Bisnis & Kerja Sampingan, Milenial

Buzzer Adalah Strategi untuk Tingkatkan Kepercayaan Brand

buzzer adalah

Ajaib.co.id – Mungkin banyak yang sepakat bila menyebut buzzer adalah jasa untuk menyuarakan suatu kepentingan. Namun, apakah fungsi buzzer adalah seperti itu saja? Belum tentu. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan yang telah dihimpun oleh redaksi Ajaib berikut ini.

Seringnya muncul perdebatan panas atau kehebohan di dunia maya dalam pembahasan trending topic, kerap kali dikaitkan dengan istilah kata buzzer. Sebutan buzzer memang semakin sering terdengar belakangan ini. Pengguna internet mengenal buzzer sebagai pengguna sosial media yang mendengungkan opini tertentu agar menjadi viral.

Apa itu Buzzer?

Buzzer atau dalam bahasa Indonesia disebut juga pendengung merupakan orang-orang yang memiliki pengaruh dalam dunia online. Saat ini buzzer adalah sebutan untuk pasukan siber.

Fungsi buzzer adalah untuk menyuarakan suatu kepentingan, baik dengan identitas terbuka atau secara anonim. Buzzer juga bisa bergerak atas dasar motivasi sendiri, atau dikarenakan dorongan lain, termasuk adanya bayaran atau imbal balik.

Dari pengertian tersebut, maka buzzer harus memiliki dua faktor, yaitu

a. Menyuarakan sebuah opini atau kepentingan melalui media sosial.

b. Memiliki pengaruh tertentu dan mampu membentuk opini publik.

Awal Mula Buzzer Muncul di Indonesia

Saat ini buzzer memang terdengar familiar dan termasuk fenomena yang bisa dianggap biasa dalam dunia internet atau komunikasi online. Namun, istilah buzzer baru dikenalkan sekitar tahun 2006. Tahun yang sama dimana Twitter mulai beroperasi di ranah media sosial.

Tujuan Adanya Buzzer

Jika Instagram identik dengan selebgram-nya, maka Twitter memang identik dengan kicauan para buzzer. Di mana buzzer ini memiliki goal untuk membuat trending sebuah topik di ranah social media Twitter.

Awal mulanya, tujuan buzzer adalah untuk digunakan sebagai salah satu taktik dalam pemasaran digital. Biasanya, sebuah akun akan membuat kuis berhadiah. Sebuah akun akan meminta followersnya memposting cuitan dengan hastag tertentu atau topik tertentu berkaitan dengan poroduk yang dipromosikan.

Tidak jarang akun-akun buzzer lainnya yang masih satu kelompok, juga ikut berkomentar seperti penggunan twitter biasa. Padahal semua twit sudah direncanakan atau settingan dari sebuah pemasaran.

Saat Ini Buzzer Lebih Identik dengan Isu-isu Politik

Pada dasarnya siapa saja yang berusaha mentrendingkan sebuah topik atau hastag bisa disebut buzzer. Seperti misalnya sekelompok fans yang mentrendingkan perilisan sebuah film, atau kumpulan fans yang mentrendingkan topik ulang tahun idolanya, juga bisa disebut buzzer.

Hanya saja, saat ini buzzer menjadi lebih identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan politik. Bisa dikatakan, aktivitas buzzer di Indonesia sendiri memang mulai masif di tahun 2012, pada saat terjadi pencalonan yang cukup sengit pada perebutan kursi Gubernur DKI.

Ada banyak sekali buzzer politik anonim atau menggunakan alias yang mengicaukan berbagai opini dan isu untuk memberikan dukungan kepada kedua belah pihak. Hingga saat ini, buzzer lebih sering digunakan sebagai cara membentuk opini publik berkaitan dengan persaingan politik.

Memburuknya Citra Buzzer Karena Pergeseran Fungsi

Memang bukan hal yang aneh, jika seorang atau sekelompk buzzer menerima bayaran untuk melakukan pekerjaan mereka. Tidak berbeda seperti influencer instagram yang melakukan endorse, dimana dia menerima bayaran untuk mempromosikan suatu produk atau jasa.

