Saham

Saham Kimia Farma Masihkah Ada Peluang Cuan?

Ajaib.co.id – Bagi kamu pelaku pasar saham yang melewati perjalanan investasi selama masa COVID-19, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama PT Kimia Farma Tbk. Perusahaan ini adalah perusahaan pelat merah dengan bisnis utamanya adalah di bidang farmasi. Termasuk di dalamnya produksi bahan baku obat, obat jadi, kosmetik hingga apotek dan distribusi obat. 

Pergerakan saham Kimia Farma (KAEF) juga banyak menjadi buah bibir selama masa COVID-19 setahun belakangan. Hal ini dikarenakan Kimia Farma digadang-gadang akan menjadi perusahaan memiliki peran vital dalam mendistribusikan vaksin COVID-19, sesuai dengan program kerja pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

Tapi sebenarnya bagaimana sih kinerja fundamental KAEF? Apakah terlambat untuk mendulang cuan lagi pada saham KAEF?

Kinerja Keuangan Kimia Farma

Emiten pelat merah dengan kode saham KAEF ini belum bisa membukukan pertumbuhan laba kendati pendapatannya meningkat selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lalu. 

KAEF mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 2,4 persen secara tahunan menjadi Rp7,04 triliun. Pendapatan KAEF memang masih didominasi oleh penjualan lokal yang berkontribusi 97,54 persen terhadap omzet perusahaan sedangkan berdasarkan jenis obatnya, penjualan obat ethical kepada pihak ketiga menyumbang sekitar 27,18 persen, disusul oleh penjualan obat over the counter yang berkontribusi 16,92 persen dari total pendapatan perseroan hingga 9 bulan pertama tahun 2020.

Namun karena tingginya beban yang harus ditanggung perseroan, laba bersihnya pun menurun 11,08 persen secara year-on-year menjadi Rp37,2 miliar. Penyebab koreksi laba bersih adalah kerugian dari selisih kurs mata uang asing yang membengkak dari sebelumnya hanya Rp476,84 juta hingga kuartal ketiga tahun 2019 menjadi Rp4,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok penjualan, beban usaha dan beban keuangan perseroan pun meningkat sehingga alhasil laba perseroan pun tergerus, meskipun KAEF digadang-gadang akan mendapatkan keuntungan dari distribusi vaksin yang akan dilakukan pada tahun ini.  

Induk usaha PT Phapros Tbk (PEHA) itu juga mencatatkan penurunan tipis pos liabilitas sebesar 1,53 persen menjadi Rp10,77 triliun, diikuti dengan turunnya pos ekuitas sebanyak 6,71 persen menjadi Rp6,91 triliun, jika dibandingkan dengan perolehan pada akhir tahun 2019.

Pada akhirnya, aset perseroan juga tergerus dari Rp18,35 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp17,69 triliun pada September 2020. Tetapi, kas dan setara kas perseroan bisa meningkat 30,56 persen secara tahunan menjadi Rp749,82 miliar pada akhir kuartal ketiga tahun 2020.

Kinerja Saham KAEF

Berdasarkan data perdagangan pada hari penutupan Jumat 5 Februari 2021, saham KAEF terpantau terkoreksi tipis 0,31 persen. Koreksi harga saham KAEF pada awal tahun ini memang banyak dipengaruhi oleh faktor spekulasi pasar.

Adapun, sejak awal tahun ini, saham KAEF memang selalu saja jadi sasaran empuk auto reject bawah atau ARB. Sejak awal tahun, praktis, saham KAEF sudah terkena 12 kali ARB.  Terakhir kali, saham KAEF terkena ARB pada 4 Februari 2021, setelah turun 6,86 persen. Hal ini membuat sepanjang tahun berjalan, harga saham KAEF terjun 23,53 persen.

Kontras dengan apa yang dialami pada tahun ini, saham KAEF memang sempat naik daun pada tahun 2020 mengikuti sentiment distribusi vaksin yang dinilai akan menguntungkan perusahaan.

