Pajak

Penting! Mengenal Jenis Pajak yang Berlaku di Indonesia

jenis pajak

Tak terasa, tahun 2020 sudah berjalan hampir dua bulan. Artinya sebentar lagi adalah batas pelaporan Surat Pelaporan Tahunan (SPT) pribadi wajib pajak yang bersangkutan melalui e-filing. Pajak penghasilan menjadi jenis pajak yang paling banyak dipahami oleh masyarakat awam namun sebenarnya masih ada banyak pengutan lain yang diberlakukan negara.

Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh negara kepada orang pribadi atau badan atas sejumlah aktivitas. Ada banyak jenis pajak yang berlaku di Indonesia dan semua negara. Bahkan hampir tidak ada aktivitas atau transaksi yang dilakukan oleh warga negara yang tidak dikenakan pajak.

Pendapatan dari penerimaan pajak sendiri kemudian dimanfaatkan untuk pembangunan dan pengelolaan negara. Dengan demikian, setiap kali membayar pajak secara berkala sebenarnya kita sedang berpartisipasi pada pembangunan negara. Contoh nyata pembiayaan pajak adalah infrastruktur dan layanan yang disediakan pemerintah serta gaji aparat negara.

Perpajakan di Indonesia sendiri dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan cara pemungutan, sifatnya, dan lemabaga pemungutnya. Mari kita uraikankan lebih jauh jenis pajak tersebut agar wawasanmu semakin bertambah.

  • Berdasarkan Cara Pemungutan

Jika berdasarkan mekanisme pemungutannya maka pajak bisa dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu pajak langsung dan tidak langsung. Pajak langsung merupakan jenis pungutan yang pembayarannya harus dilakukan sendiri oleh wjaib pajak yang bersangkutan dan tidak bisa dialihkan.

Contoh pajak ini antara lain pajak bumi dan bangunan (PBB) atas tanah dan atau bangunan yang dimiliki seseorang dan PBB perkebunan, perhutanan, pertambangan. Kemudian, jenis pajak yang dipungut tidak langsung maksudnya adalah tidak memiliki surat ketetapan pajak dan tidak dilakukan berkala. Pajak tidak langsung dapat diwakilkan pada orang lain seperti pajak yang dikenakan atas rokok dan minuman keras.

  • Berdasarkan sifat

Jenis pajak ini dikategorikan sesuai dengan ketentuan sifatnya yakni pajak subjektif dan pajak objektif. Pajak subjektif berpangkal pada subjeknya alias memperhatikan keadaan wajib pajak. Misalnya saja pajak penghasilan yang didasarkan pada kemampuan wajib pajak menghasilkan uang.

Sedangkan pajak objektif yaitu pungutan yang memperhatikan nilai dari objek pajak. Kamu bisa menemukan aplikasi jenis pajak ini pada Pajak Pertambahan Nilai (PPn) atau pajak barang mewah yang berlaku atas mobil atau tas branded.

  • Berdasarkan Lembaga Pemungutnya

Kategori jenis pajak ketiga adalah berdasarkan pemungutnya yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Kamu bisa membedakannya dengan sederhana, pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah seperti kabupaten/kota dan provinsi. Sementara pajak pusat dipungut dan dikelola oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Hasil penerimaan ini kemudian menjadi sumber APBN seperti pembangunan sekolah, jalan dan bantuan kesehatan bagi masyarakat. Jenis pajak pusat yaitu pajak penghasilan, PPn dan PPB. Sementara pajak daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah. Kemudian pendapatan ini dijadikan sumber pembiayaan pengelolaan wilayah tersebut. Contoh pajak daerah antara lain pajak hotel, pajak reklame dan pajak kendaraan bermotor.

Jenis Pajak di Indonesia yang Paling Sering Ditemui

Jenis pajak yang diberlakukan di Indonesia adalah beragam dan sudah sepatutnya diketahui oleh mereka yang sudah dibebankan untuk membayar pajak. Umumnya pajak berfungsi sebagai salah satu pendapatan negara yang nantinya digunakan untuk pembangunan negara juga.

Jadi, pajak yang kamu bayarkan sebenarnya itu bisa kamu rasakan secara langsung. Kamu yang sudah dibebankan wajib pajak, jangan lupa bayar pajak demi kesejateraan bangsa ya. Lalu jenis pajak apa saja yang berlaku di Indonesia? Inilah daftarnya.

1.  Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan oleh individu dan badan usaha dari penghasilan yang mereka dapatkan. Jika kamu seorang karyawan kantoran, gaji yang kamu dapatkan dikenakan pajak penghasilan. Namun pajak penghasilan tidak hanya berpusat di sana saja karena sebenarnya ada banyak jenisnya. Kewajiban ini dibebankan juga pada keuntungan usaha, honor, hadiah, dan masih banyak lagi.

2.  Pajak Pertambahan Nilai (PPn)

PPN dibebankan pada konsumsi Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yang berlaku di Indonesia. Jenis pajak ini contoh sederhananya adalah ketika kamu makan di sebuah restoran, biasanya saat kamu membayar ada pajak di luar harga makanan yang dibebankan padamu. Itu adalah pajak pertambahan nilai. Bisa dibilang hampir seluruh barang dan jasa yang tersedia di Indonesia ini ada PPn-nya.

3.  Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Jenis pajak ini diwajibkan pada kamu yang memiliki barang mewah, Barang mewah yang dimaksudkan adalah barang mewah yang bukan termasuk barang kebutuhan pokok, barang itu hanya dimiliki oleh kalangan tertentu, barang itu dikonsumsi oleh kalangan berpenghasilan tinggi. Barang-barang ini contohnya adalah tas-tas mewah dengan harga jutaan rupiah, mobil-mobil mewah, dan lainnya. Semakin mahal harga barangnya, tentu pajak yang dibebankan akan semakin mahal. Hal ini dimaksudkan untuk kebaikan bersama dan juga untuk menjaga ketertiban di masyarakat,

4.  Bea Materai (BM)

Ketika kamu menempelkan materai pada sebuah dokumen, dokumen tersebut artinya sudah dikenakan pajak. Misalnya dokumen akta notaris, surat perjanjian, surat berharga, kwitansi pembayaran. Harga materai terendah yang sering digunakan biasanya adalah Rp 6000, tapi semakin berharga dokumen tersebut, materai yang digunakan pun semakin tinggi harganya, materainya bisa sampai Rp 1.000.000

5.  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor 3

Jenis pajak ini dikenakan pada bangunan yang didirikan di mana saja. Hampir seluruh bangunan di Indonesia dikenakan wajib pajak. Rumah yang kamu tinggali dan sudah beralih atas nama sendiri, maka kamu harus membayar pajaknya minimal setahun sekali. Yang tidak dikenakan wajib pajak adalah bangunan-bangunan yang didirikan untuk kepentingan umum seperti rumah ibadah, rumah sakit, sekolah, pemakaman, dan bangunan lainnya. 

Bacaan menarik lainnya:

Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan. Kelompok Yayasan Obor: Jakarta.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait