli produk-produk kesehatan secara rutin, seperti masker, pembersih tangan hingga multivitamin. Beberapa waktu lalu, sebagian produk kesehatan tersebut ‘meroket’ sehingga ‘memberatkan’ sebagian masyarakat.

Selain itu, sejumlah kebutuhan juga memerlukan biaya yang lebih besar di masa pandemi Covid-19, contohnya listrik. Biaya listrik dapat meningkat karena Anda lebih banyak menghabiskan waktu di rumah akibat kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Konsumsi pendingin ruangan, kipas angin, televisi, komputer dan sebagainya yang berpotensi meningkat tentu memerlukan biaya yang lebih besar daripada biasanya.  

3. Mengelompokkan jenis kebutuhan

Setelah menyusun daftar kebutuhan, Anda bisa mengelompokkannya menjadi berbagai jenis, misalnya kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Pengelompokkan ini bisa membantu Anda untuk menentukan skala prioritas dalam memenuhi setiap kebutuhan.

4. Mengutamakan kebutuhan pokok

Setelah mengetahui skala prioritas, Anda harus mengutamakan kebutuhan pokok atau primer, seperti makan, minum, bayar listrik dan lain-lain. Pemenuhan berbagai kebutuhan primer ini harus didahulukan dibandingkan dengan kebutuhan sekunder dan tersier. Di sinilah pentingnya untuk menahan diri agar tidak ‘tergoda’ untuk memenuhi kebutuhan lain selain kebutuhan primer. Kebutuhan rekreasi ke tempat wisata, misalnya, bisa ditunda bila tidak terlalu mendesak. Selain dapat mencegah penyebaran Covid-19, rekreasi ke tempat wisata juga bisa digantikan dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya serupa, misalnya menggelar makan malam ala barbeque di rumah bersama anggota keluarga.

5. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan

Penting untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Pada dasarnya, kebutuhan bersifat mengikat dan sebisa mungkin harus terpenuhi. Sebaliknya, keinginan tidak bersifat mengikat dan tidak harus terpenuhi. Makan, misalnya, merupakan kebutuhan primer semua orang. Sementara itu, membeli laptop baru yang lebih mahal untuk bekerja di rumah bagi sebagian orang bukan kebutuhan, melainkan hanya keinginan.

6. Menyisihkan untuk investasi

Selain memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, jangan lupa untuk menyisihkan pendapatan Anda dalam bentuk investasi. Anda, misalnya, dapat menyisihkan 10% dari pendapatan bulanan untuk diinvestasikan. Investasi ini dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Terlebih, saat ini adalah era penuh ketidakpastian yang memungkinkan apapun dapat terjadi atau berubah seketika.

Sumber: Faktor Penyebab Perbedaan Kebutuhan Setiap Individu dan Gimana Mengatur Keuangan Berdasarkan Kebutuhan? Ini Jawabnya, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait