Pajak

8 Asas & Teori Pemungutan Pajak Di Indonesia

8 Asas & Teori Pemungutan Pajak Di Indonesia

Untuk melakukan pemungutan pajak, di Indonesia terdapat teori pemungutan pajak serta asas dalam pemungutan pajak tersebut. Keduanya sama-sama penting untuk melaksanakan hak serta kewajiban dalam perpajakan. Negara wajib mengatur sesuai dengan undang-undang.

Pajak merupakan pungutan yang wajib dibayarkan rakyat kepada negara yang akan digunakan pemerintah untuk kepentingan masyarakat umum dan masyarakat sendiri. Dalam prakteknya, pemungutan pajak harus dilakukan sesuai undang-undang.

Teori Pemungutan Pajak

Ada lima teori pemungutan pajak yang digunakan dalam pemungutan pajak di Indonesia yang wajib kamu ketahui. Ada teori asuransi, teori gaya pikul, teori kepentingan, teori daya beli dan teori bakti. Berikut penjelasan kelima teori tersebut.

a. Teori Asuransi

Menurut teori asuransi, pembayaran pajak diibaratkan seperti membayar premi dalam perusahaan asuransi dengan harapan mendapatkan perlindungan dari kejadian tidak terduga di masa yang akan datang.

Premi asuransi harus dibayarkan oleh setiap peserta asuransi. Dana tersebut kemudian akan digunakan untuk menjamin kehidupan setiap peserta asuransi yang mengalami kejadian tidak terduga yang bisa mengganggu keuangan pribadi.

Dengan logika yang sama, seperti itulah teori asuransi. Masyarakat membayar premi sama dengan masyarakat yang membayar pajak untuk subsidi, keamanan dan lain sebagainya.

b. Teori Kepentingan

Dalam teori kepentingan, ibarat dua belah pihak yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Negara harus melindungi harta dan jiwa masyarakat agar kepentingannya bisa terlaksana dengan baik.

Untuk melakukan itu semua pastinya diperlukan biaya yang cukup banyak, biaya yang cukup banyak tersebut dibebankan kepada masyarakat. Biaya yang dikeluarkan masyarakat itu sama dengan masyarakat yang membayar pajak.

c. Teori Gaya Pikul

Dalam teori gaya pikul, pajak yang harus dibayarkan oleh masyarakat harus sesuai gaya pikul dan ukuran yang sesuai dengan pengeluaran dan penghasilan, baik perorangan atau sebuah badan usaha.

Gaya pikul yang digunakan untuk membayar pajak akan muncul apabila kebutuhan primer dari individu sudah terpenuhi. Jika individu masih memiliki penghasilan di bawah PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) maka belum memiliki gaya pikul.

d. Teori Bakti

Teori bakti mengatakan jika suatu negara memiliki hak mutlak untuk mengambil pajak dari rakyat. Rakyat sudah memahami bahwa membayar pajak merupakan sebuah kewajiban dan tanda bakti kepada negara.

Hal tersebut dilakukan agar sistem pemerintahan negara bisa terus berjalan dengan baik. Rakyat sudah mulai mengerti bahwa uang pajak yang dibayarkan akan dikelola pemerintah untuk banyak hal, seperti membangun infrastruktur.

e. Teori Daya Beli

Teori daya beli ini sangat erat berkaitan dengan kemampuan masyarakat saat melakukan transaksi jual beli. Masyarakat yang banyak dengan kebutuhan yang berbeda-beda tentu membutuhkan berbagai barang untuk memenuhi setiap kebutuhannya.

Pada transaksi jual beli, jenis pajak yang dikenakan adalah pajak PPN (Pajak Pertambahan Nilai dan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah). Jadi semakin mewah atau semakin mahal barang yang dimiliki masyarakat, maka nominal pajaknya semakin besar pula.

Asas Dalam Pemungutan Pajak

Dalam teori pemungutan pajak, ada beberapa asas yang dijadikan acuan oleh negara untuk menentukan wewenangnya. Baik untuk warga negara asing atau warga negara sendiri.

a. Asas Domisili

Asas domisili berarti negara dapat menarik pajak sesuai tempat tinggal. Istilah domisili merujuk pada tempat tinggal wajib pajak orang pribadi, juga tempat domisili wajib pajak suatu badan atas penghasilan yang telah diterima wajib pajak.

Para wajib pajak yang berdomisili di suatu tempat akan dikenai pajak sesuai ketentuan di mana wajib pajak berdomisili. Contohnya adalah penghasilan dari bentuk usaha tetap yang ada di Indonesia, maka akan dikenakan dengan pajak Indonesia.

b. Asas Kebangsaan

Dalam asas kebangsaan, yang menjadi landasannya adalah status kewarganegaraan dari badan usaha atau orang yang mendapatkan penghasilan. Hampir sama dengan asas domisili karena negara dapat memberikan pajak dengan status wajib pajak kewarganegaraan.

c. Asas Sumber

Asas Sumber yaitu negara dapat mengenakan pajak untuk penghasilan yang diperoleh negara tersebut. Semua penghasilan yang didapat dari negara, negara dapat memberikan pajak tanpa melihat domisili wajib pajak.

Misalnya penghasilan yang didapat Singapore Ltd, maka dapat dikenakan wajib pajak luar negri untuk jasa yang dipakai di Indonesia bisa dikenakan pajak.

Jenis-Jenis Pajak Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifat, hanya ada dua golongan pajak, pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung adalah pajak secara berkala kepada wajib pajak dengan berlandaskan surat ketetapan pajak. Dalam surat tersebut tertera nominal pajak yang harus dibayarkan.

Pajak tidak langsung adalah pajak yang diberikan apabila wajib pajak melakukan aktivitas tertentu. Jadi pajak tidak langsung dapat dikenakan hanya jika ada aktivitas tertentu yang menyebabkannya harus membayar pajak. Contohnya adalah pajak penjualan barang mewah.

Fungsi Pajak untuk Negara Dan Masyarakat

Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam bernegara. Pajak adalah salah satu pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai semua biaya yang dibutuhkan seperti pembangunan infrastruktur misalnya.

a. Pajak Sebagai Anggaran

Pajak adalah sumber dari keuangan negara dengan mengumpulkan uang dari wajib pajak untuk mengisi kas negara. Uang tersebut digunakan untuk pembangunan nasional atau yang lainnya. Jadi pajak juga sebagai penyeimbang antara pendapatan dengan pengeluaran negara.

b. Pajak untuk Mengatur

Pajak juga berfungsi untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan-kebijakan negara. Mengatur tersebut antara lain adalah untuk menghambat inflasi, untuk mendorong ekspor, untuk memberikan proteksi kepada barang dalam negri seperti PPN.

Itulah teori pemungutan pajak dan asas pemungutan pajak. Sebagai warga negara, membayar pajak adalah kewajiban dan pemerintah yang bertindak sebagai pengelola harus bisa memanfaatkan uang dari pajak tersebut dengan maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Sebagai wajib pajak yang baik, kamu harus memahami dengan baik beban pajak yang wajib kamu bayarkan atas harta benda dan juga besarnya penghasilan yang kamu dapat dalam satu periode. Yuk mulai taat pajak mulai sekarang!

Bacaan menarik lainnya:

Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan. Kelompok Yayasan Obor: Jakarta.
Resmi, Siti. 2016. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi 9, Buku 1. Penerbit Salemba Empat: Jakarta


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait