Ajaib.co.id – Judi pasar baik di pasar malam hingga pasar tradisional bukanlah cerita baru di masyarakat. Namun, belakangan perumpamaan judi pasar juga kencang disematkan terhadap bursa saham dalam negeri. Mulailah bermunculan anggapan bahwa pasar saham adalah perjudian.
Anggapan ini banyak bermunculan saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan terakhir Januari 2021. Perkasa di awal tahun hingga mencapai 6.400-an, IHSG justru melorot sepanjang 21 Januari-29 Januari 20210. Guncangan pasar ini terjadi berbarengan dengan berjatuhannya saham-saham menuju batas auto rejection bawah (ARB).
Setelah hal ini terjadi banyak para trader pemula yang mendapati saham-saham pilihannya terjerembab, bahkan terkena ARB berkali-kali. Para trader semula yang sebelumnya menikmati peruntungan cuan dari ketika pasar bullish, tiba-tiba mati kutu menghadapi saat dihadapkan dengan pasar turbulensi di akhir Januari. Bahkan mereka tak segan menyebut pasar saham sebagai judi.
Dikutip dari Liputan6.com, akun facebook bernama ‘Ceppy Mooein’ membagikan salah satu contoh nyata trader yang menyebut saham adalah judi. Pada 30 Januari 2021, akun ini membagikan tangkapan layar yang menyebutkan bahwa pasar saham adalah tempat judi kelas kakap. Saham menurutnya tak bisa disebut investasi. Sebaliknya, saham disebut sebagai perjudian yang dilindungi negara.
Tak mau sendirian, dia menyebut bahwa bukan hanya dirinya yang frustasi menghadapi pasar yang sedang mandek di zona merah. Dia mengatakan banyak ‘trader angkatan corona’ yang juga sama-sama tak menerima saham-saham pilihannya harus nyungsep ke level ARB selama berhari-hari.
“Mereka trader angkatan corona sebagian besar tidak mengerti risiko-risiko yang akan dihadapi ketika investasi di saham. Ada yang pakai uang pinjol, ada yang pakai uang sekolah anaknya, ada yang pakai uang untuk kuliah, dll. Money managementnya ga dipake. Niat mau untung malah buntung,” sebut Ceppy di Facebook, dikutip dari Liputan6.com.
Trader Angkatan Corona
Istilah Trader Angkatan Corona ini merujuk para trader pemula yang banyak bermunculan setelah dimulainya era pandemi. Tanpa pengetahuan yang cukup, tapi bersemangat besar untuk mendapat cuan instan, generasi trader angkatan corona ini membanjiri pasar pasar saham domestik selama setahun terakhir.
Seperti yang tergambar dalam unggahan Ceppy, trader angkatan corona ini memiliki pengetahuan dan pemahaman yang terbatas dalam berinvestasi saham. Mereka ini juga tak memiliki perhitungan matang dalam mengatur sumber dana untuk investasi. Mengandalkan sumber-sumber dana yang tak tepat, tanpa pemahaman risiko dan analisis yang memadai, mereka berinvestasi layaknya judi pasar.
Kemunculan trader angkatan corona ini sejalan dengan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menyebutkan penambahan investor baru sepanjang 2020 mencapai 53,47% terhadap 2019. Jumlah Single Investor Identification (SID) yang semula 1,1 juta pada 2019, naik menjadi 1,69 juta.
Padatnya arus masuk trader angkatan corona ini membuat transaksi harian di BEI juga meningkat cukup tajam, mencapai lebih dari Rp20 juta triliun per hari. Aktivitas trader ini juga ikut berkontribusi signifikan terhadap kenaikan IHSG sepanjang setahun terakhir.
Berjudi di Pasar Saham
Kemunculan generasi investor baru secara signifikan ini bukanlah tanpa alasan. Mereka masuk ke pasar saham dengan nafsu meraih untung instan dari menjadi pedagang harian di pasar saham. Faktor lain, seperti ekses likuiditas akibat menahan konsumsi hingga aktivitas work from home (WFH) selama pandemi turut memperkuat kemunculan para trader baru ini.
Gejala ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di pasar saham yang lebih mature seperti bursa saham di Amerika Serikat. Pasar saham AS yang sempat keok di Maret 2020, kini sudah naik jauh meninggalkan level tersebut, bahkan level pra pandemi Covid-19. Sama dengan Indonesia, pendorong terjadinya hal ini adalah mulai bermunculannya trader angkatan corona.
Dikutip dari CNBCIndonesia.com, kehadiran tren investor baru ini justru membuat sang ‘Miracle of Omaha’, Warren Buffett, enggan masuk ke pasar saham. Dia menilai para amatiran ini membuat pasar tak sehat karena kebanyakan dari mereka hanya berspekulasi, bukan berinvestasi untuk jangka panjang.
Warren Buffett memang terkenal sebagai investor yang piawai mempraktikan investasi berbasis nilai atau value investing. Dia menjadi saham-saham salah harga untuk dimiliki dalam jangka panjang dan mendapatkan cuan besar kemudian. Hal ini tentunya berbeda dengan trader harian yang hanya keluar masuk pasar untuk untung jangka pendek.
Investasi ala Buffett juga berfokus pada penilaian dan analisis mendalam berdasarkan fundamental sebuah perusahaan. Di sisi lain, trader jangka pendek tak peduli dengan hal seperti ini. Mereka lebih tertarik pada analisis teknikal, atau bahkan lebih buruknya lagi hanya mengikuti spekulasi yang ada di pasar untuk membeli ataupun menjual saham.
Perbedaan Investasi dan Judi
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo meluruskan bahwa sejatinya investasi saham sangatlah berbeda dengan judi. Pasalnya, di dunia investasi saham diperlukan analisis fundamental yang mendalam, bukan sekadar main feeling seperti judi pasar.
Dia mengingatkan agar para pelaku pasar senantiasa mencari tahu dan memahami saham yang dia miliki. Dia juga mengajak investor untuk memercayai hasil analisisnya sendiri, bukan hanya berdasarkan apa yang dikatan orang lain.
“Know what you buy. Jangan main dengar kata orang saja. Pelajari juga apa yang dibeli,” ujar Laksono dikutip dari Liputan6.com.
Sebagai investor saham, baik angkatan corona atau bukan, analisis yang tepat menjadi pembeda investasi dengan perjudian. Berjudi tentunya adalah hal wajar, apalagi jika dilakukan di Las Vegas misalnya. Tetapi, berjudi di lantai bursa bukanlah hal yang wajar untuk dilakukan.
Untuk memahami lebih dalam mengenai investasi saham, kamu dapat memulai investasimu segera di aplikasi Ajaib! Selain dapat membantu kamu belajar investasi dengan benar, aplikasi ini juga telah mendapatkan izin dari OJK dan menjadi salah satu platform andalan investasi saham dan reksadana online saat ini. Kamu bisa mengunduh aplikasi investasi Ajaib melalui Google Play Store dan Apple App Store.