Hanya saja, ada perbedaan yang cukup siginifikan antara endorse artis dan buzzer

Endorse produk tidak bisa dilakukan oleh seseorang yang anonim atau tidak jelas identitasnya. Sementara seorang buzzer kebanyakan anonim, bahkan tidak jarang hanya akun-akun bodong yang dibuat dadakan untuk mentrendingkan isu tertentu.

Endorse produk harus bertujuan promosi dan menyampaikan hal-hal yang bagus terkait produk yang diendorse, sehingga masyarakat memiliki ketertarikan untuk membeli produk tersebut. Buzzer bisa saja mendengungkan hal positif atau negatif. Buzzer bisa jadi berusaha menaikkan nama seseorang, atau malah bermaksud menjatuhkan nama seseorang.

Oleh karena itu, tujuan buzzer tidak selalu mempromosikan sesuatu, bisa juga berupa klarifikasi, atau bahkan membentuk opini publik yang menyudutkan salah satu pihak.

Sehingga tidak mengherankan jika saat ini sebutan “buzer” menjadi identik dengan hal-hal negatif. Yakni sekumpulan orang yang dibayar untuk mebentuk opini publik, tanpa jelas kebenarannya. Padahal profesi buzzer sebelumnya, hanyalah untuk membantu strategi pemasaran produk saja.

Cara Kerja Buzzer Bisa Jadi Sangat Terorganisir

Saat ini buzzer memang terbagi menjadi buzzer sukarela, dan buzzer bayaran. Tentu saja, buzzer sukarela biasanya lebih dikarenakan ada minat dan motivasi tertentu pada hal yang akan ditrendingkan.

Seperti misalnya fans BTS yang sudah terkenal sangat loyal, berhasil menaikkan nama idolanya dengan secara sukarela menjadi buzzer untuk membuat boyband K-Pop tersebut trending topik dimana-mana. Hingga akhirnya BTS menjadi salah satu boyband terbesar di dunia saat ini.

Sementara buzzer bayaran bergerak bukan dikarenakan motivasi atau minat pribadi, melainkan dikarenakan adanya motif dan tujuan dari penyewa jasa buzzer. Walaupun bisa jadi, motivasi dan minat penyewa jasa dengan penggerak buzzer juga sama.

Mengandalkan Hastag Spesifik

Baik buzzer sukarela atau bayaran, memiliki cara kerja yang tidak jauh berbeda. Buzzer biasanya akan digerakkan oleh seorang atau beberapa orang penggerak yang memiliki pengaruh besar. Penggerak buzzer ini akan mengusulkan untuk sebuah topik untuk ditrendingkan dengan menggunakan sebuah hastag spesifik.

Waktu cuitan bisa saja beragam atau spontan. Akan tetapi, jika penggerak buzzer menghendaki sebuah topik trending bertepatan dengan event tertentu (misalnya : ulang tahun idola), maka penggerak buzzer akan menjadwalkan kapan waktu yang tepat untuk memulai cuitan dan mentrendingkannya.

Para buzzer kemudian akan mengumpulkan orang dan mulai membagikan cuitannya secara masif dalam kurun waktu bersamaan. Dengan demikian, maka topik yang diangkat akan lebih mudah menjadi trending dan menarik perhatian pengguna twitter.

Kemajuan teknologi memang menghadirkan berbagai profesi dan gaya komunikasi yang revolusioner. Demikian juga halnya dengan dunia buzzer. Tidak jarang, saat ini para penyedia jasa buzzer juga menyediakan buzzer berupa robot atau dikenal dengan sebutan bot.

Bot buzzer adalah sistem yang sudah diatur untuk menyebarkan pesan secara masif, dalam upaya membentuk opini publik sesuai yang dikehendaki. Buzzer bot ini bisa dilihat dari pengiriman pesan yang sama berulang kali, walaupun dari akun berbeda. Selain itu, hampir tidak ada interaksi antara akun bot dengan pengguna twitter lainnya.

Artikel Terkait