Properti

Apa Itu Appraisal Rumah? Biaya KPR yang Milenial Perlu Ketahui

appraisal-rumah

Ajaib.co.id – Sebagai pasangan milenial yang baru menikah dan ingin membeli rumah lewat KPR, selain proses pengajuan KPR yang tidak mudah, milenial juga perlu mengetahui biaya-biaya KPR apa saja yang dibebankan kepada milenial, misalnya biaya appraisal rumah hingga komponen biaya KPR lainnya.

Bagi milenial membeli rumah adalah keputusan finansial terbesar dalam hidup, sehingga milenial harus benar-benar paham mengenai jenis pinjaman KPR yang akan dipilih nantinya agar tidak menyesal di kemudian hari.

Memilih jenis KPR yang cocok dengan keuangan milenial bisa diibaratkan milenial sedang mencari produk investasi yang cocok bagi milenial untuk perencanaan masa depan. Mengapa?

Karena baik itu KPR dan investasi, kedua hal ini sama-sama punya kesamaan dari segi tujuan yakni sebagai aset investasi yang nilainya dapat bertumbuh dari tahun ke tahun.

Seperti diketahui, harga rumah cenderung naik setiap tahunnya dan produk investasi seperti saham pun demikian. Namun, pembelian rumah lewat KPR baru bisa kamu rasakan keuntungannya setelah kamu sudah melunasi kredit rumah tersebut.

Sedangkan, investasi saham setidaknya butuh minimal 5 tahun lamanya bagi investor untuk merasakan return dari kenaikan harga saham tersebut.

Bila rumah bisa dijadikan investasi yang menguntungkan, tentunya kamu tidak mau donk, jika impianmu memiliki rumah sirna di tengah jalan karena kamu tidak sanggup membayar kredit KPR setiap bulannya selama masa kredit berjalan.

Untuk menghindari gagal bayar KPR di kemudian hari, milenial bisa melakukan cara-cara berikut ini:

Pahami kondisi keuangan dan kemampuan bayar milenial, lantaran kamu punya kewajiban jangka panjang untuk membayar cicilan KPR tersebut.

Mempertimbangkan suku bunga KPR yang ditawarkan, milenial bisa mencari tahu apakah suku bunga KPR yang ditetapkan bersifat tetap atau mengambang.

Umumnya, penetapan suku bunga KPR akan dikombinasikan antara bunga tetap dan bunga mengambang. Pilihlah KPR bank yang menawarkan bunga paling kompetitif

Pilih KPR bank yang tidak cepat untuk mengubah kebijakan suku bunga KPR. Hal ini dinilai menguntungkan bagi nasabah, karena milenial masih bisa menikmati suku bunga KPR saat ini walaupun sudah adanya perubahan naik atau turunnya bunga Bank Indonesia.

Namun, respons dari KPR bank tersebut cukup lambat sehingga memberikan nasabah waktu untuk mempersiapkan keuangan jika suku bunga KPR kembali baik.

Mencari tahu seluruh biaya KPR yang dibebankan kepada nasabah, hal ini menjadi patokan bagi kamu terkait berapa uang muka KPR yang perlu kamu persiapkan sebelum membeli rumah tersebut.

Menjadi smart buyer dengan membandingkan suku bunga dan biaya KPR dari satu bank dengan bank lainnya. Dengan begitu, milenial bisa memperoleh layanan KPR terbaik dan harga yang paling kompetitif.

Selain kelima cara di atas, milenial juga tidak ada salahnya untuk melakukan negosiasi dengan pihak bank terkait biaya appraisal rumah. B

agi milenial yang belum tahu bagaimana cara menegosiasikan hal ini? Yuk kita intip cara negosiasinya berikut ini.

Apa Itu Appraisal Rumah?

Sebelum redaksi Ajaib membeberkan tips negosiasi untuk nilai appraisal rumah, alangkah baiknya milenial mengetahui terlebih dahulu pengertian dari istilah KPR satu ini.

Secara sederhana, istilah ini bisa diartikan sebagai suatu acuan untuk jumlah pinjaman KPR yang nanti diberikan. Di mana, untuk menentukannya pihak bank akan mengirimkan perwakilannya untuk melakukan survei langsung ke lokasi rumah, serta dinilai kelayakan rumah tersebut berdasarkan bentuk bangunan hingga lokasi rumah.

