Investasi

4 Jenis Instrumen Pasar Modal yang Wajib Diketahui Investor

Instrumen Pasar Modal

Ajaib.co.id – Jika kamu ingin memulai investasi, tentu harus mengetahui apa itu pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan yang memperjualbelikan surat-surat berharga, berupa obligasi dan ekuitas atau saham yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.

Apa itu Pasar Modal?

Sebelum mengetahui jenis-jenis instrumen yang ada di pasar modal, sudah taukah kamu apa itu pasar modal? Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (capital market), pasar modal diartikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Sedangkan, pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan dan menjadi sarana pendanaan bagi perusahaan atau pemerintah.

Dana yang dimaksud di sini berasal dari penjualan berbagai instrumen keuangan yang telah disebutkan sebelumnya. Di sisi lain, masyarakat dan pihak lain juga bisa menjadikan pasar modal sebagai sarana berinvestasi. Dengan membeli instrumen keuangan di pasar modal, kamu berkesempatan mendapat keuntungan dengan menjualnya di masa depan.

Jenis-Jenis Pasar Modal

Menurut OJK, ada dua jenis pasar modal yang dibagi berdasarkan waktu transaksinya, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder.

1. Pasar perdana

Pasar perdana adalah tempat efek-efek atau surat berharga lainnya diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatat di Bursa Efek. Artinya, investor membeli surat berharga atau saham sebelum dilakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Jika melakukan pembelian surat berharga sebelum IPO, kamu akan mendapat harga saham yang tetap sesuai harga dan jumlah yang telah ditentukan perusahaan.

Di mana, jumlah saham yang ditawarkan terbatas, sehingga belum tentu setiap investor bisa membeli sesuai jumlah yang diharapkan. Misalnya, perusahaan A menawarkan 100 juta saham di pasar perdana. Namun, permintaan pembelian lebih tinggi hingga 150 juta saham.  Maka, kamu akan mendapat jumlah saham yang lebih sedikit daripada yang dipesan. Lalu, kelebihan dana yang telah dibayarkan akan di-refund perusahaan.

Banyak investor tertarik membeli saham di pasar perdana, karena ketika nantinya saham sudah melantai di bursa, kemungkinan besar harga saham akan naik dan investor dapat memperoleh hasil dari capital gain atau keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham.

2. Pasar sekunder

Di pasar ini, investor dan pihak penjual surat berharga dapat melakukan jual-beli yang telah tercatat di Bursa Efek. Di mana, investor yang telah membeli efek di pasar perdana juga dapat menjualnya di pasar sekunder.

Yang membedakannya dengan pasar perdana adalah siklus jual-belinya. Di mana, pada pasar perdana, proses jual-beli terjadi antara investor dengan perusahaan. Sedangkan di pasar sekunder, proses jual-beli terjadi antara investor yang satu dengan investor lainnya.

Selain itu, harga saham di pasar sekunder bersifat fluktuatif. Harga bisa naik turun sesuai kondisi dan banyaknya permintaan dan penawaran yang terjadi.

Instrumen Pasar Modal

Lalu apa saja instrumen pasar modal? Ada beberapa instrumen pasar modal yang memang sudah sangat akrab didengar di dunia keuangan, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan derivatif. Sebelum memulai berinvestasi, mari kita pahami betul masing-masing instrumen pasar modal tersebut.

1. Saham

Instrumen pasar modal yang pertama dan paling populer adalah saham. Pengertian saham sendiri merupakan sebuah bukti penyertaan modal berupa kertas yang diterbitkan oleh perusahaan Perseroan Terbatas (PT), sebagaimana telah diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada para investor.

Surat berharga saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan adanya modal yang disetor para investor. Pemilik saham atau investor tersebut nantinya akan memperoleh keuntungan dari sahamnya di perusahaan tersebut dalam bentuk dividen.

Semakin besar kepemilikan saham oleh investor di dalam suatu perusahaan, akan berpengaruh juga terhadap kekuasaan pengambilan keputusan di perusahaan tersebut melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ini karena saham merupakan bagian dari kepemilikan dari suatu perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasan di perusahaan tersebut.

Terdapat dua jenis saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek, yaitu Saham Biasa (Common Stock) dan Saham Preferen (Prefered Stock). Saham Biasa adalah saham yang biasa kita lihat diperjualbelikan di Bursa Efek, yang keuntungannya berupa dividen dan capital gain.

Sedangkan Saham Preferen adalah saham yang punya prioritas lebih dari saham biasa untuk pembagian dividen, bersifat kumulatif, dan bisa ditukar dengan saham biasa dengan syarat tertentu.

2. Obligasi

Jenis instrumen pasar modal selanjutnya adalah obligasi, yaitu surat tanda meminjamkan sejumlah dana yang mempunyai jangka waktu tertentu. Surat tanda meminjam atau bisa juga disebut surat tagihan tersebut merupakan surat yang dibuat atas beban atau tanggungan pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan obligasi.

Obligasi juga bisa disebut sebagai surat pengakuan utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dengan tujuan memperoleh dana. Bukan hanya perusahaan swasta, tapi pemerintah juga biasa menerbitkan obligasi berupa Obligasi Negara Ritel (ORI). ORI merupakan salah satu dari instrumen pasar modal yang ada di Indonesia.

Tujuan diterbitkannya obligasi yang dibuat oleh pemerintah adalah untuk memperoleh dana pembangunan. Misalnya dana untuk memperbaiki jalan besar yang rusak, gedung sekolah, atau fasilitas umum lainnya.

Nantinya pemegang obligasi akan mendapatkan keuntungan yang terbagi atas fixed coupon dan floating coupon pada saat jatuh tempo. Selain itu, pemegang surat obligasi juga mendapat keuntungan dari selisih jual dari harga beli.

Meski keuntungannya besar, tapi risiko obligasi juga tetap ada, bahkan jika obligasi ini dikeluarkan oleh pemerintah dan dilindungi oleh undang-undang dalam pembayaran pokok dan kuponnya. Namun, dibandingkan saham, obligasi tetap lebih aman, sehingga cocok untuk para investor pemula.

3. Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu instrumen pasar modal alternatif bagi kamu yang tidak ahli dalam menghitung risiko investasi. Banyak investor junior yang awalnya mencoba reksa dana dalam dunia investasi. Pasalnya, kamu hanya tinggal mempercayakan dana kamu pada Manajer Investasi, dan mereka akan bekerja untuk mengembangkan dana kamu.

Jika suatu saat kinerja Manajer Investasi yang kamu pilih kurang memuaskan, kamu bisa beralih ke Manajer Investasi lainnya untuk mengurus dana kamu. Setidaknya ada empat jenis reksa dana yang harus diketahui oleh para investor, yaitu:

  1. Reksa dana pasar uang, yaitu dana akan diinvestasikan pada produk-produk pasar uang, seperti deposito, SBI, dan lainnya.
  2. Reksa dana pendapatan tetap, yaitu 80% dana akan dibelanjakan untuk instrumen investasi berupa obligasi.
  3. Reksa dana campuran, yaitu dana kamu akan diinvestasikan ke saham dan obligasi, dan sisanya ke pasar uang.
  4. Reksa dana saham, 80% dana akan diinvestasikan ke produk saham.

Masing-masing jenis reksa dana di atas memiliki term dan keuntungan serta risiko yang berbeda. Walaupun kamu hanya tinggal duduk manis dan menerima hasil kerja dari Manajer Investasi kamu, tapi kamu tetap harus mempelajari keempat jenis reksa dana di atas ya.

Nah, jika kamu mencari Manajer Investasi dengan produk-produk reksa dana yang terjangkau, kamu bisa memilih Ajaib sebagai Manajer Investasi kamu. Selain dana kamu akan aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, Ajaib juga sangat fleksibel, dana kamu dapat diambil kapan saja dan dimana saja lewat smartphone kamu.

4. Derivatif

Yang terakhir dari instrumen pasar modal adalah derivatif. Instrumen yang satu ini memang tidak sepopuler tiga instrumen lainnya di atas.

Tapi biasanya para Manajer Investasi akan menggunakan derivatif sebagai salah satu instrumen pasar modal untuk melindungi nilai investasi terhadap risiko yang timbul akibat pergerakan harga saham, suku bunga, nilai tukar rupiah, dan beberapa faktor lainnya.

Derivatif sendiri merupakan surat berharga turunan dari saham obligasi. Hal inilah yang menyebabkan pergerakan harga di pasar modal yang lain, tapi tanpa mempengaruhi nilai produk acuan. Dari pengertian derivatif tersebut, setidaknya ada beberapa jenis derivatif yang harus diketahui, yaitu:

  1. Opsi: merupakan surat pernyataan dari pihak yang memberikan hak pada pemegang saham untuk menjual sahamnya sesuai harga yang disepakati.
  2. Right: Merupakan surat berharga yang menyatakan mengenai pemberian hak bagi pemodal untuk membeli saham baru dengan harga dan waktu yang disepakati.
  3. Warrant: merupakan surat yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyatakan bahwa pemegangnya mempunyai hak untuk membeli saham dengan syarat-syarat yang sudah disepakati.

Mungkin kamu bingung dengan instrumen yang satu ini. Kamu bisa memahaminya lewat contoh kasus yang satu ini.

Kamu memiliki surat pernyataan bahwa kamu bisa membeli saham A di tanggal 30 Mei nanti dengan harga Rp2.000. Ketika tanggal 30 Mei tiba, ternyata harga saham A naik menjadi Rp2.300. Dengan adanya derivatif tadi, kamu boleh membelinya dengan harga tetap, yaitu Rp2.000.

Itulah beberapa instrumen pasar modal yang harus diketahui oleh para investor sebelum mulai terjun ke dunia investasi. Semua kembali ke diri masing-masing, instrumen mana yang cocok untuk kamu.

Namun, sebelum memilih, kamu perlu memahami secara cermat manfaat dan risiko yang terdapat pada instrumen-instrumen tersebut, ya.

Nah, bagi kamu yang ingin memilih instrumen saham atau reksa dana, kamu bisa mulai berinvestasi dengan mudah melalui aplikasi Ajaib. Di Ajaib, kamu bisa berinvestasi kapan dan di mana saja secara online. Sehingga, kamu tidak perlu lagi keluar rumah hanya untuk berinvestasi.

Selain itu, di Ajaib kamu juga bisa melakukan jual beli saham maupun reksa dana dengan modal yang minim, Rp10 ribu untuk reksa dana dan Rp100 ribu untuk saham.

Bukan hanya itu, Ajaib juga menyediakan berbagai macam pilihan emiten saham di berbagai industri. Kamu juga bisa mengecek harga jual dengan mudah, cepat, dan aman.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi reksa dana, pengelolaan danamu juga aman oleh manajer investasi pilihan Ajaib. Jadi tunggu apalagi? Mulai pilih instrumen investasimu dan investasi sekarang juga di Ajaib!

Artikel Terkait