Analisis Saham

Baru Tercatat di Bursa, Saham MARK Layak untuk Dikoleksi?

Ajaib.co.id – PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan porselin untuk cetakan sarung tangan. Perusahaan dengan kode saham MARK ini berdiri sejak tahun 2003 yang memproduksi cetakan sarung tangan berbahan nitril dan lateks, cetakan sarung tangan pembedahan, cetakan sarung tangan untuk kebutuhan rumah tangga, dan permintaan sarung tangan khusus.

Produk yang dihasilkan oleh MARK sudah dipasarkan ke negara lain khususnya Asia seperti Malaysia, China, Thailand, dan Vietnam. Saham MARK mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa pada tahun 2017 dengan harga penawaran sebesar Rp250 per lembar saham. Mayoritas pemegang saham MARK dimiliki oleh Tecable HK Co Limited dengan total 79,25 persen kepemilikan.

Harga saham MARK saat ini berada di kondisi positif yang melebihi harga penawaran yaitu Rp1.010 per lembar saham pada penutupan perdagangan 1 April 2021. Lalu, bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan dalam menghadapi pasar saat ini?

Apakah saham MARK layak untuk dikoleksi? Mari kita bahas melalui bedah kinerja saham MARK berikut ini.

Banyak Bisnis Tertekan di Masa Pandemi, MARK Justru Catatkan Pertumbuhan Penjualan di 2020

Di sepanjang sembilan bulan tahun 2020, banyak bisnis yang tertekan karena efek masa pandemi Covid-19. Hal ini justru berbalik pada bisnis MARK yang catatkan kinerja keuangan secara positif.

Penjualan MARK naik 28,91 persen YOY menjadi Rp344,47 miliar hingga September tahun ini. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya ekspor dengan nilai mencapai Rp299,99 miliar.

Sementara penjualan lokal juga melesat 185,74 persen YOY menjadi Rp45,69 miliar. Adapun penjualan lebih dari 10 persen terjadi ke beberapa costumer seperti Hartalega NGC Sdn Bhd sebesar Rp67,30 miliar, Hartalega Sdn Bhd sebesar Rp43,31 miliar, serta Sri Tang Gloves Limited sebesar Rp34,27 miliar.

Laba bersih yang diraih oleh MARK di tahun ini mencapai Rp90,95 miliar yang naik 38,88 persen YOY dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 65,49 miliar.

Kinerja Keuangan MARK dalam 3 Tahun Terakhir Terus Meningkat

Mengingat, saham MARK yang baru mencatatkan namanya di bursa saham pada tahun 2017, maka kinerja keuangan dalam 3 tahun terakhir bisa menjadi acuan untuk mempertimbangkan kelayakan mengoleksi saham MARK. Bisnis MARK mencatatkan kinerja yang positif dengan raihan penjualan dan laba bersih yang terus meningkat setiap tahunnya.

Berikut data ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan (dalam miliar rupiah):

Melalui data tersebut, dapat disimpulkan bahwa saham MARK yang baru tercatat bursa saham di tahun 2017 kinerja keuangannya dalam 3 tahun terakhir tampak positif. Hal ini tentu menjadi acuan penting dalam mempertimbangkan saham MARK untuk dikoleksi. Mengingat, raihan penjualan dan laba bersih yang tercatat mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Sebagai emiten atau produsen cetakan sarung tangan untuk berbagai kebutuhan, MARK dituntut untuk menghasilkan kinerja keuangan yang positif. Hal ini karena menjadi bahan pertimbangan para investor untuk memilih saham MARK yang memiliki fundamental perusahaan bagus sehingga dampaknya balik lagi ke nilai saham MARK yang bisa meningkat di masa mendatang.

Di samping itu, berdasarkan rasio keuangan perseroan, kondisi bisnis MARK terutama di tahun 2019 memang sangat positif. Berikut data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:

Bagaimana Prospek Bisnis MARK Sehingga Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?

Memasuki tahun 2021, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk membidik pendapatan yang mencapai Rp1 triliun. Hal tersebut sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat sebagai bentuk implementasi dari penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Di mana, target revenue tersebut meningkat 100 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp1,06 triliun dengan laba bersih sebesar Rp300,6 miliar.

Pihak MARK sendiri menyampaikan bahwa perseroan telah mengantongi 98 persen daftar permintaan di tahun 2021 dengan pelanggan setia yaitu BlueSail, Hartalega, Intco, Kossan, Sri Tang, Top Gloves, dan Zhong Hong Pu Lin. Ditambah dengan pelanggan baru yang mulai spot ini untuk membeli produk MARK dan kontrak sebesar USD66,8 juta untuk pengapalan di tahun ini.

Lalu, bagaimana dengan strategi yang diterapkan untuk memenuhi hal tersebut? Tentunya, perseroan sudah menyiapkan beberapa strategi yang meliputi peningkatan average selling price hingga pembangunan pabrik yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan ASP ini sejalan dengan adanya ketidakseimbangan pasokan serta permintaan pasar sehingga membuat perseroan menaikkan sekitar 15 persen ASP.

Di mana, hal tersebut juga menjadi katalis positif dalam memacu kinerja perseroan di tahun 2021. Sementara untuk merealisasikan pembangunan pabrik baru yang direncanakan dapat beroperasi di kuartal kedua tahun 2021, MARK menyiapkan anggaran modal atau capex senilai Rp200 miliar di tahun ini. Di mana, capex masih berasal dari kas internal dan fasilitas perbankan.

Mengingat permintaan yang membludak di tahun 2020 sehingga perseroan telah meningkatkan kapasitas produksi yang mencapai 800.000 pieces per bulan pada tahun lalu. Dengan adanya pabrik baru, maka kapasitas produksi MARK diharapkan bisa meningkat hingga 1,4 juta pieces per bulan.

Dengan kondisi permintaan saat ini, MARK memprediksi permintaan akan terus meningkat hingga 2 atau 3 tahun mendatang dengan konsolidasi yang naik 40 persen di tahun 2022.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait