Investasi, Saham

Sejarah Naik Turunnya Harga Saham SMRA Milik Summarecon

harga saham smra

Harga saham SMRA sejak dibuka untuk publik untuk pertama kalinya mengalami naik-turun yang cukup sering. Saham SMRA sendiri dimiliki oleh emiten Summarecon Agung. Tbk yang sudah ada di Indonesia sejak tanggal 26 November 1975 dan mulai beroperasi secara nasional sejak tahun 1976.

Jika kamu belum mengetahuinya, perusahaan Summarecon memiliki unit bisnis yang bergerak dalam bidang properti, mulai dari real estate, penyewaan dan pengelolaan fasilitas properti yang termasuk di dalamnya adalah tempat rekreasi dan restoran. Perusahaan Summarecon punya cara unik dalam mengelola industri properti yang dikembangkan olehnya. Mereka membuat kota yang berada di dalam kota, di mana kota mini tersebut punya fasilitas yang lengkap seperti perkantoran, perumahan, tempat rekreasi, tempat berbelanja, jalan yang cukup mulus, dan masih banyak kelebihan lainnya.

Summarecon di Balik Pembangunan Kelapa Gading

Coba saja kamu lihat usaha bisnis yang mereka kembangkan sejauh ini seperti, Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Gede Bage (Bandung), Summarecon Serpong, dan Summarecon Karawang. Proyek-proyek ini disebut dengan pembangunan kota terpadu. Bisnis ini tentu cukup menjanjikan jika kita melihat cukup ramainya orang-orang yang berkunjung ke kota terpadu tersebut. Karena desain kotanya yang rapi dan juga memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat, membuat masyarakat dari luar pun berkunjung ke sana. Membuat lokasi rekreasi dan mall di dalam kota mini tersebut sepertinya adalah strategi yang cukup tepat.

Yang pertama kali Summarecon kembangkan adalah Summarecon Kelapa Gading. Bisa dibilang Kelapa Gading bisa seperti sekarang karena ada polesan dari Summarecon yang menjadikannya sebagai kota yang serba ada. Tidak hanya mengembangkan perumahan dan ruko-ruko untuk kegiatan bisnis, di Kelapa Gading juga kita bisa melihat klub olahraga yang cukup besar berada di sana sejak tahum 1980-an.

Setelah berhasil mengembangkan Kelapa Gading menjadi kota yang seperti sekarang, Summarecon kemudian mulai mengembangkan bisnisnya ke lokasi lain seperti di Bekasi dan Bandung. Di Bandung sendiri mereka berani mengembangkan bisnisnya di Gede Bage, daerah yang sedikit agak jauh dari pusat kota, tapi diperkirakan jika pembangunan Summarecon di daerah ini sudah rampung, Gede Bage bisa jadi akan ramai seperti di pusat kota. Hal ini karena mall dan lokasi rekreasi belum rampung dibangun dan masih membutuhkan waktu juga.

Jika dihitung secara keseluruhan, Summarecon telah membangun 20.000 unit rumah, hotel, beberapa kota terpadu, ruko, dan masih banyak lagi. Meski sekarang mereka memiliki banyak unit bisnis yang tersebar di mana-mana, tapi, kantor pusat Summarecon berada di Jakarta, tepatnya di Plaza Summarecon Jalan Perintis Kemerdakaan Kav. No. 42 Jakara – 13210, tidak jauh dari Kelapa Gading di mana mereka mengembangkan bisnisnya pertama kali.

Summarecon yang Semakin Berkembang Sejak Pertama Kali Berdiri di Indonesia

Saham Summarecon tersebar di beberapa perusahaan dan publik. Pemilik saham Summarecon sebagian besar adalah PT Semarop Agung sekitar 25,43 % yang bertindak sebagai pengendali, lalu ada PT Sinarmegah Jayasentosa yang memegang sekitar 6,60 %, dan Mel BK NA S/A Stitching Dep Apg Str Real Est sebesar 5,61 %, dan sisanya dipegang oleh publik.

Saham SMRA sendiri pertama kali ditawarkan oleh publik pada tanggal 1 Maret 1990. Sebanyak sekitar 6.667.000 saham yang ditawarkan kepada publik untuk pertama kalinya. Dengan harga nilai saham Rp1.000 dan ditawarkan kepada publik dengan harga yang pada saat itu cukup tinggi, yaitu Rp6.800 per lembar saham.

Jika melihat harga saham SMRA sekarang dan proses naik-turunnya yang cukup panjang, terlihat sekali bahwa saham SMRA ini ingin bertahan di tengah-tengah gejolak harga sahamnya yang terus-menerus mengalami perubahan.

Perubahan besar itu terjadi pada tahun 2008 ketika dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang membuat harga saham SMRA memiliki penyusaian. Penyesuaian tersebut telah disepakati bersama dan hal itu sepertinya berpengaruh di masa sekarang juga. Karena ada penyesuaian pemberian saham bonus sebanyak 1 lembar saham per saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham, harga saham SMRA disesuaikan dari Rp1.100 per saham menjadi Rp550 per saham.

Jika kita melihat ke dua tahun belakangan, harga saham SMRA juga bergerak di bawah harga Rp2.000 per lembar. Sejak tahun 2019, harga saham SMRA tertinggi mencapai Rp1.325 hal itu terjadi di bulan Juli 2019, tapi kemudian sejak saat itu terus mengalami penurunan sampai sekarang dengan harga mencapai Rp885. Harga sahamnya jika dibandingkan dengan pertama kali IPO memang terlihat jauh.

Meski mengalami penuruan sejak bulan Juli 2019, tapi Summarecon berhasil mencatat prestasi yang cukup bagus dalam bidang penjualan. Pada bulan November 2019 lalu, marketing sales Summarecon berhasil mencatat target yang tembus sampai Rp4 triliun. Penjualan tersebut ternyata kebanyakan berasal dari Serpong, sisanya dari pemasaran yang ada di Bekasi, Bandung, Makassar, dan Bandung.

Menjalankan bisnis properti dikatakan memiliki risiko yang cukup tinggi, tapi peminat di bidang properti pun cukup banyak sehingga kesempatan untuk mendatangkan keuntungan itu tetaplah ada. Summarecon juga masih bisa berkembang dengan baik apalagi karena Summarecon di Bandung pun belum rampung, ketika sudah rampung kemungkinan mendatangkan keuntungan itu tetaplah ada.

Jika kamu tertarik untuk membeli saham SMRA atau bertanya-tanya tentang saham lain, jangan ragu untuk menghubungi Ajaib. Ajaib menyediakan produk-produk saham menarik yang bisa kamu miliki untuk berinvestasi.

Bacaan menarik lainnya:

Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Alfabeta


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait