

Ajaib.co.id – Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan kembali emiten yang memiliki kegiatan usaha utamanya bergerak di bidang industri dan perdagangan bahan kimia spesialisasi untuk industri tekstil. Emiten tersebut ialah PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM).
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan pewarnaan dan bahan pemrosesan kain untuk industri tekstil sangatlah penting. Bahan-bahan kimia untuk aktivitas proses tersebut dapat menunjang proses produksi dalam suatu produk. Bahan kimia tersebut juga dapat difungsikan sebagai dyeing, printing, dan finishing tekstil yang dapat digunakan untuk menunjang dan mempercantik industri tekstil.
Profil Singkat Emiten
PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) merupakan perusahaan produsen bahan kimia untuk industri tekstil yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Perseroan sebagai perusahaan manufaktur dan perdagangan kimia untuk industri tekstil, kulit, plastik, dan sejenisnya. Sesuai dengan kegiatan usaha saat ini, Perseroan bergerak dalam bidang Industri dan Perdagangan bahan kimia Spesialisasi untuk Industri Tekstil. Sedangkan kegiatan usaha penunjang adalah Perdagangan Bahan Kimia Umum.
Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Perseroan terdiri atas PT Tunas Bahtera Harum (97,00%), Kwee Sutrimo (1,00%), Eko Muljono Suprapto (1,00%), dan Ir. Wim Zulkarnaen (1,00%).
Detail Rencana IPO CHEM
Saham CHEM melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 500.000.000 yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp25 setiap lembar saham, atau sama dengan 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya sebesar Rp150.
Perseroan juga berencana menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 250.000.000 lembar, atau sebanyak-banyaknya 20,83% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan dalam Penawaran Umum Perdana Saham.
Rasio Saham dengan Waran Seri I adalah 2 : 1 , Artinya setiap pemegang 2 (Dua) saham baru ketika penjatahan final IPO akan memperoleh 1 (Satu) waran Seri I.
Perkiraan struktur pemegang saham setelah aksi IPO PT Tunas Bahtera Harum (68,47%), Kwee Sutrimo (0,71%), Eko Muljono Suprapto (0,71%), Ir. Wim Zulkarnaen (0,71%), dan Masyarakat (29,41%).
Penjamin pelaksana emisi efek CHEM adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
Jadwal Penawaran Saham IPO CHEM
Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:
- Masa Penawaran Awal (Bookbuilding Saham IPO CHEM) : 20 Juni 2022 – 23 Juni 2022
- Tanggal Efektif : 30 Juni 2022
- Masa Penawaran Umum : 4 Juli 2022 – 6 Juli 2022
- Tanggal Penjatahan : 6 Juli 2022
- Tanggal Distribusi Saham dan Waran : 7 Juli 2022
- Tanggal Pencatatan di BEI : 8 Juli 2022
- Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Reguler dan Negosiasi : 8 Juli 2022 – 4 Juli 2023
- Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 9 Januari 2023 – 7 Juli 2023
- Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 7 Juli 2023
Rencana Penggunaan Dana IPO Saham CHEM
Berdasarkan prospektus saham IPO CHEM, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk:
- Sekitar 27,86% akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan yang saat ini telah digunakan oleh Perseroan sebagai pabrik dan kantor Perseroan. Tanah dan bangunan tersebut terletak di Desa Kembangkuning, Jatiluhur, Purwakarta yang dibeli dari pihak afiliasi yaitu Ir. Wim Zulkarnaen dengan harga sebesar Rp19,5 miliar dengan tujuan transaksi adalah untuk kepastian tempat bagi Perseroan untuk beroperasi, di mana saat ini Perseroan menyewa tempat tersebut. Hal tersebut tergolong dalam Capital Expenditure (CAPEX).
- Sisanya sekitar 72,14% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan seperti pembelian persediaan, pengembangan usaha dan pemasaran dimana modal kerja tersebut tergolong dalam Operating Expenditure (OPEX).
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran maka seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembelian persediaan.
