Sektor Konsumen Primer dapat menjadi pilihan investasi di tengah gejolak ekonomi baik global maupun domestik, seperti tingkat inflasi yang tinggi dan pengetatan kebijakan moneter. Pasalnya sektor ini dianggap defensif karena masyarakat akan mengutamakan kebutuhan primer terlebih dahulu dibandingkan kebutuhan lainnya.
Sejak Pemerintah resmi menaikan harga BBM bersubsidi, tingkat inflasi di Indonesia melesat. Tercatat pada September 2022 tingkat inflasi tahunan mencapai 5,95%. Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ke-IV Oktober 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu ke-IV Oktober 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,05% secara MtM.
Berikut saham-saham Sektor Konsumen Primer yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 31 Oktober – 4 November 2022:
Weekly Watchlist: Saham Sektor Barang Konsumen Primer Sepekan
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Konsumen Primer potensial dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. PT Wismilak Group Tbk – WIIM
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham WIIM melesat naik 95% sejak awal tahun hingga tanggal 28 Oktober 2022 pada harga Rp850 per lembar sahamnya;
- Saham WIIM tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp9,7 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham WIIM di bulan Oktober 2022 mencapai 2.311.999 lot;
- WIIM membukukan kinerja memukau di sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022. Penjualan meningkat 38,82% YoY menjadi Rp2,64 triliun. Adapun secara bottom line WIIM mampu mencatat laba bersih yang tumbuh 55,60% YoY menjadi sebesar Rp169,3 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, WIIM bergerak uptrend di atas MA-5, MA-20 dan MA-50. Indikator stochastic bergerak naik di area netral dan MACD bar histogram telah melemah terbatas. WIIM berpotensi menguji resistance di level 900, dengan pertimbangan support di level 790 dan cut loss jika break 730.
2. PT Malindo Feedmill Tbk – MAIN
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham MAIN masih terkoreksi 18% sejak awal tahun hingga tanggal 28 Oktober 2022 pada harga Rp555 per lembar sahamnya;
- Saham MAIN tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp508 juta per harinya;
- Volume perdagangan pada saham MAIN di bulan Oktober 2022 mencapai 180.859 lot;
- MAIN, melalui anak usahanya PT Malindo Food Delight (MFD) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sariraya Co. Ltd. MFD dan Sariraya Co. Ltd. untuk kerjasama ekspor makanan olahan ke Jepang pada tahun 2023 mendatang.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, MAIN berada fase bullish jangka pendek. Pergerakan harga berada di atas MA-5. Indikator MACD bar histogram berada pada level positif. MAIN berpotensi menguji resistance di level harga 580 dengan pertimbangan support pada level harga 535 dan cut loss jika break 500.
3. PT Ultrajaya Milk Industry Tbk – ULTJ
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ULTJ masih terkoreksi 7% sejak awal tahun hingga tanggal 28 Oktober 2022 pada harga Rp1.440 per lembar sahamnya;
- Saham ULTJ tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp832 juta per harinya;
- Volume perdagangan pada saham ULTJ di bulan Oktober 2022 mencapai 119.649 lot;
- Sepanjang Semester I-2022 ULTJ berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,69 triliun, melesat 20,59% YoY. Emiten susu dan minuman lainnya juga membukukan laba bruto yang meningkat 16,36% YoY menjadi sebesar Rp1,27.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, ULTJ pada fase uptrend, di tutup di atas pergerakan MA-5, MA-20 dan MA-50. Indikator MACD bar histogram pada level positif. ULTJ berpotensi menguji resistance di level harga 1.500 dengan pertimbangan support pada level harga 1.425 dan cut loss jika break 1.380.
4. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk – SSMS
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham SSMS melesat naik 43% sejak awal tahun hingga tanggal 28 Oktober 2022 pada harga Rp1.425 per lembar sahamnya;
- Saham SSMS tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp16 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham SSMS di bulan Oktober 2022 mencapai 2.337.157 lot;
- Sepanjang Semester-I 2022, SSMS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,01 triliun, melesat 45,86% YoY dari Rp700 miliar. SSMS juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan 43,34% YoY menjadi Rp3,35 triliun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, SSMS bergerak sideways dalam jangka pendek. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral. Indikator histogram bar MACD pada level positif dan MACD line berada di atas garis centerline. SSMS berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.500 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.380 dan cut loss jika break 1.340.
5. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk – PMMP
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham PMMP masih terkoreksi 22% sejak awal tahun hingga tanggal 28 Oktober 2022 pada harga Rp382 per lembar sahamnya;
- Saham PMMP tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp2,5 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham PMMP di bulan Oktober 2022 mencapai 1.352.535 lot;
- Emiten pengolahan makanan beku, PMMP sepanjang Semester I-2022 berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 17,2% secara tahunan menjadi US$100,5 juta. Adapun PMMP juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 5% YoY menjadi US$6,4 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, PMMP pada fase bullish jangka pendek. Pergerakan harga berada di atas MA-5 dan MA-20 dan volume stabil. Indikator MACD line golden cross dan MACD bar histogram berada pada level positif. PMMP berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 400 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 374 dan cut loss jika break 366.
6. PT Cisadane Sawit Raya Tbk – CSRA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham CSRA melesat naik 23% sejak awal tahun hingga tanggal 28 Oktober 2022 pada harga Rp625 per lembar sahamnya;
- Saham CSRA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp176 juta per harinya;
- Volume perdagangan pada saham CSRA di bulan Oktober 2022 mencapai 58.342 lot;
- CSRA berhasil mencatat laba bersih yang melonjak 38,76% YoY per September 2022 menjadi Rp247 miliar. Hal ini sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 17,15% YoY menjadi sebesar Rp765 miliar dari Rp653 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, CSRA pada fase bullish jangka pendek. Pergerakan harga di atas MA-5 dan MA-20. Indikator histogram bar MACD pada level positif. CSRA berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 660 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 610 dan cut loss jika break 570.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas:
- Chisty Maryani
- Fadli Julian
- Ratih Mustikoningsih
- Muhammad Syahrizannas
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.