Ajaib.co.id – Bursa efek atau pasar efek adalah tempat atau institusi yang melayani jual beli surat berharga. Beberapa contoh yang termasuk surat-surat berharga adalah saham, surat utang, dan obligasi. Bursa efek sendiri terdapat di berbagai negara. Bahkan di bursa efek terbesar di dunia, nilai kapitalisasinya bisa mencapai lebih dari Rp54 kuadriliun.
Bursa efek pertama kali didirikan tahun 1602 di Amsterdam oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Indonesia sendiri memiliki sebuah tempat jual beli saham yang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI, dikenal juga sebagai Indonesian Stock Exchange (IDX) merupakan hasil peleburan dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Meski dinilai memiliki potensi yang besar di Indonesia, namun kapitalisasi pasar BEI belum sebesar bursa efek terbesar di dunia. Hal tersebut terjadi karena belum banyak masyarakat Indonesia yang melirik investasi di bidang saham ini. Sama halnya dengan bursa efek dunia lainnya, BEI pernah mengalami masa kolaps di tahun 1998 (dulu BEJ dan BES) dan 2008.
Lalu siapa saja yang menduduki bursa efek terbesar di dunia dan berapa nilai kapitalisasinya? Simak daftar berikut ini.
- 1. New York Stock Exchange (NYSE)
- 2. Nasdaq Stock Market (NASDAQ)
- 3. Shanghai Stock Exchange (SSE)
- 4. Euronext, Eurozone
- 5. Japan Exchange Group (JPX)
- 6. Hong Kong Stock Exchange (SEHK)
- 7. London Stock Exchange (LSE)
- 8. Shenzhen Stock Exchange
- 9. Toronto Stock Exchange (TSX)
- 10. Bombay Stock Exchange
1. New York Stock Exchange (NYSE)
Menurut data dari situs Statista.com, New York Stock Exchange (NYSE) adalah bursa saham terbesar di dunia saat ini. NYSE memiliki julukan The Big Board dan menjadi tempat jual beli saham terbesar di seluruh dunia dengan kapitalisasi pasar tiga kali lipat dari Nasdaq dengan kapitalisasi pasar mencapai 27,9 triliun US Dollar.
NYSE sudah berdiri sejak 227 tahun yang lalu atau satu abad setelah VOC mendirikan bursa efek pertama di dunia. Berdasarkan data Oktober 2021, total ada 2.434 perusahaan domestik dan internasional yang sahamnya tercatat di New York Stock Exchange. Beberapa perusahaan tersebut antara lain JPMorgan Chase ($JPM), Johnson and Johnson ($JNJ), Berkshire Hathaway ($BRK.A & $BRK.B), hingga Visa ($V).
NYSE didirikan pada tanggal 17 Mei 1792 berdasarkan Perjanjian Buttonwood yang ditandatangani oleh 24 pialang saham dan pedagang di Wall Street, New York. Awalnya, organisasi ini terbentuk dari perjanjian yang dikenal dengan New York Stock and Exchange Board pada tahun 1817. Setelah itu, namanya diubah menjadi New York Stock Exchange (NYSE) pada tahun 1863 hingga sekarang.
2. Nasdaq Stock Market (NASDAQ)
Masih dari kota New York, Amerika Serikat, posisi kedua bursa saham terbesar di dunia ditempati oleh NASDAQ dengan total kapitalisasi pasar emiten mencapai 24,56 triliun US Dollar. Pasar Saham Nasdaq merupakan pasar saham yang dimiliki oleh Nasdaq Inc, sebuah penyedia jasa keuangan. Nasdaq bermarkas di One Liberty Plaza, New York
NASDAQ sendiri sudah ada sejak tahun 1971 dan aslinya merupakan singkatan dari National Association of Securities Dealers Automated Quotations, organisasi swasta yang kini dikenal sebagai Otoritas Pengatur Industri Keuangan (FINRA) independen yang mengatur semua perusahaan sekuritas yang melakukan bisnis di Amerika Serikat.