Kinerja Laporan Keuangan CHEM
Prospektus saham CHEM menunjukkan kinerja keuangan yang sangat baik dan bertumbuh positif secara konsisten, tercermin pada laporan laba rugi, pada kinerja tahunan 2021 CHEM mencatatkan kenaikan laba komprehensif tahun berjalan 191% YoY menjadi Rp12,9 miliar. Alhasil laba per saham dasar berhasil mengalami kenaikan sebesar 149% YoY menjadi Rp45,95
Rasio Keuangan CHEM
Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO CHEM selama bulan Desember 2019 hingga kinerja Desember 2021:
Data di atas menunjukkan CHEM secara fundamental dengan kinerja sangat baik, rasio profitabilitas mengalami peningkatan di segala lini, termasuk ROA, ROE serta NPM, bersamaan dengan rasio solvabilitas yang wajar, terlihat pada Debt to Asset Ratio (DAR) tercatat sebesar 0,54x. Mencerminkan CHEM memiliki kinerja yang semakin sehat dari tahun ke tahun dan mempunyai strategi untuk meningkatkan performa rasio pertumbuhan laba usaha.
Kebijakan Dividen Saham IPO CHEM
Prospektus saham IPO CHEM menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham CHEM, untuk setiap tahunnya Perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham dengan jumlah sebanyak – banyaknya 30% dari saldo laba mulai dari tahun buku 2022 dan seterusnya.
Prospek Bisnis CHEM
Sebagai bisnis yang bergerak di sektor pendukung industri tekstil, pertumbuhan industri kimia tekstil di Indonesia memiliki korelasi yang positif dengan industri tekstil secara keseluruhan. Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, menuturkan bahwa pada tahun 2022, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, terdapat tujuh sektor yang menjadi prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Ketujuh sektor potensial itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, serta farmasi.
Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 terkait industri tekstil dijelaskan tentang 4 strategi industri tekstil yaitu:
- Meningkatkan kemampuan di sektor hulu, fokus pada produksi serat kimiawi dan bahan pakaian dengan biaya yang lebih rendah dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan daya saing di pasar global;
- Meningkatkan produktivitas manufaktur dan buruh melalui penerapan teknologi, optimalisasi lokasi pabrik serta peningkatan keterampilan. Lebih lanjut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran permintaan dari pakaian dasar (Basic Clothing) menjadi pakaian fungsional, seperti baju olahraga;
- Membangun kemampuan produksi functional clothing; dan
- Meningkatkan skala ekonomi untuk memenuhi permintaan functional clothing terus berkembang baik di pasar domestik maupun ekspor.
Pada kesempatan lain, menurut Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), industri tekstil diproyeksikan dapat tumbuh diatas 10% pada tahun 2022. Hal ini buah manis dari hasil perbaikan utilisasi kapasitas produksi dan peningkatan permintaan pasar dalam negeri. Tersendatnya impor tekstil dari China yang disebabkan krisis energi serta tingginya tarif pengiriman menjadi salah satu alasan akan meningkatnya permintaan pasar dalam negeri di tahun depan. Sebagai catatan, sampai dengan bulan September 2021, utilisasi industri tekstil berada di angka 72,31% sementara industri pakaian jadi sebesar 84,83% dan industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencapai 80,18%.
Menurut proyeksi TextileFocus Industri Tekstil Global dapat mencapai 11030.61 kilo metrik ton pada tahun 2024. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproyeksikan CAGR compounding rata-rata 5,09% dari periode 2018 – 2023. Hal ini dikarenakan faktor meningkatnya permintaan tekstil.
Melihat data-data pendukung di atas dan dengan kompetensi yang telah dimiliki maka Perseroan berkeyakinan serta optimis kedepannya kinerja Perseroan akan terus bertumbuh, hal ini juga ditunjang dengan fasilitas yang dimiliki Perseroan dan kemampuan manajemen yang baik dalam mengembangkan bisnis. Dan akan meningkatkan tingkat pendapatan Perseroan, baik secara top line maupun bottom line.
Kesimpulan
Berdasarkan laporan prospektus saham IPO CHEM, dalam kinerja dari tahun 2019, 2020 sampai dengan 2021 memiliki kinerja yang bagus dan kian bertumbuh, beserta prospek bisnis CHEM yang masih sangat potensial.
Berdasarkan laporan prospek usaha, Perseroan melakukan diversifikasi produk untuk memperluas target market pada industri lainnya yang memiliki potensi pasar yang besar dan berkelanjutan, didukung oleh meningkatnya permintaan untuk mendukung kegiatan proses produksi.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.