Berita, Ekonomi

Amerika Terkini: Pelantikan Biden Hingga Dampaknya ke Indonesia

Sumber: NBC News

Ajaib.co.id – Pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada 20 Januari 2021 merupakan kabar Amerika terkini yang paling ditunggu-tunggu oleh dunia internasional. Lantaran, hal ini menjadi momen transisi pemerintahan AS yang baru dari Donald Trump ke Joe Biden.

Walaupun begitu, sebenarnya pelantikan Presiden Amerika Serikat yang baru yakni Joe Biden, sama halnya dengan upacara pelantikan presiden di negara-negara lainnya. 

Namun, perlu diketahui upacara pelantikan Joe Biden pada 20 Januari 2020 adalah sebuah acara resmi yang menandai masa jabatan pertama Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 yang menggantikan Donald Trump hingga 4 tahun ke depan. Pelantikan ini akan dilakukan setelah kongres AS mengesahkan kemenangan Joe Biden pada 6 Januari 2020.

Setelah adanya banyak gugatan dari pihak Donald Trump yang menyatakan bahwa terdapat kecurangan pemilu AS saat pemungutan suara.

Pelantikan Joe Biden Berbeda dengan Acara Pelantikan Presiden Sebelumnya

Perlu diketahui, hingga saat ini pandemi di Amerika Serikat terus meroket. Sehingga, acara pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden Amerika Serikat terpilih dan Wakil Presiden Amerika Serikat Terpilih akan berbeda dibanding pelantikan presiden sebelumnya di Amerika Serikat.

Bila acara pelantikan presiden Amerika Serikat sebelumnya digelar secara terbuka. Pelantikan presiden AS kali ini akan dilangsungkan secara tertutup dan virtual menyesuaikan dengan kondisi pandemi seperti saat ini yang sudah menyebar di lebih dari 200 negara di dunia.

Di mana, acara pelantikan Joe Biden tidak akan dimeriahkan dengan parade seperti pelantikan Donald Trump dan Barack Obama. Kala itu, pelantikan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat dihadiri oleh 1,8 juta pengunjung yang berkumpul di Capitol Hill untuk mendengarkan pidato dari Barack Obama.

Pergantian pucuk pimpinan di Amerika Serikat dari Donald Trump ke Joe Biden, tentunya juga akan membawa perubahan dari arah politik dan bisnis di Amerika Serikat. Sehingga, hal ini juga akan sedikit banyak merubah perjanjian kerja sama bisnis dengan negara-negara lainnya di dunia, termasuk Indonesia.

Joe Biden Terpilih Menjadi Presiden AS ke-46, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Menurut peneliti Hubungan Internasional CSIS, Andrew W Mantong, mengatakan bahwa kabar Amerika terkini terkait kemenangan Joe Biden atas Donald Trump dapat memberikan keuntungan bagi kerja sama bilateral antara AS dan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia.

Di mana, Joe Biden dinilai akan memperbaiki hubungan bilateral dengan negara-negara di Asia Tenggara yang mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman Joe Biden, yang pernah menjabat sebagai anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat. Sehingga, Joe Biden akan mempelopori kebangkitan Departemen Luar Negeri AS dalam membuat kebijakannya di Asia.

Penasihat senior Biden, Anthony Blinken mengatakan bahwa Joe Biden akan mengeluarkan ASEAN pada masalah kritis. Ia meyakini Joe Biden akan menerbitkan kebijakan secara lebih akurat dan tentunya akan melibatkan negara-negara di Asia Tenggara.

Kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS, sudah langsung dirasakan dampaknya oleh Indonesia. Lantaran, harga komoditas ekspor Indonesia mengalami kenaikan misalnya minyak sawit mentah. Hal ini juga didukung dengan sentimen positif bahwa Joe Biden dapat meredakan tensi ketegangan perang dagang AS-Tiongkok.

Dampak yang paling dirasakan oleh Indonesia ketika Joe Biden nanti memimpin Amerika Serikat adalah dari sektor perdagangan. Karena kebijakan Donald Trump sebelumnya banyak merugikan Indonesia dengan kebijakan proteksionisme.

Kebijakan proteksionisme Donald Trump membuat kinerja ekspor Indonesia sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya bahan baku ke Tiongkok dan kegiatan ekspor langsung ke Amerika Serikat. Selain itu, banyak kebijakan Donald Trump yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi global. 

Sehingga, masalah kerja sama multilateral di era Donald Trump menjadi pekerjaan rumah yang perlu dibenahi oleh Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru. Namun, banyak pihak yang percaya bahwa Joe Biden mampu memperbaiki hubungan multilateral ini dengan negara-negara lainnya. Hal ini bisa dibuktikannya saat era Barrack Obama.

Kebijakan Stimulus Partai Demokrat yang Besar Dapat Berimbas Terhadap Permintaan Barang Indonesia

Kabar Amerika Terkini bukan hanya datang dari pelantikan Joe Biden saja. Melainkan, kebijakan stimulus dengan dana yang besar juga menjadi perdebatan banyak pihak di Amerika Serikat. 

Bila kebijakan stimulus yang diajukan oleh Partai Demokrat terealisasikan. Hal ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat AS di kelas menengah. Sehingga, dapat berdampak positif bagi permintaan produk Indonesia ke Amerika Serikat.

Dengan kebijakan Joe Biden yang ingin menaikkan upah minimum federal naik menjadi $15/jam. Hal ini juga membuat permintaan produk Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya penghasilan yang membuat daya beli masyarakat AS kian meningkat.

Sentimen positif lainnya bagi perekonomian Indonesia adalah Joe Biden akan membawa dana investasi asing ke pasar keuangan Indonesia melalui obligasi. Tentunya kebijakan investasi Amerika Serikat ini berbeda dengan selama ini yang lebih banyak berinvestasi di emas, dolar, yen, atau safe-haven.

Lantaran, obligasi Indonesia menawarkan suku bunga yang tinggi kepada investor. Dari segi DFI, investasi langsung AS ke Indonesia semakin meningkat jika normalisasi hubungan dagang berhasil.

Walaupun begitu, ada pula sisi negatif bagi perekonomian Indonesia setelah Joe Biden resmi menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46. Salah satunya adalah menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang membuat mata uang negara Indonesia tertekan.

Namun, semua itu tergantung dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Joe Biden selama menjabat sebagai presiden. Pasar saham pun juga mendapatkan angin segar ketika adanya sentimen positif dari kebijakan stimulus AS dan juga vaksinasi yang berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat dan sektor saham yang diuntungkan adalah saham-saham komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara di Indonesia.

Nah, kamu bisa beli saham-saham komoditas tersebut lewat aplikasi Ajaib dengan mudah tanpa harus datang ke perusahaan sekuritas. Karena semua transaksi saham di aplikasi Ajaib dilakukan 100% secara online.

Itulah beberapa kabar Amerika terkini yang dapat mempengaruhi lanskap perekonomian secara global, termasuk Indonesia. Di mana, saat ini negara-negara di dunia yang menjalin kemitraan dengan Amerika Serikat hanya bisa menunggu kebijakan baru apa yang nantinya akan diambil saat transisi kekuasaan dari Donald Trump ke Joe Biden.

Artikel Terkait