Ajaib.co.id – PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merupakan perusahaan pengembang kawasan industri pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan berdiri pada tahun 1989 dan sudah tercatat di Bursa sejak tahun 1994.
Bisnis KIJA meliputi pengembangan dan penjualan kawasan industri serta fasilitas dan layanan terkait, antara lain perumahan, apartemen, gedung perkantoran, mall, instalasi pengolahan air, pengolahan air limbah, telepon, listrik dan fasilitas lainnya untuk mendukung kawasan industri. Perusahaan juga menyediakan fasilitas olah raga dan rekreasi, serta beragam fasilitas lain hingga tercipta kota mandiri.
Proyek dari Portfolio Saham KIJA
Portofolio perusahaan saat ini terdiri atas empat proyek utama, yaitu
a. Kota Jababeka seluas 5.600 hektar di Cikarang, Bekasi
Kawasan ini telah dikembangkan menjadi kawasan industri, perumahan dan komersial, rekreasi dan tempat hiburan, dilengkapi dengan dry port, pembangkit listrik, tempat pengolahan air bersih, tempat pengolahan air limbah, dan berbagai fasilitas lain layaknya sebuah kota mandiri. Pengembangan lahan sudah mencapai sekitar 60%.
b. Kawasan Industri Kendal seluas 2.700 di Jawa Tengah
KIK akan dikembangkan menjadi kawasan industri berstandar internasional yang mencakup daerah industri serta perumahan dan komersial.
c. Tanjung Lesung seluas 1.500 hektar di Banten
Perusahaan sudah mengoperasikan sejumlah hotel di sini, dan ke depan akan dikembangkan menjadi kawasan resort berkelas internasional.
d. Pulau Morotai di kepulauan Halmahera, Maluku
PT Jababeka Morotai telah ditunjuk menjadi entitas pelaksana proyek pembangunan Morotai oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, sedangkan Morotai termasuk dalam koridor enam dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Data dari RTI Business menunjukkan bahwa kepemilikan saham KIJA mayoritas berada di tangan masyarakat (67,19%). Pemegang saham tercatat lainnya adalah Mu Min Ali Gunawan (21,09%) dan Islamic Development Bank (11,72%). Hingga 30 Maret 2021, tidak ada pemegang saham pengendali di KIJA.
Saham KIJA memiliki market cap sebesar Rp3,73 triliun dengan harga penutupan Rp179 per lembar pada tanggal 29 Maret 2021. Mari kita analisis saham KIJA lebih lanjut untuk menilai seberapa menarik perusahaan ini.
Kinerja Laporan Keuangan Terakhir
Berdasarkan laporan keuangan KIJA per 30 September 2020, perusahaan mencatat kinerja negatif akibat lonjakan beban-beban dan kurs di tengah pandemi COVID-19. Berikut rangkuman kinerja laba/rugi KIJA (dalam miliar rupiah):
Komponen Laba | September 2020 | September 2019 |
Penjualan dan pendapatan usaha | 1.829,18 | 1.413,00 |
Beban pokok penjualan dan pendapatan | -1.075,87 | -830,58 |
Laba bruto | 753,32 | 582,42 |
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing | -291,81 | 93,63 |
Laba/rugi periode berjalan | -171,05 | 63,54 |
Laba/rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk | -266,01 | 66,06 |
Total aset KIJA naik tipis 1,5% menjadi Rp12,37 triliun dalam laporan kuartal III/2020 dari Rp12,18 triliun per 31 Desember 2019. Akan tetapi, kenaikan aset tersebut terutama berhubungan dengan peningkatan liabilitas.
Liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp6,36 triliun dari Rp5,88 triliun dalam rentang waktu tersebut. Liabilitas jangka panjang maupun jangka pendek sama-sama bertambah. Sedangkan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru menurun menjadi Rp5,03 triliun dari sebelumnya Rp5,37 triliun.
Bagaimana dengan rasio-rasio keuangannya? Karena perusahaan merugi, rasio-rasio saham KIJA juga jadi negatif. Berikut ini rinciannya:
Rasio | III/2020 | IV/2019 | IV/2018 |
ROE | -7,05% | 1,88% | 0,68% |
ROA | -2,87% | 0,98% | 0,35% |
NPM | -14,54% | 5,27% | 1,51% |
DER | 125,66% | 93,19% | 94,69% |
Fluktuasi rasio-rasio mengisyaratkan bahwa kinerja keuangan KIJA sempat berupaya membaik pada tahun 2019. Namun, krisis COVID-19 memukul beragam bisnisnya hingga perusahaan merugi dan rasio utang meningkat.
