Ajaib.co.id – Siapa yang tidak mau menikmati masa tua yang tenang tanpa beban keuangan apalagi menjadi beban keuangan?
Dana pensiun yang kamu tabung sejak diangkat menjadi karyawan tetap bisa menjadi cadangan ketika tua. Tapi bagaimana kalau sejak sekarang kamu merencanakan kesejahteraan di usia senja?
Banyak pro dan kontra tentang memiliki saham di usia pensiun, menurut thebalance.com ada tiga jenis orang yang merencanakan kepemilikan saham di masa pensiun:
1. Mereka yang bisa menanggung risiko.
2. Mereka yang mengambil risiko sebagai bagian rencana holistik pendapatan pensiun.
3. Mereka yang paham setiap keputusan terdapat risiko.
Berikut adalah bahan pertimbangan apakah kamu memenuhi kriteria di atas:
- Pertimbangkan Apakah Kamu Perlu Memiliki Saham Saat Pensiun
- Apakah Kamu Memasukkan Risiko dalam Rencana Holistikmu?
- Apakah Kamu Memiliki Rencana Jika Ada Risiko Investasi?
- Bagaimana Cara Menggunakan Saham Sebagai Dana Pensiun?
- Pro Memiliki Saham Sebagai Dana Pensiun
- Kontra Memiliki Saham Sebagai Dana Pensiun
Pertimbangkan Apakah Kamu Perlu Memiliki Saham Saat Pensiun
Semakin dekat dengan masa pensiun, kamu perlu menghitung minimum ROI (return of investment) yang perlu kamu miliki untuk masa depan.
Misalnya kamu memiliki tabungan USD200.000, kamu memutuskan sepertinya tidak masalah jika meninggal dengan sisa tabungan USD1. Anggaplah untuk sehar-hari kamu perlu sekitar USD10.000 per tahun untuk sekitar 30 tahun. Tabungan USD200 ribu itu setidaknya harus memenuhi minimum ROI 2,85% untuk pengeluaran USD10 ribu per tahun.
Jika kamu bisa memenuhi kebutuhanmu dengan aman dan terjamin seperti dana pensiun yang akan kamu terima nantinya, kenapa kamu harus mengambil risiko?
Di sisi lain, jika kamu memiliki simpanan USD300 ribu, sekitar USD200 ribu bisa menjamin gaya hidupmu dan sisanya untuk berinvestasi saham. Dengan sisa USD100 ribu itu kamu bisa menanggung risiko jika ROI tidak mencapai target minimum.
Jika kamu mengharapkan pengembalian rata-rata portofolio saham untuk memenuhi gaya hidupmu, artinya kamu belum sanggup mengatasi risiko investasi. Pengembalian rata-rata maksudnya setengah dari sahammu akan mendapat dividen lebih, sementara yang lain lebih rendah.
Saham dalam rencana pensiunmu harusnya menjadi tenaga ‘ekstra’ jika kondisi pasar modal sedang baik, tapi jika kamu membutuhkan porsi sahammu 100% berhasil maka rencanamu belum matang.
Apakah Kamu Memasukkan Risiko dalam Rencana Holistikmu?
Cara lain dalam membuat saham sebagai bagian dari rencana holistik pensiun adalah menjadikan USD200 ribu sebagai ladder (jumlah saham yang dijual bisa digunakan untuk menutupi biaya yang akan datang). Jika kamu untung sekitar USD10 ribu setiap tahun selama 20 tahun, arus kas kamu akan akan selama 20 tahun.
Sisa USD100 ribu bisa kamu gunakan untuk berinvestasi di saham dengan kemungkinan besar angkanya akan dua kali lipat dengan jangka waktu 20 tahun. Dalam waktu 20 tahun tersebut, jika pasar saham baik, porsi kenaikan harga bisa digunakan untuk keamanan arus kas selama beberapa tahun berikutnya, atau malah untuk investasi yang lebih besar.
Strategi ini menggunakan saham sebagai bagian dari rencanamu. Kamu masih bisa bertahan dengan mendapat pengembalian saham rata-rata 2,36% selama 20 tahun yang merupakan angka terendah dalam metrik ROI selama 20 tahun.
Jadi sekalipun jangka waktunya lama atau ada kejadian istimewa selama 20 tahun, kamu masih bisa menjaga kondisi keuanganmu. Singkatnya, kamu tidak cemas menanti ROI tinggi yang kemungkinannya 50-50.
Apakah Kamu Memiliki Rencana Jika Ada Risiko Investasi?
Bagaimana jika kamu menyimpan porsi tabungan di saham pada saat pensiun dan sahammu tidak menghasilkan dengan baik? Kamu harus mengetahui langkah yang akan kamu ambbil.
Pertama, kamu seharusnya tidak menginvestasikan uang di saham jika kamu membutuhkannya selama lima tahun ke depan. Lebih baik jangan berinvestasi di saham kecuali kamu punya simpanan agar tidak perlu menjual saham saat harganya turun.
Kedua, jika saham yang kamu miliki ternyata performanya buruk cukup lama, kamu mungkin harus mengurangi pengeluaranmu. Jika kamu berencana menghabiskan USD10 ribu per tahun dari portofolio dan sahammu ternyata hasilnya 0, berarti kamu perlu mengurangi anggaran belanja jadi USD9.500 atau USD9.000 per tahun.
Bagi pensiunan, kemampuan mengatur pengeluaran sejak dini cukup untuk menanggung kompensasi dari risiko yang diambil. Saat mereka tahu ROI sedang lesu, mereka akan mengurangi pengeluaran mereka.
Kalau kamu merencanakan menggunakan saham untuk dana pensiun, pastikan kamu memiliki rencana untuk konsekuensi yang mungkin terjadi. Konsekuensi yang paling realistis adalah jika pasar modal tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Bagaimana Cara Menggunakan Saham Sebagai Dana Pensiun?
Jika kamu memenuhi kriteria di atas, hal yang perlu kamu pahami adalah cara memperoleh saham. Ingat untuk memisahkan telur ke beberapa wadah yang berbeda.
Hindari menghabiskan seluruh jatah dana pensiunmu untuk berinvestasi pada saham yang diberitakan bagus. Pastikan kamu bisa hidup dengan kondisi keuangan yang tenang dan nyaman selama pensiun dulu, ya.
Pro Memiliki Saham Sebagai Dana Pensiun
Berdasarkan hasil dari saham dibandingkan investasi lainnya lebih membantu untuk portofolio keuangan dan bertahan pada kondisi inflasi. Saham memberikanmu kemungkinan pengembalian lebih tinggi sehingga meningkatkan pendapatan di masa depan.
Bagi kamu yang berencana memberi warisan dengan jumlah yang lebih besar, tentu pendapatan dari investasi saham akan membantumu.
Kontra Memiliki Saham Sebagai Dana Pensiun
Naik turunnya saham bisa membuatmu waswas. Ketika saham yang kamu miliki di bawah harga pasaran, berarti kamu harus mengurangi pengeluaran. Belum lagi stres yang diakibatkan turunnya harga saham.
Kalau kamu tidak memasukkan risiko ini dalam perencanaanmu, bisa-bisa kamu stres dan membuatmu gegabah. Menjual saham di saat yang tidak tepat malah bisa merugikanmu dan membuat uang pensiunmu berkurang.
Beberapa saran keuangan menggambarkan pengaturan alokasi dana sesuai usia. Jika jamu berusia 60 tahun, kamu harusnya memiliki 60% obligasi dan 40% saham. Hal ini mungkin cocok untuk beberapa orang, tapi saran ini terlalu umum dan disederhanakan.
Banyak pensiunan memiliki alokasi saham tinggi yang mungkin terlihat aman tapi mereka biasanya memilki cadangan keuangan lain sehingga bisa menanggung risikonya.
Daripada menunggu pensiun untuk investasi, mumpung kamu masih bisa mencari pendapatan lebih, sisihkan uang untuk investasi ya. Mulai dari yang terpercaya seperti Ajaib. Terdaftar dan diawasi oleh OJK dan IDX, membuat investasimu aman untuk masa tua yang nyaman.