Ajaib.co.id – Mungkin kamu sering mendengar kata revenue, namun kamu tidak paham dan tidak mengerti, revenue adalah apa dan perbedaannya dengan income seperti apa? Agar lebih jelas simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Revenue?
Bagi kamu yang menjalankan bisnis atau sedang terjun di dunia bisnis, mungkin istilah ini sudah tidak asing lagi bukan? Tapi tahukah kamu apa sebenarnya yang dimaksud dengan revenue?
Secara umum, revenue adalah sebuah istilah ekonomi yang menunjukkan tingkat keuntungan yang didapaykan atau diterima oleh perusahaan. Dalam melakukan bisnis, pastilah tujuan utama kamu adalah memperoleh keuntungan bukan ? Nah untuk memperoleh keuntungan maka hasil yang kamu dapatkan tentu harus maksimal dengan nilai produktivitas keuangan yang terus menunjukkan peningkatan.
Untuk memperoleh itu semua, tentunya strategi bisnis kamu harus seimbang. Jika usaha kamu sudah mencapai strategi pemasaran yang bagus, maka ini saatnya bagi kamu untuk membuat pencatatan dalam laporan keuangan secara teliti sehingga tidak satupun detail yang lupa tercatat.
Dengan berkembangnya konsep teknologi, selanjutnya kamu akan membuat para pemilik usaha semakin mudah dalam mencari alat yang bisa mempermudah bisnisnya.
Adapun satu cara agar dapat melakukan hal tersebut yaitu dengan menggunakan software akuntansi online. Dalam sebuah aplikasi, seorang pemilik usaha dengan mudah bisa langsung mengurusi semua persoalan bisnisnya dengan mudah.
Dengan menggunakan software akuntansi tersebut, maka seorang pemilik usaha bisa membuat chart of account secara otomatis. Adapun salah satu akun yang harus tercatat di dalam COA antara lain adalah revenue (pendapatan). Meski demikian, revenue bukanlah keuntungan yang nantinya akan kamu dapatkan dalam sebuah bisnis.
Pendapatan atau istilah ekonominya revenue adalah bentuk uang atau keuntungan yang akan kamu terima dalam kapasitas kamu sebagai pemilik usaha atas terjualnya produk ataupun jasa yang kamu tawarkan kepada pelanggan.
Revenue juga bisa kamu gunakan sebagai hasil dari seluruh bisnis yang dicatatkan di dalam laporan keuangan kamu, namun hanya berasal dari satu periode tertentu saja. Di sisi lain, catatan tersebut masih merupakan jumlah kotor, yang mana belum terpotong meliputi biaya operasional, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Revenue
Umumnya, revenue yang akan kamu dapatkan dari seorang pemilik usaha juga bisa terjadi melalui dua hal yakni operating revenues ataupun non-operating revenues. Lalu apa yang membuat perbedaan dalam pendapatan seorang pemilik usaha berdasarkan kedua hal tersebut?
Operating revenues merupakan sebuah pendapatan yang dihasilkan seorang pemilik usaha berkaitan dengan aktivitas bisnis, misalnya hasil penjualan perusahaan.
Sedangkan, non-operating revenue adalah sebuah pendapatan yang dihasilkan bukan berdasarkan aktivitas bisnis atau diperoleh dari sumber penghasilan tambahan (secondaru sources), meliputi bunga deposit bank, keuntungan saham, serta aktivitas bisnis lain yang dilakukan perusahaan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Revenue
Selain dana yang didapatkan dari penjualan barang dan jasa, ada sejumlah faktor yang memengaruhi besaran revenue perusahaan seperti suku bunga, nilai tukar mata uang, harga produk dan jasa, serta banyaknya variasi produk dan jasa yang ditawarkan.
Penawaran diskon serta layanan return dan refund juga akan menentukan jumlah revenue yang diperoleh perusahaan. Di samping itu, perusahaan yang melebarkan sayap melalui promosi digital juga akan mempertimbangkan traffic pengunjung sebagai salah satu faktor penentu revenue.
Bedanya Revenue dan Income
Dalam sebuah bisnis, pendapatan atau revenue berbeda atau berbanding terbalik dengan penghasilan atau income yang kamu peroleh. Maka dari itu, kamu akan membuat keduanya berbeda dan tidak dimasukkan ke dalam satu bagan akun atau chart of account yang sama.
Lalu, apa perbedaan kedua istilah ini? Revenue tidaklah sama dengan income, dimana keduanya memiliki arti yang berbeda dan sangat mendasar. Jika kamu paham, kedua terminologi di dalam bisnis pastinya memiliki makna dan kaitan yang berbeda.
Di sisi lainnya, pendapatan merupakan hasil kotor dari sebuah penjualan produk atau jasa dalam satu periode. Sementara itu, penghasilan merupakan keuntungan bersih atau netto dalam sebuah periode bisnis.
Income juga bisa dihitung dari nominal revenue yang dikurangi dengan expense. Dengan kata lain, penghasilan yang didapat seorang pemilik usaha bisa didapatkan setelah kamu mengetahui pendapatan total dalam satu periode.
Selanjutnya kamu harus memahami bahwa disatu sisi, kamu juga harus menguranginya dengan beban (pengeluaran) di periode yang sama. Adapun beberapa contoh daripada akun beban adalah gaji pegawai, peralatan kerja dan lain sebagainya.
Bentuk dari akun beban bisa kamu lihat di dalam laporan pendapatan yang dibuat oleh sebuah perusahaan yang sangat akurat mendetail dan terperinci.
Tak hanya menunjukan incomenya saja, tapi juga revenue, pendapatan bersih dan pendapatan kotor perusahaan. Penghitungan dari hasil akhir dari penghasilan perusahaan tersebut bisa kamu lihat dengan terperinci.
Cara Menghitung Revenue & Income
1. Cara Hitung Revenue
Terdapat 3 (tiga) jenis cara menghitung revenue, yaitu:
a. Total Pendapatan atau Total Revenue (TR)
Cara ini menjadi cara yang paling dasar. Di mana, jumlah total revenue pada jenis ini akan menjadi dasar dalam perhitungan revenue pada jenis uang lainnya.
Total pendapatan = harga jual x jumlah produksi
b. Pendapatan Rata-Rata atau Average Revenue (AR)
Cara ini digunakan untuk mengetahui pendapatan rata-rata pada perusahaan tersebut. Cara menghitungnya adalah dengan membagi total pendapatan dengan nilai jumlah produk yang mampu dijual.
AR = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual
c. Pendapatan Marginal atau Marginal Revenue (MR)
Cara ketiga, kamu bisa menghitung marginal revenue atau MR sebagai suatu pendapat tambahan karena adanya tambahan pada tiap unit barang yang dijual.
Marginal Revenue = Tambahan TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual
2. Cara Hitung Income
Untuk menghitung income, terdapat dua cara perhitungan yang bisa kamu lakukan yaitu dengan cara gross profit dan juga net profit.
a. Gross Profit
Gross profit atau laba kotor bisa dihitung dengan membagi total keuntungan bruto dengan nilai total pendapatan ataupun penjualan.
GP = Jumlah Laba Bruto : Total Penjualan
b. Net Profit
Net profit atau nilai keuntungan bersih adalah nilai yang bisa dihitung dengan cara membagi total keuntungan bersih dengan nilai penjualan.
NP = Total Keuntungan Bersih : Total Penjualan
Mana yang Lebih Baik, Revenue atau Income?
Lalu, mana yang lebih baik dalam mengalokasikan dana revenue atau income ? Nah bagi kamu yang sudah paham mengenai perbedaan revenue dan income maka kamu harus memilih untuk melakukan alokasi dana kepada dua hal tersebut.
Income merupakan jawaban yang tepat dimana melalui income yang didapatkan tentunya dapat dialokasikan ke dalam porsi dana aset kamu. Dengan begitu, maka income dapat dikategorikan sebagai sarana dalam melakukan penggabungan aset.
Nah, dengan kamu melakukan pengalokasian dana, tentunya dapat membuat uang kamu memperoleh revenue baru. Apalagi saat ini ada banyak cara untuk melakukan alokasi dana yang bisa menjadi profit kamu.
Jika kamu ingin mulai membuat sebuah laporan keuangan yang mudah tentunya kamu harus banyak mencoba dan mencari tahu informasi penting dalam pembuatan laporan keuangan.
Revenue Menjadi Tolok Ukur Kesuksesan Bisnis
Revenue sering dijadikan indikator kesuksesan bisnis. Untuk mendapatkan nilai revenue yang memuaskan, setidaknya ada tiga aspek penjualan yang wajib diperhatikan perusahaan.
1. Menentukan Harga Jual Produk
Dalam menentukan harga ini, perusahaan tidak boleh sembarangan dalam melakukannya, karena hal tersebut akan berkaitan dengan minat beli konsumen dan nilai keuntungan yang bisa didapat perusahaan.
Sehingga, perusahaan juga harus bisa mempertimbangkan daya beli konsumen dan kondisi pasar ketika menentukan harga jual produknya.
Selain itu, perusahaan juga harus bisa menganalisa persaingan yang terjadi agar bisa mendapatkan informasi terkait harga jual standar dari produk yang sama dan ditawarkan pasar. Sehingga, perusahaan juga harus mengetahui pengalaman dari kompetitor.
2. Yield management
Yield management adalah upaya optimasi harga jual yang sebelumnya sudah ditentukan. Misalnya pemberian potongan harga ataupun cashback ketika pembeli membeli produk dalam jumlah tertentu.
3. Aktivitas Marketing
Konsumen akan sulit mengetahui produk yang perusahaan jual jika perusahaan tidak memasarkan produk. Akhirnya, nilai revenue akan cenderung stagnan atau menurun karena jarang adanya proses penjualan.
Tips Mendongkrak Revenue
Setiap perusahaan pasti berharap bisnisnya memiliki nilai revenue yang terus meningkat setiap waktu. Untuk mendapatkan revenue yang terus meningkat, perusahaan harus bisa menyeimbangkan nilai revenue dan income perusahaannya.
Bagaimana caranya? Umumnya, kamu bisa coba mengontrol arus kas perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus mampu mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran perusahaan secara rinci.
Kamu juga harus memerhatikan kegiatan marketing dan melakukannya secara maksimal agar tidak melebihi anggaran yang disediakan. Walaupun ada kalanya target penjualan tidak tercapai dan tidak jarang mendapatkan keuntungan yang sedikit, tapi bila modal bisa ditutupi, perusahaan harus bersikap bijak untuk mencari cara yang efektif untuk meningkatkan penjualannya.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah nilai revenue tidak akan berarti jika perusahaan tidak mampu memaksimalkan proses kerjanya. Untuk itu, pastikan jumlah revenue sesuai dengan nilai keuntungan dan pastikanlah kegiatan perusahaan bisa berjalan seefisien mungkin.
Nah, itulah penjelasan mengenai istilah revenue dan contoh revenue yang perlu kamu ketahui. Jika kamu ingin tau lebih banyak lagi artikel bisnis dan ekonomi yang inspiring, kamu bisa mendownload aplikasi Ajaib di Google Play Store. Nikmati kemudahan investasinya, selamat mencoba.