Riwayat Kinerja Saham KIJA
Kalau dirunut lebih jauh ke belakang, pendapatan KIJA sudah cenderung menurun sejak sebelum pandemi. Perolehan laba juga fluktuatif dari tahun ke tahun. Berikut ini rangkuman sejumlah parameter dari ikhtisar laba/rugi 2017-2019:
Komponen | 2019 | 2018 | 2017 |
Penjualan & pendapatan (miliar) | 2.253,94 | 2.711,87 | 2.994,76 |
Laba bruto (miliar) | 843,45 | 1.179,02 | 1.136,90 |
Laba usaha (miliar) | 118,81 | 40,97 | 84,86 |
Laba bersih per saham | 5,71 | 1,97 | 4,08 |
Patut pula untuk dicatat bahwa perdagangan saham KIJA sempat disuspensi oleh otoritas BEI pada Juli 2019 lantaran terungkapnya potensi gagal bayar (default) atas surat utang global senilai USD 300 juta yang diterbitkan anak usaha KIJA di tengah kisruh internal. Suspensi dicabut dalam bulan yang sama, tetapi belum ada keterangan lebih lanjut tentang risiko gagal bayar dan kisruh internal terkait.
Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham
KIJA memiliki kebijakan untuk membayar dividen tunai dalam kisaran 25% – 35% dari hasil konsolidasi laba bersih setelah pajak pada tiap tahun pembukuan. Jumlah dividen tergantung pada keuntungan perusahaan, serta dengan memperhatikan pula kesehatan keuangan perusahaan dan keputusan RUPS.
Secara historis, perusahaan tidak selalu membagikan dividen tunai karena beragam sebab. Bahkan, perusahaan terakhir kali membayar dividen pada tahun 2017.
Tahun | Jumlah Dividen | Jenis Dividen |
2017 | 0,63 | Tunai |
2016 | 304890 : 2401 | Saham |
2015 | 1,39 | Tunai |
2014 | 263 | Tunai |
2013 | 0,35 | Tunai |
2013 | 4416 : 25 | Saham |
Prospek Bisnis KIJA
KIJA menargetkan pendapatan prapenjualan mencapai Rp1,4 triliun untuk tahun 2021, atau naik 55,78% dari realisasi prapenjualan tahun 2020 yang sebesar Rp898,7 miliar. Optimisme ini dilandasi oleh prakiraan akan meningkatnya investasi langsung asing (foreign direct investment) berkat pembukaan akses penerbangan mancanegara, serta proyeksi perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021. Omnibus Law UU Cipta Kerja dan relaksasi rasio LTV untuk properti juga mendukung penjualan KIJA.
Perusahaan sudah memiliki pipeline sekitar 40 hektar di Cikarang dan 80 hektar di Kendal untuk tahun 2021. Sedangkan strategi perusahaan masih berfokus pada tiga pilar yang diandalkannya selama ini, yakni Land Development, Leisure, dan Infrastructure.
Harga Saham KIJA
Menurut data RTI, saham KIJA memiliki PBV 0,74x. PBV ini tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan beberapa emiten properti unggulan seperti PWON (1,85x), SMRA (2,00x), dan BSDE (0,85x). Sedangkan, PER-nya -10,51x. Angka PER negatif menandakan bahwa perusahaan sedang merugi.
Posisi harga saham KIJA per 29 Maret 2021 (Rp179 per lembar) masih lebih rendah dibandingkan harga penutupannya pada Maret 2019 (Rp244 per lembar), tetapi sudah naik cukup jauh dari rekor terendah Rp108 yang sempat dijejaki pada bulan April 2020. Dengan kata lain, harga saham KIJA sudah masuk dalam jalur pemulihan kembali ke tingkat pra-pandemi.
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa fluktuasi harga saham KIJA sangat tajam, menyerupai saham-saham siklikal. Coba perhatikan grafik pergerakan harga bulanannya di bawah ini.
Mengapa hal ini terjadi? Ada dua latar belakang yang mungkin membuat pertumbuhan harga saham KIJA sangat fluktuatif.
- Kinerja keuangan yang naik-turun dari tahun ke tahun.
- Proporsi kepemilikan saham oleh masyarakat lebih dari 60 persen menjadikan saham KIJA sangat rentan digoreng bandar.
- Tidak ada pemegang saham pengendali yang benar-benar dominan, sehingga potensi kisruh internal manajemen sukar diredam dengan cepat
Lalu, bagaimana dengan fundamentalnya? Bisnis kawasan industri sejatinya masih tetap prospektif. Namun, krisis COVID-19 telah menyusutkan minat investor mancanegara untuk masuk ke Indonesia. Upaya perusahaan berekspansi ke ranah pariwisata terbentur oleh krisis yang sama. Oleh karena itu, pemulihan kinerja KIJA ke depan akan sangat tergantung pada kondisi makro.
Saat ini, saham KIJA belum jadi pilihan yang baik bagi investor jangka panjang. Trader jangka pendek dapat memanfaatkannya untuk memperoleh keuntungan spekulatif pada momen-momen yang tepat, tetapi perlu berhati-hati apabila muncul indikasi bandar akan beraksi.
Nah, bagi kamu yang tertarik untuk membeli saham KIJA atau saham lainnya, kamu bisa membelinya sekarang juga di Ajaib! Di Ajaib, kamu bisa dengan mudah membeli saham kapan pun dan di mana pun mulai dari Rp100 ribu! Yuk investasi sekarang di Ajaib!