Ekonomi

Velocity of Money: Pengertian dan Faktor yang Memengaruhi

velocity_of_money

Velocity of money adalah istilah yang menggambarkan seberapa cepat perputaran uang dalam suatu perekonomian. Konsep ini mungkin asing bagi sebagian besar masyarakat, tetapi sebenarnya cukup penting bagi studi ekonomi dan investasi.

Artikel ini akan mengulas mengenai pengertian velocity of money, rumus dan contoh velocity of money, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Simak lebih lanjut untuk menggali lebih dalam.

Apa Itu Velocity of Money?

Velocity of money adalah istilah yang menggambarkan seberapa cepat perputaran uang dalam suatu perekonomian. Tepatnya, velocity of money mengukur berapa kali uang berpindah dari satu entitas ke entitas lainnya. Velocity of money juga mengacu pada berapa kali suatu unit mata uang digunakan dalam suatu periode waktu tertentu.

Velocity of money biasanya diukur sebagai rasio produk domestik bruto (PDB) terhadap jumlah uang beredar (money supply) baik M1 ataupun M2 dalam suatu negara. Kata “velocity” dalam konteks ini merujuk secara khusus pada kecepatan perputaran uang.

Pemerintah, ekonom, dan investor biasanya memanfaatkan velocity of money untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. Velocity of money akan bernilai lebih tinggi pada negara-negara yang bertumbuh pesat. Sebaliknya, velocity of money akan lebih rendah pada negara-negara yang sedang mengalami kemunduran atau resesi.

Velocity of money berfluktuasi selaras dengan siklus ekonomi. Ketika perekonomian suatu negara berada pada fase ekspansi, para konsumen dan pebisnis cenderung lebih siap membelanjakan uangnya untuk kebutuhan konsumsi ataupun investasi. Hasilnya, perputaran uang meningkat. 

Ketika perekonomian suatu negara berada dalam fase kontraksi, konsumen dan dunia usaha biasanya lebih enggan untuk membelanjakan uang mereka. Akibatnya, perputaran uang menjadi lebih rendah.

Rumus dan Contoh Velocity of Money

Sebagaimana disebutkan di atas, velocity of money dihitung sebagai rasio produk domestik bruto (PDB) terhadap jumlah uang beredar M1 atau M2 dalam suatu negara. Dengan demikian, rumusnya adalah:

Keterangan:

GDP adalah produk domestik bruto (PDB), yaitu total nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara selama kurun waktu tertentu.

Money Supply adalah jumlah uang beredar, biasanya diukur dengan data M1 dan M2 yang dirilis oleh bank sentral.

Umpamanya Indonesia memiliki PDB sebesar Rp20 triliun pada tahun 2023, sedangkan M2 sebesar Rp8,8 miliar, berarti Indonesia memiliki velocity of money sebesar (20 triliun/8,8 miliar = 113,6). Artinya, setiap unit rupiah yang beredar rata-rata digunakan sebanyak 113,6 kali dalam transaksi ekonomi selama periode tersebut.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Velocity of Money

Terdapat sedikitnya tiga faktor yang memengaruhi velocity of money dalam sebuah perekonomian. Berikut ini ketiga faktor itu:

  1. Jumlah uang beredar berhubungan terbalik dengan velocity of money. Ketika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar, laju transaksi ekonomi juga meningkat. Hal ini berpotensi menimbulkan inflasi dan menurunkan velocity of money.
  2. Perilaku konsumen sangat memengaruhi velocity of money. Ketika konsumen lebih suka menabung daripada shopping, laju transaksi melambat dan velocity of money menurun. Ketika konsumen semakin suka berbelanja, velocity of money akan semakin cepat.
  3. Sistem pembayaran yang tersedia dalam suatu negara dapat memiliki dampak yang bervariasi terhadap velocity of money. Sebuah riset kuantitatif berdasarkan data Bank Indonesia dan BPS tahun 2009-2019 oleh Juliansyah Roy, dkk dari Universitas Mulawarman menemukan bahwa kartu debit berpengaruh positif terhadap velocity of money, sedangkan kartu kredit berpengaruh negatif. Riset yang sama mengungkap transaksi digital (e-money) tidak berpengaruh signifikan.

Di luar ketiga faktor tersebut, situasi sosial dan geopolitik juga dapat memengaruhi velocity of money. Contohnya saat pandemi Covid-19 merebak, banyak daerah menjalankan karantina wilayah (lockdown) dan warga menjadi sukar bepergian. Situasi seperti itu menghambat orang-orang membelanjakan uang mereka, sehingga velocity of money menurun.

Ketika terjadi peperangan di suatu negara, orang-orang merasa tidak aman dan akan lebih cenderung menabung daripada membelanjakan uangnya. Di sisi lain, banyak toko-toko yang tutup sehingga orang-orang yang ingin berbelanja pun kesulitan menemukan barang yang dibutuhkannya. Situasi seperti ini mengakibatkan penurunan velocity of money, seiring dengan kemunduran ekonomi negara tersebut.

Konsep velocity of money tidak sepopuler istilah-istilah ekonomi lain seperti inflasi dan pengangguran. Namun, wawasan ini cukup penting bagi studi ilmu ekonomi maupun dunia investasi.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait