Saham

Sudah Tahu? Ini 5 Saham yang Dimiliki Sandiaga Uno

Ajaib.co.id – Selain menjadi politisi, Sandiaga juga dikenal sebagai seorang pebisnis yang sukses. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah saham yang dimiliki Sandiaga Uno. Apa saja saham yang dimiliki Sandiaga Uno? Simak ulasan berikut ini.

Nama Sandiaga Uno sebelum masuk ke dunia politik, memang sudah lama dikenal sebagai pebisnis yang sukses. Hal ini bisa dilihat dari beberapa saham yang dimiliki Sandiaga Uno pada beberapa perusahaan miliknya. Selain aktif sebagai pebisnis, Sandiaga juga aktif menjadi investor dalam memenuhi kebutuhan beberapa perusahaan yang memiliki prospek baik ke depan. Tidak heran ketika masa pembagian dividen datang, ia bisa mendapatkan keuntungan hingga ratusan miliar rupiah.

Hal ini yang membuat beberapa orang atau mungkin kamu tidak heran ketika Sandiaga Uno mendampingi Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden pada pemilihan umum di 2019, lalu menyelenggarakan kampanye dengan dana mencapai miliaran rupiah demi mensukseskan usaha tersebut.

Melalui BPN Calon Presiden No 02 Prabowo-Sandi membukukan dana yang digunakan untuk kebutuhan kampanye sebesar Rp191,5 miliar. Dana ini didominasi oleh Sandiaga Uno yang menggelontorkan dana sebesar Rp116 miliar atau setara 61% dari total keseluruhan dana kampanye. Dana yang dikeluarkan ini hingga bisa digunakan adalah berkat menjual beberapa saham yang dimiliki Sandiaga Uno.

Beberapa saham tersebut tentunya memiliki kredibilitas yang tinggi untuk bisa menghasilkan nilai jual hingga mencapai ratusan miliar rupiah. Walaupun beberapa saham sudah dijual, faktanya Sandiaga Uno masih memiliki cadangan saham di beberapa perusahaan miliki ia sendiri. Kira-kira, perusahaan seperti apa yang sahamnya dimiliki oleh Sandiaga Uno, berikut penjelasannya.

Saratoga Investama Sedaya

Saratoga Investama Sedaya merupakan perusahaan investasi aktif yang didirikan oleh Sandiaga Uno serta Edwin Soeryadjaya yang juga merupakan anak dari William Soeryadjaya, pemilik Astra Internasional, pada tahun 1998. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan memberikan dana investasi kepada beberapa perusahaan yang membutuhkan.

Saat berdirinya Saratoga Investama Sedaya bertepatan dengan kondisi krisis moneter alias krisis ekonomi di Indonesia. Banyak saham-saham perusahaan yang berguguran dan banyak perusahaan yang membutuhkan dana tambahan untuk bisa bertahan pada kondisi tersebut. Dengan munculnya Saratoga Investama Sedaya, banyak perusahaan yang mendapatkan dana bantuan dan diakuisisi sahamnya, kemudian dijual kembali saham. Beberapa perusahaan seperti PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, PT Astra Microtronics, dan PT Dipasena Citra Darmaja pernah diakuisisi oleh Saratoga Investama Sedaya.

Provident Agro

Beberapa saham perusahaan milik Sandiaga Uno ada di sektor yang berbeda-beda. Salah satunya Provident Agro yang berdiri sejak tahun 2006, fokus pada sektor perkebunan kelapa sawit. Provident Agro mendapatkan pendanaan dari investasi Saratoga. Di mana, kepemilikan saham perusahaan ini dipegang sebesar 50% oleh Saratoga dan sempat turun di angka 44,8%.

Walaupun turun, perusahaan ini mendapatkan keuntungan besar pada 2017. Di mana, pemegang saham mendapatkan pembagian dividen mencapai Rp177,99 miliar. Pembagian ini hanya untuk dividen yang didapat oleh perusahaan. Lalu, pertanyaannya bagaimana jika saham tersebut dijual dan berapa nilai yang dihasilkan dari penjualan saham Provident Agro?

Mitra Pinasthika Mustika

Lain halnya dengan perusahaan Mitra Pinasthika Mustika atau MPM yang berada di sektor otomotif. Perusahaan ini merupakan milik Sandiaga Uno yang sebelumnya didirikan oleh William Soeryadjaya pada tahun 1987. Selain itu, MPM juga memiliki beberapa anak perusahaan lain meliputi MPM Distributor, MPM Motor, MPMP Insurance, MPM Rent, Federal Karya Utama, dan Artha Finance.

Perusahaan ini juga tidak lepas dari pendanaan oleh dana investasi Saratoga dengan perolehan keuntungan yang sangat besar dalam waktu 9 bulan saja. Pada tahun 2013, perusahaan ini pernah meraih keuntungan mencapai 411 miliar dalam waktu cukup singkat tersebut.

Adaro Energy

Ada juga perusahaan tambang batu bara terbesar se-Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Sandiaga Uno melalui Saratoga Investama Sedaya sejak tahun 2001. Perusahaan yang didirikan oleh perusahaan asal Spanyol pada tahun 1982 ini dibeli sahamnya sebesar 80% atas dasar konsorsium oleh perusahaan Australia dan Indonesia.

Selain Sandiaga Uno, saham Adaro Energy juga dipegang oleh beberapa konglomerat Indonesia. Nama-nama seperti Benny Subianto yang merupakan pemilik Persada Capital Investama, Garibaldi Thohir pemilik Tri Nugraha Thohir, serta Theodor Ahmad yang merupakan pemilik Triputra Group.

Medco Power Indonesia

Saham yang dimiliki Sandiaga Uno berikutnya ada pada perusahaan Medco Power Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang energi ini didirikan oleh Arifin Panigoro pada tahun 1980. Pada tahun 2012, Thomas Andi membeli saham melalui dana investasi Saratoga dengan nilai mencapai Rp1,62 triliun. Nilai saham yang mencapai angka tersebut berarti Sandiaga sukses memiliki saham Medco sebesar 50%.

Dari jumlah saham yang dimiliki Sandiaga Uno, tidak heran jika beliau masuk ke dalam deretan orang-orang terkaya di Indonesia. Walaupun dalam jabatan tertentu di beberapa perusahaan tersebut sudah tidak lagi diemban, namun Sandiaga Uno masih memiliki sejumlah saham dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Ketika ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2019 lalu, saham-saham yang dimiliki Sandiaga Uno sempat naik. Bisa dikatakan, keberadaan Sandiaga Uno pada dunia bisnis memiliki pengaruh yang cukup besar. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi bukti bahwa berinvestasi itu memiliki manfaat yang luar biasa banyaknya. Kamu bisa memilih instrumen investasi dengan jangka waktu yang lama agar dapat menghasilkan keuntungan lebih.

Saham merupakan instrumen investasi yang memiliki keunggulan dari segi menghasilkan keuntungan. Apalagi bagi saham dengan jangka waktu yang lama. Semakin besar dan lama saham yang diinvestasikan, maka semakin besar pula keuntungan yang bisa didapat dari dividen dan capital gain saham itu sendiri. Akan tetapi, jangan lupa untuk selalu memerhatikan risiko nilai saham yang turun.

Jika kamu masih merasa investasi saham memiliki risiko yang terlalu besar pada nilainya, kamu bisa memilih produk investasi lainnya yang tidak kalah menguntungkan, namun rendah risiko. Salah satu yang dapat mewujudkan keinginan kamu untuk berinvestasi adalah reksa dana. Reksa dana merupakan instrumen investasi yang menghasilkan keuntungan besar dan risiko yang rendah.

Kamu bisa memilih reksa dana sebagai produk investasi untuk mulai berinvestasi. Apalagi kini investasi reksa dana bisa dilakukan secara mudah dan praktis melalui smartphone. Salah satu yang bisa kamu gunakan adalah aplikasi Ajaib. Ajaib merupakan media untuk berinvestasi yang bisa diakses secara online.

Cukup dengan men-download aplikasi Ajaib, kamu bisa menemukan pilihan reksa dana sesuai dengan jenis dan kebutuhan. Tidak perlu khawatir dan takut data serta dana yang diinvestasikan hilang karena aplikasi Ajaib sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Jadi, kamu bisa mulai berinvestasi secara mudah di mana saja dan kapan saja. Yuk, download aplikasi Ajaib di smartphone kamu sekarang dan temukan kemudahan dalam berinvestasi.

Bacaan menarik lainnya:

Widoatmodjo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait