Profil Singkat Emiten
PT Trisula International Tbk (berkode saham: TRIS) didirikan dengan nama PT Transindo Global Fashion. Ruang lingkup bidang usahanya antara lain manufaktur, distribusi, dan ritel.
Seiring dengan perkembangan usaha yang baik, TRIS mendapatkan lisensi untuk menggunakan merek “Jack Nicklaus” dari Amerika Serikat (AS) dan dapat meluncurkan merek pakaian sendiri dengan nama “JOBB” di tahun 1995.
Pada tahun 1989, TRIS memasuki industri garmen dan memproduksi pakaian bermerek serta mendistribusikannya ke Indonesia, Jepang, AS, Eropa, Australia, Malaysia, Singapura dan negara-negara lainnya.
Pada tahun 2011, terjadi perubahan nama dari PT Transindo Global Fashion menjadi PT Trisula International. Di tahun yang sama, TRIS meluncurkan merk Man Club. Aksi korporasi TRIS lainnya di tahun 2011 ialah mengakuisisi PT Trisula Garmindo Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry.
Pada tahun 2012, TRIS berhasil mencatatkan saham untuk pertama kalinya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi tersebut diikuti pelaksanaan penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) di tahun 2019. Hal ini memperkuat struktur dan jumlah permodalan TRIS lebih memadai untuk melakukan pengembangan produk dan perluasan usaha selanjutnya.
Masih di tahun yang sama, TRIS mengakuisisi PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing. Kemudian, TRIS mendirikan PT Triduaribu Bersatu juga di tahun 2012. Ini merupakan perusahaan patungan antara TRIS dan G2000, apparel asal Hongkong.
Dengan menjunjung filosofi “to Create a Better Life for All” serta nilai-nilai “quality, care, and commitment”, TRIS terus mendiversifikasi bisnis untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional dan domestik. Sampai saat ini, TRIS mengoperasikan empat fasilitas produksi garmen dan satu fasilitas produksi tekstil.
Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir
Rapor kinerja TRIS sepanjang tahun 2020 tak sebaik tahun 2019. Hal ini merupakan dampak pandemi Covid-19 yang memukul telak industri tekstil pada umumnya.
Pada tahun 2020, penjualan dan pendapatan usaha TRIS tercatat Rp1,1 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp1,4 triliun. Jumlah laba bruto TRIS pada tahun 2020 adalah Rp232,6 miliar.
Angka ini juga lebih kecil daripada tahun sebelumnya yang tercatat Rp348,6 miliar. Bahkan, TRIS merugi di sepanjang tahun 2020. Padahal, tahun 2019 TRIS masih meraup laba.
Berikut adalah ikhtisar keuangan terakhir TRIS.
Riwayat Kinerja
Kinerja TRIS lebih baik bila berkaca pada rentang waktu tahun 2017–2019. Penjualan bersih TRIS, misalnya, bertumbuh 23,8%. Laba usahanya pun naik 37,3%. Kenaikan juga terlihat pada laba netto tahun berjalan.
Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sejumlah komponen kinerja TRIS periode 2017 hingga 2019:
Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham
TRIS cukup konsisten dalam membagikan dividen pada periode tahun 2017–2019. Pada tahun 2017 dan 2018, nilai pembagian dividennya pun identik. Namun, nilai pembagian dividen menurun di tahun 2019.
Prospek Bisnis TRIS
Prospek bisnis TRIS masih terpengaruh dampak atas ketidakpastian ekonomi akibat penyebaran wabah virus Corona (Covid-19). Pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan perlambatan ekonomi global dan domestik yang kemudian mempengaruhi operasional TRIS serta konsumen dan pemasok.
Meski begitu, TRIS menargetkan peningkatan kinerja penjualan sebesar 8% di tahun 2021. TRIS akan berupaya mendongkrak pesanan tekstil untuk ekspor. Mayoritas produk-produk TRIS diperuntukkan pasar ekspor.
Akhir-akhir ini, mulai ada permintaan kembali dari pasar luar negeri terhadap produk-produk TRIS. Australia, Eropa, Inggris, dan Singapura menjadi pasar utama ekspor produk TRIS.
Optimisme TRIS di tahun 2021 tak terlepas dari mulai pulihnya pandemi Covid-19 yang disertai program vaksinasi di beberapa negara. Jika perekonomian secara perlahan turut pulih, TRIS cukup optimistis bisnis masih bisa berjalan dengan baik.
Strategi bisnis TRIS lainnya di masa pemulihan ekonomi adalah terus meningkatkan fleksibilitas produksi dengan membuat produk berdasarkan kebutuhan pasar. Selain itu, TRIS juga terus berupaya melakukan efisiensi produksi dalam menjaga kinerja dan terus melihat peluang yang ada tanpa mengesampingkan kualitas produk.
Tambah pula, TRIS masih banyak menerima pesanan melalui anak-anak usahanya. Anak-anak usaha TRIS mampu membantu kinerja TRIS. Hal ini karena adaptasi dan inovasi anak-anak usaha TRIS mampu menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan pasar saat ini, seperti kain sehat dengan feature antimicrobial, water repellent, dan breathable yang kemudian dibuat menjadi Jaket Sehat.
Jaket Sehat dapat dimanfaatkan sebagai pelindung tambahan di masa pandemi Covid-19 ini. Keahlian TRIS beserta anak-anak usahanya yang dapat menghasilkan produk-produk secara customized dan dibutuhkan pasar ini menjadi kelebihan tersendiri bagi TRIS dalam mengarungi bisnis di tahun-tahun mendatang.
Harga Saham (Kesimpulan)
Pada penutupan bursa 24 Maret 2021, data TRIS adalah sebagai berikut:
Pembukaan: Rp105
Penutupan Sebelumnya: Rp105
Penawaran (Offer): Rp105
Penawaran (Bid): Rp103
Harga Terendah: Rp103
Harga Tertinggi: Rp105
Volume: 2.567.000 (Saham)
Nilai Transaksi: Rp267.207.000
Frekuensi: 159 (Kali)
EPS: Rp12
Dari data di atas, maka rekomendasi saham TRIS adalah beli.
Disclaimer
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.