Umumnya, harga properti tersebut akan disesuaikan dengan harga pasaran saat ini yang berada di lokasi tersebut.

Jadi, bila rumah yang kamu ingin ajukan KPR berada di lokasi yang tidak strategis tentunya harga rumah itu akan lebih rendah dibanding rumah-rumah yang berada di lokasi strategis.

Tim appraisal bukan hanya meninjau dari lokasi dan kondisi rumah tersebut, melainkan ada pula hal lainnya yang dinilai oleh tim tersebut, salah satunya adalah apakah lokasi rumah tersebut berada di lingkungan rawan bencana alam atau tidak, misalnya tanah longsor atau banjir.

Orang yang bertugas dalam proses appraisal rumah ini adalah utusan dari pihak bank dan pihak ketiga yang ditunjuk pihak bank untuk melakukan survei tersebut.

Dasar dari penilaian pihak bank terhadap taksiran suatu harga properti saat proses KPR adalah NJOP. Taksiran dari NJOP ini berdasarkan slip Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Walaupun begitu, banyak ditemukan tidak selarasnya harga taksiran properti dengan NJOP.

Untuk rumah bekas, pihak bank akan punya nilai taksiran yang berada di bawah patokan harga pasaran rumah tersebut.

Oleh sebab itu, milenial perlu bernegosiasi dengan pihak penjual rumah. Bila negosiasi berhasil, milenial bisa menghemat cukup uang untuk meringankan uang muka yang nantinya perlu disiapkan.

Karena bank hanya membiayai sebesar 80% untuk rumah bekas, sisa 20% akan ditanggung oleh milenial sebagai uang muka. Untuk memperoleh penawaran harga terbaik dari pihak penjual, milenial bisa menawarkan harga beli rumah di bawah harga pasaran terlebih dahulu.

Misalnya milenial tahu bahwa harga pasaran rumah tersebut berada di kisaran Rp500 juta. Milenial bisa menawarkan harga beli sekitar Rp350 juta hingga Rp450 juta. Dengan begitu, milenial bisa bernegosiasi di angka kisaran tersebut.

Namun, bila respons penjual tidak bergeming dengan harga yang ia patok, lebih baik mencari penjual rumah lainnya, lantaran melanjutkan negosiasi dengan penjual tersebut hanya akan buang-buang waktu saja.

Berapa biaya appraisal rumah? Saat sudah menemukan harga rumah yang cocok dengan kemampuan finansial, kamu bisa segera mengajukan KPR di sebuah bank. Proses appraisal pada KPR akan memakan biaya sebesar Rp300 ribu hingga Rp1 juta, tahapan KPR ini wajib ditempuh oleh milenial yang mengajukan KPR.

Untuk mengetahui apakah milenial layak atau tidak untuk membeli rumah tersebut, penaksiran harga rumah dari pihak bank akan dicocokkan dengan sejumlah dokumen pendukung di antaranya:

  • Fotokopi e-KTP.
  • Fotokopi KK.
  • Fotokopi rekening koran.
  • Slip gaji.
  • NPWP.
  • Fotokopi rekening telepon dan listrik.
  • Jaminan (sertifikat Hak Milik).

Dokumen-dokumen ini perlu milenial lengkapi agar proses pengajuan KPR bisa ditangani oleh pihak bank. Dalam proses penilaian agunan, milenial harus sedikit bersabar, karena keputusan bisa memakan waktu paling cepat 1 bulan atau lebih.

Appraisal rumah yang tinggi umumnya diberikan kepada milenial yang dapat melengkapi seluruh dokumen pendukung, punya riwayat kredit yang baik, lokasi rumah strategis, hingga kondisi rumah yang masih layak huni.

Untuk meringankan uang muka KPR yang bisa mencapai 30% dari harga rumah, milenial bisa menyiapkan dana uang muka KPR dengan menabung di reksa dana pasar uang di Aplikasi Ajaib dengan keunggulan minim risiko dan aman, bahkan tidak memerlukan modal investasi yang besar, dan cocok untuk tujuan finansial jangka pendek seperti uang muka KPR.

Artikel Terkait