Meskipun memang sempat terkena beberapa kali ARB dan suspensi pada Agustus tahun lalu, tercatat saham KAEF sudah mengalami 9 kali auto reject atas atau ARA dengan kenaikan sebesar 25 persen. Alhasil, jika ditarik data yang lebih jauh, saham KAEF nyatanya masih mencatatkan keuntungan 3,17 persen secara tiga bulanan, dan bahkan 249,46 persen secara satu tahunan ke belakang. 

Para analis sepakat bahwa pergerakan saham KAEF memang irasional karena tidak sesuai dengan kinerja fundamental perusahaan. Bahkan setelah koreksi besar-besaran pada tahun ini pun, saham KAEF masih memiliki price-to-earning ratio sebesar 363,95 kali hingga perdagangan Jumat 5 Januari. Ini menandakan harga saham KAEF saat ini sudah sangat mahal. Hal ini yang akhirnya membuat laju sahamnya bergerak anomali. 

Di sisi lain, analis juga percaya bahwa pergerakan saham emiten farmasi tidak terkecuali KAEF memang sangat bergantung pada pemberitaan di media massa apalagi yang menyangkut pada pemberitaan distribusi vaksin COVID-19.

Namun, uniknya, pada momentum suntikan perdana vaksin COVID-19 yang diberikan kepada orang nomor satu di Indonesia yakni Joko Widodo, saham KAEF malah ambrol 6,81 persen sehingga dilabeli auto reject bawah oleh otoritas. Hal ini kembali lagi memberikan kita pelajaran bahwa saham memang bisa bergerak sangat volatil dan tidak lagi bergantung pada isu. 

Bisakah Meraup Cuan Lagi dari KAEF?

Dikutip dari Liputan6.com, analis Suria Dharma mengatakan pergerakan harga saham farmasi terkhususnya KAEF diperdagangkan di valuasi yang sudah tidak murah lagi. Padahal, kenaikan terdahulunya lebih karena euforia pasar terutama investor ritel. Sehingga, pelaku pasar diharapkan sangat berhati-hati untuk melakukan transaksi jual dan beli saham KAEF. 

Di sisi lain, analis Reza Priyambada menilai pergerakan laju saham farmasi termasuk KAEF juga akan sangat bergantung pada pemberitaan, sehingga investor bisa memanfaatkan peluang ini melakukan trading. Namun, ia tidak menyarankan pelaku pasar untuk melakukan investasi jangka panjang untuk saham KAEF karena kinerjanya belum stabil dan konsisten meraup keuntungan. 

Setali tiga uang, analis Hariyanto Wijaya juga mengatakan euforia pasar pada tahun lalu pastinya akan menyebabkan harga akan menyesuaikan pada awal tahun ini. Karena kinerja fundamentalnya belum mendukung, pergerakan harga saham KAEF bisa sangat volatil sehingga pengalaman investor mungkin akan jadi sangat tidak menyenangkan ketika bertransaksi dengan saham ini. 

Menurutnya, masih ada saham farmasi yang bisa berpotensi mencetak cuan dari kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan akibat penyebaran virus corona yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang terbukti mampu mencatatkan kinerja yang konsisten dari tahun ke tahun. 

Nah, setelah mendengar saran dari beberapa analis tersebut, apakah kamu masih berminat untuk bertransaksi pada saham KAEF? Atau kamu lebih memilih berinvestasi pada perusahaan yang berfundamental baik saja?

Apapun keputusan investasi kamu, pastikan kamu menggunakan platform online aplikasi investasi Ajaib untuk melakukan transaksi saham karena selain mudah, Ajaib menawarkan pengalaman investasi yang nyaman dan aman karena sudah terdaftar di OJK dan merupakan anggota dari BEI. Tunggu apa lagi, berinvestasi di aplikasi investasi Ajaib saja, yuk!

Sumber: Saham Emiten Farmasi Kompak Melemah, Ini Kata Analis, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait