Jadi Trader Handal

Contract for Differences (CFD): Pengertian dan Peraturannya di Indonesia

contract_for_differences

Contract for Differences atau CFD termasuk salah satu istilah penting dalam dunia trading dan investasi. Eksistensi CFD memungkinkan trader untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga saham, mata uang, dan aset investasi lainnya tanpa perlu memiliki aset tersebut secara langsung. 

Apa maksudnya? Artikel ini akan mengulas mengenai apa itu Contract for Differences beserta contohnya, peraturan CFD di Indonesia, sekaligus kelebihan dan kelemahannya.

Pengertian Contract for Differences

Contract for Differences adalah salah satu produk derivatif yang berbasis margin trading. Dalam perjanjian CFD, investor dan broker berkomitmen untuk membayar selisih nilai aset yang mendasari (underlying asset) antara waktu pembukaan dan penutupan.

Seorang trader tidak benar-benar memiliki, membeli, ataupun menjual underlying asset dalam mekanisme Contract for Differences. Akan tetapi, ia dapat memperoleh keuntungan berdasarkan perubahan harga aset tersebut. 

Contoh: Seorang trader berpikir harga emas akan naik. Alih-alih membeli emas Antam di Butik LM, ia memutuskan untuk beli Gold CFD saja melalui broker CFD. Apabila harga emas nantinya benar-benar naik, maka sang trader akan ambil untung dengan menutup transaksi tersebut. Dalam proses ini, sang trader tidak pernah memiliki emas secara fisik maupun digital.

Melalui Contract for Differences, trader dapat pula memperoleh keuntungan dari penurunan harga underlying asset. Skenario ini juga tidak melibatkan aset fisik sama sekali.

Contoh: Seorang trader berpikir harga perak akan turun. Oleh karena itu, ia membuka kontrak jual Silver CFD melalui broker CFD. Apabila harga perak nantinya benar-benar turun, maka sang trader akan ambil untung dengan menutup transaksi tersebut. Apabila harga perak malah naik (trader salah prediksi), maka modal yang dipakai trading akan hangus.

Peraturan CFD di Indonesia

Contract for Differences awalnya berkembang di Inggris pada 1974 sebagai alternatif trading emas bebas pajak dengan margin yang kecil. Praktik trading CFD kemudian berkembang semakin luas sampai sekarang.

Pengguna Contract for Differences awalnya adalah hedge fund, manajer investasi, dan investor-investor institusional lainnya. Tujuannya untuk lindung nilai (hedging), mengelola risiko, dan menghindari pajak. 

Sejumlah lembaga keuangan mulai memasarkan Contract for Differences kepada investor ritel mulai akhir 1990-an di Inggris. Jenis underlying asset juga semakin beragam, mulai dari saham, komoditas, valas, indeks saham. Bahkan saat ini ada pula Contract for Differences berbasis aset kripto.

Legalitas CFD bervariasi pada setiap negara. Amerika Serikat tidak memperbolehkan CFD, tetapi tidak ada sanksi untuk warga AS yang bertransaksi CFD. Mayoritas negara di dunia memperbolehkan perdagangan CFD sebagai bagian dari transaksi keuangan di luar bursa (over-the-counter).

Indonesia memperbolehkan transaksi Contract for Differences di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) serta pencatatan lembaga kliring berjangka. Broker yang memfasilitasi trading CFD disebut sebagai “pialang berjangka” dan harus memiliki perizinan dari Bappebti.

Kelebihan dan Kelemahan CFD

Ada banyak kelebihan Contract for Differences yang menjadikannya sangat menarik bagi banyak orang. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Syarat modal awal untuk trading CFD lebih sedikit daripada modal yang diperlukan untuk jual beli aset dasarnya secara fisik.
  2. CFD membuka lebih banyak peluang cuan, karena trader bisa untung saat harga aset sedang naik ataupun turun.
  3. CFD dapat menjadi sarana diversifikasi investasi, karena memungkinkan trader untuk mengakses pasar keuangan yang tidak tersedia di dalam negeri seperti bursa saham AS, bursa saham Eropa, pasar komoditas internasional, dan lain-lain. 
  4. CFD dapat menjadi salah satu opsi lindung nilai (hedging).

Terlepas dari berbagai kelebihan CFD tersebut, instrumen ini sebenarnya tidak cocok untuk sebagian besar trader dan investor. CFD lebih cocok untuk trader berpengalaman dan investor institusional, sesuai dengan sejarah kelahirannya dulu. 

Berikut ini beberapa kelemahan Contract for Differences yang perlu dicermati oleh calon trader:

  1. Trading CFD menggunakan margin dan leverage, sehingga risikonya jauh lebih besar daripada trading underlying asset-nya secara langsung melalui mekanisme bursa biasa.
  2. Trading CFD melibatkan mekanisme yang lebih kompleks daripada pasar modal biasa, sehingga tidak direkomendasikan untuk pemula.
  3. Regulasi CFD terbilang lebih lemah daripada regulasi bursa biasa, sehingga para calon trader harus senantiasa waspada terhadap risiko penipuan berkedok CFD serta modus-modus kejahatan lainnya.

Contract for Differences membuka peluang cuan yang lebih besar, tetapi risikonya juga lebih tinggi. Kalau kamu termasuk pemula dalam dunia trading dan investasi, sebaiknya mulailah dengan trading saham biasa terlebih dahulu sembari mempelajari mekanisme pasar dan berbagai seluk-beluknya. Barulah memulai trading CFD setelah kamu benar-benar memahami tantangan dan risikonya.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait