

Ajaib.co.id – PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk adalah perusahaan yang bergerak di sektor pembuatan kertas, produk kertas, kemasan, dan bahan-bahan kimia. Perusahaan dengan kode saham TKIM ini sudah memulai produksi komersial sejak tahun 1977. Perusahaan ini masuk ke dalam Grup Sinar Mas yang beroperasi di bawa merek Asia Pulp & Paper.
Adapun merek-merek yang dimaksud seperti Sinar Line, Inspira, Enlivo, Sinar Dunia, Paperline, Paperline 2000, Paperline Gold, Paperline Plus, Enova, Exkarro, ExcelPro, Exceedo, Foopak, Extra Print, Riviera, Integrite, Impression, Egis, Ecto, dan Ellustra. Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) pertama kalinya dicatatkan di bursa saham melalui IPO pada tahun 1990 dengan jumlah saham sebanyak 20.700.000 lembar saham dengan nilai Rp9.500 per lembar saham.
Saat ini mayoritas kepemilikan saham emiten kertas TKIM dipegang oleh PT.Purinusa Ekapersada sebesar 59,67 persen dengan nilai mencapai Rp1,85 triliun dan 40,33 persen dipegang oleh publik dengan nilai Rp1,25 triliun. Selain itu, market cap dari saham TKIM saat ini mencapai Rp43,97 triliun.
Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir
Melihat kinerja keuangan TKIM berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020, cukup mengejutkan. Pasalnya, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di tengah penjualan yang sedang tertekan di masa pandemi. Di mana, hingga kuartal ketiga tahun 2020, laba bersih TKIM yang dapat diatribusikan ke entitas induk naik 10,35 persen YOY menjadi 168,28 juta USD dari 152,48 juta USD.
Di mana, perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar 650,21 juta USD yang turun 21,41 persen YOY dari 827,34 juta USD. Penurunan ini disebabkan mayoritas penjualan ekspor ke Afrika turun 58,59 persen YOY menjadi 52,87 juta USD. Sementara penjualan ke Asia mampu tumbuh 14,18 persen YOY menjadi 285,75 juta USD, namun masih belum bisa mengimbangi permintaan pasar.
Penyebab dari laba yang meningkat di samping tertekannya penjualan disebabkan oleh efisiensi dari akun beban-beban perseroan. Mulai dari beban pokok penjualan yang turun 24,05 YOY persen menjadi 565,49 juta USD dan beban usaha yang menipis 11,24 persen YOY menjadi 51,49 juta USD. Ditambah selisih kurs mencapai 26,33 juta USD yang meningkat dari rugi selisih kurs di periode sebelumnya sebesar 10,80 juta USD.
Adapun kinerja keuangan TKIM berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020, seperti berikut:
Komponen Laba | September 2020 | September 2019 |
Pendapatan | 650,21 juta USD | 827,34 juta USD |
Laba bersih | 168,28 juta USD | 152,48 juta USD |
Beban pokok | 565,49 juta USD | 744,59 juta USD |
Sementara untuk rasio keuangan dari saham TKIM di kuartal ketiga tahun 2020, di antaranya sebagai berikut:
Rasio | September 2020 | September 2019 |
ROA | 7,2% | 6,6% |
ROE | 14,5% | 14,8% |
NPM | 25,9% | 18,4% |
DER | 101% | 123% |
Dari perbandingan rasio ini bisa disimpulkan bahwa bisnis TKIM membaik di kuartal tahun 2020 di tengah penjualan perseroan yang harus tertekan. Di mana, ROA dan ROE yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun 2020.
Riwayat Kinerja Keuangan
Berdasarkan laporan keuangan dalam 5 tahun terakhir, kinerja saham TKIM cukup baik dari sisi pendapatan dan laba. Berikut kinerja keuangan TKIM yang dapat dilihat:
Komponen | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 |
Pendapatan | 1,06 miliar USD | 996,9 juta USD | 1,01 miliar USD | 1,05 miliar USD | 1,04 miliar USD |
Laba bersih | 1,4 juta USD | 7,6 juta USD | 27,31 juta USD | 245,7 juta USD | 166,5 juta USD |
Jumlah aset | 2,68 miliar USD | 2,49 miliar USD | 2,58 miliar USD | 2,96 miliar USD | 3,06 miliar USD |
Penjualan dalam 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan, hanya saja di tahun 2016 harus turun namun kembali tumbuh hingga 2019. Di sisi lain, laba bersih yang diraih perseroan justru meningkat selama 4 tahun, lalu turun di tahun 2019.
Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham
Saham TKIM merupakan salah satu emiten yang cukup rajin membagikan dividen setiap tahunnya. Hal ini terlihat dalam 5 tahun terakhir perseroan melakukan pembagian dividen. Adapun jumlah dividen yang dibagikan dalam beberapa tahun terakhir:
Tahun | Dividen Per Saham | Jumlah |
2016 | 5 | Rp13,3 miliar |
2017 | 5 | Rp13,3 miliar |
2018 | 30 | 6,69 juta USD |
2019 | 50 | 10,82 juta USD |
2020 | 25 | 5,32 Juta USD |
Nilai dividen yang dibagikan oleh perseroan kepada pemegang saham cenderung naik hingga tahun 2020 harus turun. Mengingat, laba perseroan yang juga mengalami koreksi sehingga wajar jika nilainya dikurangi. Oleh karena itu, saham TKIM cocok bagi investor yang mengutamakan keuntungan berasal dari pembagian dividen setiap tahunnya.
Prospek Bisnis TKIM
Emiten kertas milik Sinar Mas Group ini menyiapkan beberapa rencana bisnis yang ditujukan untuk mencapai target penjualan di tahun 2021. Mengingat, TKIM beserta INKP sudah masuk ke ranah e-commerce melalui Cakrawala Megah Indah sebagai distributor dengan membuat official store di sana. Di samping itu, TKIM akan menggenjot pertumbuhan bisnis tahun ini melalui penjualan PT. OKI Pulp & Paper.
Di mana, pihak TKIM memproyeksikan kenaikan pendapatan sebesar 15 persen hingga 20 persen dibandingkan tahun 2020. TKIM akan menambah kapasitas produksi karton box sebanyak 3000 ton per bulan dengan modifikasi untuk brown paper sebanyak 146 ribu ton per tahun di tahun 2021. Total capex nantinya mencapai 59 juta USD.
Kesimpulan Berdasarkan Harga Saham
Untuk kinerja saham TKIM dalam seminggu terakhir terus menurun dan berada di batas harga terendah. Dilihat dari PER dan PBV, saham TKIM berada di level 13.16 kali dan 1.91 kali sehingga masih butuh pertimbangan lebih bagi investor jangka pendek. Akan tetapi, untuk investor jangka panjang saham TKIM layak untuk dipilih sebagai emiten dengan kinerja keuangan yang baik serta prospek bisnis yang menjanjikan di masa mendatang.
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.