Dari segi jumlah emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa, NASDAQ mengungguli NYSE dengan total 3,566 emiten terdaftar atau tebesar kedua di dunia setelah Japan Exchange Group (JPX). Beberapa emiten yang sahamnya tercatat dalam bursa ini antara lain adalah Apple Inc (AAPL), Alphabet Inc (GOOGL), Microsoft Corporation (MSFT), Meta Platform Inc (FB), hingga Tesla Inc (TSLA).
3. Shanghai Stock Exchange (SSE)
Bursa Efek Shanghai adalah bursa saham terbesar di dunia ke-3 berdasarkan kapitalisasi pasar dengan nilai mencapai 8,15 triliun US Dollar per Desember 2021. Bursa ini juga merupakan bursa saham terbesar di Asia. Sesuai namanya, bursa efek ini merupakan bursa saham yang berlokasi di Shanghai, Tiongkok.
SSE adalah salah satu dari tiga bursa saham yang beroperasi secara independen di Cina daratan, yang lainnya adalah Bursa Efek Beijing dan Bursa Efek Shenzhen. Bursa SSE ini kita kenal secara resmi berdiri pada tanggal 26 November 1990 dan mulai beroperasi pada 19 Desember di tahun yang sama. Berbeda dengan Hong Kong Stock Exchange yang membuka diri pada investor asing untuk jual beli saham, SSE tidak sepenuhnya terbuka untuk warga negara lain.
Berdasarkan data Oktober 2021, total jumlah emiten yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Shanghai ada 2,003 emiten yang semuanya adalah perusahaan lokal. Beberapa emiten yang sahamnya dapat diperdagangkan di Shanghai Stock Exchange (SSE) antara lain Ping An Insurance (601318), Petro China (601857), Kweichow Moutai (600519), hingga Industrial and Commercial Bank of China Limited (601398).
4. Euronext, Eurozone
Posisi bursa saham ke-4 besar di dunia berdasarkan nilai kapitalisasi pasar ditempati oleh Euronext N.V. Ini merupakan grup bursa saham terbesar di Eropa yang awalnya terbentuk dari merger antara bursa saham Amsterdam, Paris, dan Brussels pada tahun 2000.
Pasar saham satu ini berkantor di Amsterdam, Belanda ean beroperasi di 6 kota Eropa lainnya antara lain Paris, Brussels, Lisbon, Milan, Dublin, dan Oslo. Sebagai bursa efek terbesar di Eropa, Euronext memiliki nilai kapitalisasi pasar 7.33 triliun US Dollar per Desember 2021 dengan total 1,969 emiten terdaftar.
Beberapa contoh perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek Euronext antara lain Unilever plc (UNA), Volkswagen (VVA), Shell plc (SHELL), Carrefour (CA), hingga perusahaan asuransi internasional AXA (AXA).
5. Japan Exchange Group (JPX)
Bursa saham terbesar di dunia ke-5 berdasarkan kapitalisasi pasar ditempati oleh Japan Exchange Group (JPX) dengan nilai market cap mencapai 6,54 triliun US Dollar per Desember 2021. JPX bermarkas di Tokyo dan sama seperti BEI, JPX merupakan hasil peleburan Tokyo Stock Exchange and Osaka Securities Exchange
JPX memiliki dan mengoperasikan Tokyo Stock Exchange (TSE), Osaka Securities Exchange (OSE), dan Tokyo Commodity Exchange (TOCOM). Berdasarkan jumlah perusahaan yang terdaftar, JPX adalah operator bursa saham terbesar di dunia per Oktober 2021 dengan total emiten terdaftar mencapai 3,789 emiten, mengalahkan bursa saham NASDAQ, TMX, HKE, SZSE, dan NYSE.
Beberapa emiten yang sahamnya dapat diperdagangkan di Japan Exchange Group (JPX) antara lain Honda Motor Company Limited (7267), Toyota Motor Corp (7203), Suzuki Motor Corp (7269), Nippon Steel Corp (5401), hingga Softbank Group Corp (9984).
6. Hong Kong Stock Exchange (SEHK)
Cikal bakal Bursa efek Hong Kong didirikan pada tahun 1891, saat itu masih bernama Association of Stockbrokers in Hong Kong. Bursa efek Hong Kong memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$3.936 miliar atau terbesar kelima di dunia saat ini. Sayangnya, situasi di bursa efek setempat sempat kacau setelah menegangnya tensi politik antara Hong Kong dan Tiongkok.
7. London Stock Exchange (LSE)
London Stock Exchange berdiri sejak tahun 1698 dengan lebih dari 3000 perusahaan yang terdaftar dan kapitalisasi pasar gabungan sebesar $3,76 triliun. Pasar modal ini dimiliki dan dioperasikan oleh London Stock Exchange Group yang dibentuk tahun 2007 setelah merger dengan Borsa Italia.
LSE sendiri menjadi bursa saham terbesar di dunia hingga akhir Perang Dunia I ketika kehilangan gelarnya ketika New York Stock Exchange berdiri. British Petroleum, Barclays, dan GlaxoSmithKline adalah beberapa perusahaan terbesar yang terdaftar di LSE.
8. Shenzhen Stock Exchange
Pasar modal ini merupakan salah satu pasar modal yang beroperasi secara independek di Tiongkok sejak tahun 1990. Kapitalisasi pasar di bursa efek ini mencapai $2,5 triliun per November 2018. Di mana, sebagian besar perusahaan yang terdaftar di sini berbasis di Tiongkok, juga melakukan perdagangan saham dalam mata uang Yuan. Kemudian, pada 2009, Bursa Efek Shenzhen memperkenalkan papan ChiNext yang terdiri dari perusahaan baru yang berkembang seperti NASDAQ.
9. Toronto Stock Exchange (TSX)
Bursa saham ini dioperasikan oleh TMX Group dengan 2.207 perusahaan terdaftar yang memiliki kapitalisasi pasar gabungan sebesar $2,1 triliun. Ini membuat TSX menjadi pasar modal terbesar ke-9 di dunia dengan volume perdagangan bulanan rata-rata $97 miliar.
Bank-bank komersial terbesar di Kanada atau sering disebut The Big Five juga telah terdaftar di pasar modal yang berkedudukan di Toronto ini. Pasar modal ini didirkan pada tahun 1852, dan pada 2011, Grup TMX sempat melakukan pembicaraan untuk bergabung dengan London Stock Exchange namun tidak disetujui para pemegang saham.
10. Bombay Stock Exchange
Bursa Efek Bombay merupakan bursa saham atau pasar modal pertama di Asia yang didirikan pada tahun 1875. Pada November 2018, Bombay Stock Exchange ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar $2,05 triliun dan menjadi bursa saham dengan jumlah perusahaan terdaftar terbanyak, yaitu sebanyak 5.749 perusahaan. Meski begitu, kebanyakan perusahaan yang terdaftar didalamnya adalah perusahaan dengan kapital yang kecil.
Itulah daftar bursa efek terbesar di dunia. Ternyata di luar sana, masyarakat global sudah melek sekali dengan investasi. Lalu, kamu kapan mau mulai belajar saham?
Nah, bagi kamu yang ingin belajar saham atau investasi lain, kamu bisa langsung pelajari dengan mudah di Ajaib. Selain belajar, kamu juga bisa langsung mempraktekkan untuk melakukan transaksi jual beli saham di Ajaib!
Hanya dengan modal awal mulai dari Rp10 ribu untuk reksa dana, dan Rp100 ribu untuk saham, kamu sudah bisa memulai investasi di Ajaib! Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi sekarang dan dapatkan keuntungan kamu mulai hari ini!
Sekarang, kamu juga bisa bergabung ke dalam layanan Ajaib Prime. Dengan layanan ini, kamu akan mendapatkan askes konsultasi portfolio langsung ke Relationship Manager hingga mendapatkan laporan eksklusif yang disiapkan hanya untuk pengguna layanan Ajaib Prime.