Ajaib.co.id – Indonesia merupakan negara agraris, artinya Indonesia mengandalkan sektor pertanian, perkebunan dan lain sebagainya. Hal ini wajar, karena Indonesia memiliki luas lahan yang luas serta posisi nya secara geografis menyebabkan tanah sangat subur untuk ditanam. Salah satu komoditas yang menjadi penopang ekonomi Indonesia adalah kelapa. Kelapa menjadi salah satu komoditas yang memiliki nilai jual bagi petani Indonesia. Pada tahun 2019, Indonesia memiliki luas area kelapa sebanyak 3.500.726 ha, dan mampu memproduksi sebanyak 2.992.190 ton. Salah satu emiten yang bergerak di bidang ini adalah PT Indo Oil Perkasa Tbk (saham OILS).
Profil Singkat Emiten
PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) adalah produsen dan pengekspor minyak kelapa murni yang diproses kembali dan memiliki kualitas tinggi di setiap produk turunannya, seperti minyak kelapa mentah, minyak kelapa olahan, dan bungkil kopra. Produk-produk ini terutama dibutuhkan untuk industri makanan, kecantikan, dan perlengkapan rumah.
Perseroan yang memiliki nama PT Indo Oil Perkasa ini berkedudukan di Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 2016. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perseroan bergerak dalam bidang industri kopra.
Kopra sendiri adalah daging kelapa. Kopra ini kemudian oleh perseroan dijadikan minyak kelapa murni atau Crude Coconut Oil (CNO). Selain itu, perseroan turut memproduksi produk turunan dari CNO seperti Refined Coconut Oil (RBD), hingga tepung kopra atau Copra Meal. Adapun pasar dari perseroan tidak hanya pasar domestik namun juga diekspor ke mancanegara seperti Malaysia.
Sebelum melakukan IPO, perseroan memiliki komposisi pemegang modal sebagai berikut: Albert Widakdo Sutanto (0,83%), Ghandi Widagdo Sutanto (5,71%), Johan Widakdo Liem (5,71%), Yonathan Widakdo Sutanto (5,71%), Sulastri (10,59%), dan PT Mandalindo Putra Perkasa (71,47%).
IPO Saham OILS
Perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak 150 juta saham baru atau setara 33,04% dari modal ditempatkan dengan harga penawaran setiap lembar saham adalah sebesar Rp270/lembar saham. Selain itu perseroan juga berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 37,5 juta Waran Seri I atau sebanyak 12,34% dari modal ditempatkan.
Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma untuk para pemegang saham baru yang namanya tercatat ketika melakukan IPO, dengan ketentuan setiap pemegang 4 lembar saham baru berhak menambatkan 1 Waran Seri I, dimana 1 Waran Seri 1 ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru yang dikeluarkan dalam portepel ketika masa pelaksanaan hak tiba.
Prakiraan struktur pemegang saham OILS pasca-IPO akan menjadi Albert Widakdo Sutanto (0,55%), Ghandi Widagdo Sutanto (3,82%), Johan Widakdo Liem (3,82%), Yonathan Widakdo Sutanto (3,82%), Sulastri (7,09%), PT Mandalindo Putra Perkasa (47,85%), dan Masyarakat (33,04%).
Penjamin pelaksana emisi efek OILS adalah PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek ditentukan kemudian.
Berdasarkan prospektus OILS, seluruh dana segar yang diperoleh dari kegiatan IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan perseroan sebagai modal kerja seperti pembelian bahan baku produksi. Dana yang diperoleh dari penembusan Waran Seri I juga seluruhnya akan digunakan untuk pembelian bahan baku produksi
Kinerja Laporan Keuangan OILS
Saham OILS belum menyampaikan laporan keuangan akhir tahun 2022, sehingga laporan saham oils yang bisa kita lihat hanyalah pada akhir tahun 2021.
Komponen | 2021 | 2020 | 2019 | 2018 |
Pendapatan | 375300,33 | 293870,18 | 214786,82 | 168487,8 |
Laba Kotor | 24065,78 | 22718,75 | 19811,41 | 18396,11 |
Laba Bersih | 6026,97 | 4714,61 | 3809,78 | 3837,97 |
Total Aset | 131669,36 | 77118,7 | 71778,2 | 48931,12 |
Total Liabilitas | 54607,83 | 52364,38 | 51730,44 | 32691,61 |
Total Ekuitas | 77061,52 | 24754,32 | 20047,76 | 16239,5 |
Dari laporan di 4 tahun terakhir, emiten oils menunjukkan kinerja positif pada tahun 2019 hingga 2021. Di mana terlihat terdapat pertumbuhan, seperti misalnya pada Laba Bersih Tahun berjalan dan penurunan pada jumlah liabilitas.
Selain itu, dilansir dari Kontan, saham OILS mencatatkan pendapatan sebesar Rp514,2 miliar. Realisasi itu tumbuh 37,01% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp375,3 miliar. Adapun laba bersih perseroan tumbuh 13,12% menjadi Rp 6,81 miliar. Tahun sebelumnya, laba bersih OILS sebesar Rp 6,02 miliar.
Pada kesempatan yang sama, OILS juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Hasilnya, menyetujui perseroan untuk menjaminkan aset perusahaan berupa piutang, persediaan, mesin dan bangunan dengan nilai lebih besar dari 50% total aset perseroan.
Rasio-Rasio Keuangan OILS
Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan Oils selama tiga tahun terakhir, mulai dari kuartal II 2021 hingga Q2 2023.
Rasio | Q2 2023 | Q2 2022 | Q2 2021 |
ROE | 2,1% | 5,5% | -3,5% |
ROA | 0,9% | 3,1% | 1,4% |
GPM | 6,9% | 8,3% | 6,8% |
OPM | 2,4% | 5,2% | 3,8% |
NPM | 1,4% | 3,2% | 1,6% |
CR | 150,5% | 176,6% | 193,9% |
DER | 119% | 89% | 78% |
Data di atas menunjukkan bahwa OILS memiliki kinerja yang naik turun pada 3 tahun terakhir.
Kebijakan Dividen OILS
Saat melantai di Bursa Efek Indonesia, emiten OILS telah membuat skema pada tahun buku berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 hingga seterusnya. Di mana, perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 10% dari laba bersih perseroan.
Tanggal Ex-Dividen | Dividen | Jenis | Tanggal Pembayaran | Imbal Hasil |
---|---|---|---|---|
08/06/2023 | 3,09612 | 27/06/2023 | 2,00% | |
20/06/2022 | 2,52 | 13/07/2022 | 1,21% |
Kesepakatan pembagian saham PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) untuk tahun buku 2022 telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Mei 2023.
Direktur Utama OILS Johan Widakdo Liem mengatakan, perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,4 miliar. Nilai itu setara 11% dari saldo laba per akhir 2022 yang mencapai Rp12,78 miliar.
Prospek Bisnis OILS
PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) akan membuka pasar ekspor baru dan optimalisasi produksi di tahun 2023. Strategi tersebut dilakukan demi membidik pertumbuhan kinerja keuangan di 2023.
Dilansir dari Kontan, Direktur Utama OILS Johan Widakdo Liem mengatakan bahwa prospek bisnis minyak kelapa mentah atau crude coconut oil (CNO) maupun produk turunan CNO masih terbuka sangat lebar. Terlebih lagi, CNO memiliki potensi sebagai produk alternatif pengganti crude palm oil (CPO) yang saat ini terkendala oleh ketersediaan lahan.
Ia memaparkan bahwa pada 2020 tingkat pertumbuhan produksi CPO terbilang masih cukup rendah, sehingga sejauh ini terjadi tren pertumbuhan permintaan CNO sebagai salah satu produk substitusi.
Untuk itu, perseroan akan lebih fokus membuka pasar ekspor yang baru. Sepanjang tahun berjalan ini perseroan telah berhasil membuka pasar di Asia Tengah yaitu Tajikistan dan Kirgistan. Selain itu, di pasar Afria yaitu di Madagaskar.
Target selanjutnya, perseroan sedang berupaya membuka market baru di China dan Rusia. Johan juga menyampaikan bahwa emoyem juga memiliki beberapa enquire dari Arab Saudi dan sedang develop untuk pasar minyak goreng kelapa.
Pada tahun lalu, OILS berhasil mencapai target menembus pasar Thailand dan sebelumnya adalah Malaysia, Sri Lanka dan Bangladesh. Dari dalam negeri, Johan juga menilai prospek bisnis OILS ditopang oleh adanya potensi pengembangan lahan di Indonesia. Selain itu, peluang pertumbuhan sektor agribisnis dan tingkat konsumsi minyak nabati yang secara berkelanjutan mengalami pertumbuhan.
Sehingga perseroan akan menerapkan efisiensi dan optimalisasi kapasitas produksi, serta menjaga hubungan baik dengan pemasok dan pelanggan. Untuk optimalisasi kapasitas, OILS sedang dalam proses penambahan kapasitas produksi yang diyakini dapat meningkatkan produksi 20%-30% dan akan selesai Juli 2023.
Johan juga mengungkapkan bahwa mereka sedang proses pembangunan sovent extraction plant yang ditargetkan selesai pada Agustus 2023. Sementara investasi baru tahun ini, OILS bakal menambah tangki storage baru berkapasitas 400 ton dengan investasi senilai Rp 1 miliar. Kemudian penambahan laboratorium baru besarta kantor pendukungnya senilai Rp 1,5 miliar.
Dengan berbagai rencana itu, OILS menargetkan pendapatan sebesar Rp591,33 miliar di akhir 2023. Sementara laba bersih diproyeksikan mencapai Rp 8 miliar hingga Rp12 miliar.
Hingga kuartal I 2023, OILS membukukan pendapatan sebesar Rp133,7 miliar atau meningkat 13,92% dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp 117,36 miliar. Sementara laba bersih mengalami koreksi 40% menjadi Rp 2,19 miliar dari sebelumnya Rp3,65 miliar.
Itulah beberapa analisis dari saham OILS di tahun 2023, apakah kamu tertarik untuk memilikinya?
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.