Dunia Kerja

Sertifikat di Bidang Keuangan yang Bantu Jadi Ekonom

Sertifikat di bidang keuangan
Sertifikat di bidang keuangan

Ajaib.co.id – Untuk menjadi seorang ahli keuangan, kamu bukan hanya diakui karena kecerdasan dan dedikasimu selama ini, tetapi kamu juga perlu melengkapinya dengan berbagai sertifikat di bidang keuangan. Setidaknya, saat ini terdapat 5 sertifikat keuangan yakni CFA, CFAB, CFP, CPA, dan CWM.

Di bidang keuangan, sertifikat-sertifikat tersebut sangat dibutuhkan oleh kamu dalam meniti karir profesional. Seperti diketahui, sertifikat keahlian dapat menjadi nilai tambah bagi kamu saat bekerja di sebuah perusahaan. Mengapa?

Lantaran, perusahaan sebenarnya memiliki standar untuk bisa menaikkan gaji karyawannya dengan beberapa pertimbangan berikut ini:

·      Pengalaman kerja karyawan.

·      Kemampuan bahasa asing.

·      Sertifikat.

Ketiga hal ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menaikkan gaji seorang karyawan. Kamu pasti pernah merasakan bahwa gaji yang kamu peroleh saat ini hanya segitu-gitu saja alias stagnan. Namun bagaimana dengan teman-temanmu yang rajin mengikuti berbagai sertifikat keahlian di bidang keuangan?

Tentunya gaji yang mereka peroleh umumnya akan lebih tinggi dibanding kamu. Walaupun kamu dan temanmu tersebut berada di posisi atau jabatan yang sama. Inilah keuntungan bagi kamu yang punya sertifikat keahlian, mengapa hal ini bisa terjadi?

Salah satu alasannya adalah sertifikasi bagi karyawan dapat menunjukkan seberapa profesional kamu di bidang yang kamu kerjakan saat ini. Sehingga, perusahaan tidak ragu memberikan kamu gaji yang sepadan dengan keahlian yang dimiliki.

Contoh Sertifikat Keuangan yang Bisa Kamu Ikuti

Agar karirmu di bidang keuangan semakin meroket, kamu bisa memperkaya ilmu dan pengalamanmu dengan mengikuti berbagai sertifikat keuangan berikut ini:

1.     Certified Financial Planner (CFP)

Gelar CFP yang berada di belakang nama seseorang dapat menunjukkan bahwa ia adalah ahli dalam perencanaan keuangan. Sertifikat ini diperuntukkan bagi milenial yang saat ini sedang meniti karir di perbankan, asuransi, dan pasar modal.

Sertifikasi keahlian ini diselenggarakan oleh Financial Planner Standards Boards (FPSB) yang sudah tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, FPSB mulai aktif menyelenggarakan pelatihan CFP sejak 2007 silam. Berdasarkan pantauan redaksi Ajaib di situs resmi FPSB Indonesia, milenial bisa mengikuti ujian CFP modul 1 hingga modul 4 dengan biaya ujian Rp2,7 juta.

Sertifikat CFP yang diperoleh ini hanya berlaku selama 2 tahun, dan jika ingin memperpanjangnya milenial perlu melakukan ujian CFP kembali. Salah satu tokoh milenial yang diketahui punya sertifikat CFP adalah Prita Ghozie, seorang pendiri dari ZAP Finance.

2.     Certified Public Accountant

Sertifikasi ini diterbitkan oleh lembaga pelatihan lokal yakni Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Dalam profesi akuntan, sertifikasi ini adalah sertifikat yang paling prestisius dibanding sertifikasi sejenisnya. Mengapa?

Di Indonesia, sertifikat CPA menjadi salah satu syarat administrasi yang dibutuhkan bagi para akuntan untuk menerbitkan izin praktek individu oleh Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kementerian Keuangan.

3.     Certificate in Finance, Accounting, dan Business (CFAB)

Gelar yang kamu dapatkan dari program sertifikasi ini adalah CFAB, di mana kamu akan mempelajari modul akuntansi. Program sertifikasi ini diterbitkan oleh Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), sebuah asosiasi akuntan terkemuka di dunia yang berbasis di London.

Dalam mempersiapkan ujian CFAB yang nanti akan diikuti, kamu bisa mempersiapkan dirimu terlebih dahulu dengan mengikuti serangkaian kelas persiapan ujian CFAB yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Indonesia. Salah satu kampus Indonesia yang membuka pelatihan kelas persiapan ujian CFAB adalah Universitas Indonesia (UI).

4.     Certified Wealth Managers (CWA)

Sertifikat di bidang keuangan satu ini akan membawa kamu mempelajari tentang pengelolaan kekayaan, manajemen risiko, investasi, dan sebagainya. Sertifikasi ini akan memberi keuntungan bagi karyawan yang bekerja di bagian wealth manager.

Tugas wealth manager bukan hanya menentukan alokasi investasi dari seorang nasabah, melainkan wealth manager juga berperan penting dalam membantu masa depan nasabahnya agar bisa meraih tujuan finansial dengan melindungi aset yang dimiliki dan mengembangkannya.

5.     Chartered Financial Analyst (CFA)

Di Indonesia, bagi kamu menduduki posisi Head of Finance di perusahaan dengan gelar CFA, kamu bisa memperoleh gaji hingga Rp110 juta per bulan. Hal inilah yang membuat orang-orang yang bekerja di bidang keuangan berlomba-lomba untuk mengikuti ujian CFA.

Walaupun begitu, ternyata untuk lulus ujian CFA itu tidak mudah, bayangkan saja hingga 2019 hanya ada 261 orang Indonesia yang punya gelar CFA ini. Kamu bisa mengikuti program sertifikasi keahlian ini dari level 1 – level 3.

Hal inilah yang membuat pasar modal Indonesia minim analis-analis hebat. Jika mengaca dari jumlah 261 orang bergelar CFA di Indonesia, tentunya angka ini masih kalah dibanding negara Singapura. Pada 2019, Singapura punya 4x lebih banyak orang bergelar CFA dibanding Indonesia yakni berjumlah 3.500 anggota.

Padahal, investor pasar modal di Indonesia kian tahun kian bertambah saja, di mana mayoritas investor pasar modal saat ini adalah generasi milenial. Belum lagi, adanya perkembangan fintech pada bidang investasi seperti Ajaib yang menjadi penghubung antara milenial dengan pasar modal lewat investasi reksa dana dan saham.

Biaya sertifikasi CFA yang mahal dan memakan waktu yang lama adalah salah satu faktor mengapa hingga 2019, Indonesia hanya memiliki 261 orang bergelar CFA. Untuk sekali mengikuti ujian CFA, milenial perlu merogoh kocek sekitar Rp 15 juta dan membutuhkan waktu persiapan hingga 600 jam.

Kelima sertifikat di bidang keuangan di atas wajib dimiliki bagi kamu yang bekerja di perusahaan keuangan dan sejenisnya. Jika kamu memiliki satu dari lima sertifikat tersebut, hal ini pasti akan membantu prospek karir profesional di masa depan karena dapat menunjukkan bahwa kamu memang expert di bidang keuangan. Jika begitu, perusahaan tidak akan ragu membayarmu dengan gaji di atas rata-rata.

Artikel Terkait