Ajaib.co.id – PT Tunas Alfin Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri produk kemasan halus atau fine packaging. Perusahaan dengan kode saham TALF ini memulai bisnis secara komersial di tahun 1977. Produk kemasan halus yang dihasilkan biasa digunakan untuk kemasan rokok, makanan, kesehatan, hingga kebersihan.
TALF sendiri memiliki enam divisi usaha yang meliputi percetakan, laminating, coating, metalizing, quality control, dan research and development dengan fasilitas produksi berada di wilayah Tangerang, Indonesia. Beberapa pelanggan produk kemasan TALF sendiri merupakan perusahaan besar seperti Grup PT HM Sampoerna Tbk, Grup Nojorono Tobacco Co Ltd, dan Grup PT Bentoel Internasional Investama Tbk.
Mayoritas pemilik saham TALF saat ini dipegang oleh PT. Proinvestindo dengan jumlah 88,15 persen kepemilikan. Saham TALF pertama kali diperdagangkan secara publik melalui bursa pada tahun 2014 dengan harga penawaran sebesar Rp 395 per lembar saham. Pergerakan harga saham TALF saat ini memang tampak positif, walaupun harga berada sedikit di bawah harga penawaran yaitu Rp 292 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Jumat 23 April 2021.
Lalu, apakah saham TALF layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan kedepannya? Mari kita bedah kinerja saham TALF
TALF Catatkan Pendapatan yang Naik
Masa pandemi Covid-19 menekan hampir semua lini bisnis karena diberlakukannya kebijakan untuk melakukan aktivitas hanya di rumah saja. Walaupun begitu, kinerja keuangan TALF pada kuartal ketiga tahun 2020 khususnya pendapatan justru meningkat dari realisasi di periode sama tahun 2019 sebesar Rp687,74 miliar menjadi Rp771,27 miliar.
Sementara untuk raihan laba terpantau turun menjadi Rp 19,23 miliar dari periode sama di tahun 2019 sebesar Rp22,70 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis TALF di masa pandemi masih mampu bertahan, bahkan masih mencatatkan raihan laba di tengah kondisi banyak perusahaan mengalami kerugian. Dengan begitu, saham TALF bisa menjadi pilihan untuk dikoleksi.
Kinerja Keuangan TALF dalam 5 Tahun Terakhir Tampak Positif
Emiten produk kemasan yang mencatatkan namanya di bursa saham sejak tahun 2014 ini memiliki kinerja keuangan yang cukup positif, baik dari segi pendapatan maupun raihan laba setiap tahunnya. Berikut data ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan yang dapat dilihat (dalam miliar rupiah):
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | 2015 |
Pendapatan bersih | 924.654 | 926.321 | 646.088 | 569.420 | 476.384 |
Laba kotor | 108.123 | 129.944 | 69.484 | 74.695 | 71.858 |
Laba tahun berjalan | 27.456 | 51.100 | 21.466 | 30.138 | 33.718 |
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kinerja keuangan TALF dalam 5 tahun terakhir memang sangat baik. Di mana, pendapatan dari tahun 2015 hingga 2018 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun di tahun 2019 pendapatan harus turun cukup tipis. Sementara untuk laba tahun berjalan terus diraih oleh TALF dalam 5 tahun terakhir.
Hanya saja nominalnya justru tidak sejalan dengan pendapatan, di mana dari tahun 2015 hingga 2017 laba terus mengalami penurunan. Padahal, di periode tersebut pendapatan TALF justru mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya beban-beban biaya sehingga menggerus raihan laba TALF.
Sementara untuk laba tahun 2019 turun dipengaruhi oleh beban produksi yang membengkak dan mempengaruhi bisnis menjadi lambat. Padahal, pendapatan yang mengalami penurunan ini terpantau sangat tipis, seharusnya tidak menggerus laba dalam jumlah yang banyak. Walaupun begitu, kinerja keuangan TALF ini masih terpantau baik.
Jika dilihat berdasarkan rasio keuangan, kondisi bisnis TALF sendiri memang dalam keadaan cukup sehat sehingga masih mampu menghasilkan kinerja yang cukup positif. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:
Rasio | 2019 |
ROA | 0% |
ROE | -0,1% |
NPM | 2,9% |
CR | 270,1% |
DER | 33% |
Bagaimana Prospek Bisnis TALF ?
Rencana bisnis menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap investor dalam memilih saham untuk dikoleksi. Mengingat, strategi bisnis yang akan diterapkan oleh setiap perseroan memberikan pengaruh dan dampak yang besar bagi kelangsungan bisnis di masa sekarang hingga mendatang.
Apalagi seperti kondisi saat ini di tengah masa pandemi Covid-19 yang berdampak bagi hampir semua lini bisnis. Oleh karena itu, ketika perseroan memiliki strategi yang tepat, permasalahan seperti ini sekalipun dapat diantisipasi. PT Tunas Alfin Tbk sendiri masih belum menginformasikan secara resmi terkait strategi dan rencana bisnis apa yang bakal dilakukan di tahun ini.
Mengingat, masa pandemi yang masih berlangsung, namun sejalan dengan berita vaksin yang mulai masuk ke tahap pendistribusian sehingga hal tersebut menjadi sentimen positif bagi kelangsungan bisnis. TALF sendiri sebagai emiten untuk beberapa kebutuhan produk masih fokus memproduksi kemasan dalam memenuhi permintaan.
Hal ini juga seiring dengan kondisi saat ini yang memang belum terlihat kepastian bisnis secara jelas sehingga TALF masih akan terus berhati-hati dan waspada dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan bisnis perseroan. Hal tersebut juga mengacu pada kinerja keuangan TALF yang masih mampu mencatatkan laba bersih di tengah kondisi bisnis yang lemah.
Sementara untuk anggaran belanja modal atau capex juga belum diinformasikan secara resmi oleh perseroan. Sejalan dengan strategi maupun ekspansi yang bakal dilaksanakan di tahun 2021.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.