Analisis Saham

Bedah Saham IPO LAJU, Jasa Logistik Yang Terintegrasi Digital

Bedah Saham IPO LAJU, Jasa Logistik Yang Terintegrasi Digital

Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan emiten dari sektor Transportasi dan Logistik. Emiten yang satu ini memiliki usaha yang bergerak dalam bidang jasa logistik terintegrasi. 

Hingga saat ini Perseroan menjalankan bisnis logistik dengan digitalisasi sistem, dan mengoperasikan hampir 400 unit berbagai macam armada. Emiten ini adalah PT Jasa Berdikari Logistics Tbk, dengan kode saham LAJU.

Profil Singkat Emiten

PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) merupakan perusahaan layanan logistik terintegrasi yang menyediakan jasa pengelolaan logistik, baik untuk pengiriman (Distribusi Barang) maupun manajemen pergudangan.

Perseroan didirikan pada 2007 dan sudah sangat dipercaya oleh berbagai perusahaan ternama di Indonesia. Sejak tahun 2010 hingga saat ini, Perseroan telah menjadi mitra logistik bagi PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) (Alfamidi). Hal ini menjadikan Perseroan sebagai perusahaan pihak ketiga (3PL) pertama yang menyediakan jasa logistik bagi peritel tingkat nasional tersebut.

Selain itu, Perseroan juga mendukung aktivitas perusahaan nasional lain di berbagai bidang seperti PT Mulia Keramik (Industri Keramik) dan PT Tirta Sukses Perkasa (Produsen Air Minum “Club”), dan baru baru ini, Perseroan merambah jasa distribusi untuk industri e-commerce dengan bekerja-sama dengan PT Sooplai Indonesia (Sirclo) yang juga membawahi e-commerce “Warung Pintar”. Sifat layanan utama Perseroan adalah “Dedicated & Integrated Logistic Support”.

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Perseroan terdiri atas PT Ervin Niaga Abadi (90,00%), dan Marcia Maria (10,00%).

Detail Rencana IPO Saham LAJU

Saham LAJU melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 700.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp25 setiap lembar saham, atau sama dengan 32,56% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya berkisar dari Rp100. Perseroan juga berencana menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 140.000.000 lembar.

Rasio Saham dengan Waran Seri I adalah 5 : 1, Artinya setiap pemegang 5 saham baru ketika penjatahan final IPO akan memperoleh 1 waran Seri I.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi IPO saham LAJU, PT Ervin Niaga Abadi (60,70%), Marcia Maria (6,74%), dan Masyarakat (32,56%).

Penjamin pelaksana emisi efek LAJU adalah NH Korindo Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Jadwal Penawaran Saham IPO LAJU

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Masa Book Building): 30 Desember 2022 – 6 Januari 2023
  • Tanggal Efektif : 18 Januari 2023
  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham LAJU: 20 – 25 Januari 2023
  • Tanggal Penjatahan : 25 Januari 2023
  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 26 Januari 2023
  • Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 27 Januari 2023
  • Periode Awal Perdagangan Saham dan Waran Seri I : 27 Januari 2023
  • Akhir Perdagangan Waran Seri I Pasar Reguler : 23 Januari 2024
  • Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 27 Juli 2023 – 26 Januari 2024
  • Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 26 Januari 2024

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham LAJU

Berdasarkan prospektus saham IPO LAJU, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk:

1. Sekitar 38,22% akan digunakan untuk belanja modal Perseroan yang tergolong dalam Capital Expenditure (CAPEX) dengan rincian:

a. Sekitar 57,82% akan digunakan untuk pembelian aset berupa tanah.

b. Selanjutnya, sekitar 42,18% akan digunakan untuk pembelian 25 unit armada secara tunai dengan merek Hino atau Isuzu dengan spesifikasi truk box, dari pihak ketiga yaitu PT Dayaguna Motor Indonesia.

2. Sisanya, sekitar 61,78% akan digunakan untuk keperluan modal kerja seperti:

a. Sekitar 95,88% akan digunakan untuk biaya operasional, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM), perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran;

b. Sisanya, sekitar 4,12% akan digunakan untuk penambahan teknologi untuk memperkuat tracking dari seluruh armada kendaraannya di seluruh Indonesia dengan menggunakan software McEasy yang selama ini telah Perseroan pergunakan dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT Otto Menara Globalindo.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembelian biaya operasional, penambahan SDM, penambahan teknologi, perbaikan dan pemeliharaan, serta pemasaran.

Kinerja Laporan Keuangan LAJU

Prospektus saham IPO LAJU menunjukan bahwa dalam kinerja 2 tahun terakhir, LAJU berhasil mencatatkan kinerja yang sangat baik, tercermin pada periode secara tahunan yang berakhir pada tanggal 30 November 2022 dengan raihan Laba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp10,9 miliar, melesat naik 37% dibandingkan dengan kinerja pada periode 30 November 2021 sebesar Rp7,9 miliar. Peningkatan Laba Bruto karena keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan kinerja Pendapatan dengan berhasil membukukan Rp133 miliar, melesat naik 23% secara tahunan.

Rasio Keuangan LAJU

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO LAJU selama bulan Desember 2020:

Data di atas menunjukkan LAJU memiliki kinerja fundamental yang sangat baik, tercermin pada rasio profitabilitas mencatatkan kinerja positif pada tahun yang berakhir 30 November 2022, termasuk Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), dan EBITDA Margin yang berhasil mencatatkan double digit dengan kinerja masing-masing pada 10,23%, 19,76%, 24,19% dan 23,40%, hal ini mengindikasikan bahwa LAJU berhasil memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, bersamaan dengan memanfaatkan asset dan ekuitas untuk memperoleh laba.

Seiring dengan rasio solvabilitas yang bersifat sangat sehat, terlihat pada Debt to Asset Ratio (DAR) tercatat sebesar 0,48x. Mencerminkan LAJU memiliki kinerja yang positif untuk meningkatkan performa rasio keuangan Perseroan.

Kebijakan Dividen Saham LAJU

Prospektus saham IPO LAJU menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham LAJU mulai tahun buku 31 Desember 2022, Perseroan berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% atas laba bersih tahun berjalan Perseroan.

Prospek Bisnis LAJU

World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (IMF) edisi Oktober 2022 dalam laporannya menunjukkan bahwa setelah mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,9% di 2021, perekonomian global diproyeksikan akan mengalami moderasi ke level 3,2% di 2022.

Pada 2021, ekonomi Indonesia berhasil bangkit dari kontraksi ekonomi sebesar 2,07% menjadi pertumbuhan sebesar 3,69%. Angka pertumbuhan GDP Indonesia 2022 diproyeksikan oleh IMF pada angka 5.3%. IMF memuji keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan dalam pandemi COVID-19, didukung oleh performa makroekonomi yang baik dalam 2021 Article IV Consultation Report (Dirilis 23 Maret 2022).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2022 didukung oleh konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor. Melanjutkan tren positif dari kuartal pertama pada segmen konsumsi rumah tangga dengan membukukan pertumbuhan yang solid sebesar 5,51% secara tahunan selama April – Juni 2022, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dalam tiga bulan pertama pada 2021 sebesar 4,34% secara tahunan.

Sejak pandemi COVID-19 meluas pada 2020, industri logistik menjadi salah satu industri tumpuan dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat sekaligus menjadi salah satu katalis pergerakan ekonomi nasional. Segmen jasa pengiriman ekspres bahkan mencatatkan momentum pertumbuhannya dengan tumbuh secara signifikan positif dan membuka peluang pekerjaan bagi ribuan tenaga kerja. Pada saat risiko pandemi berlanjut ke tahun 2021, industri logistik masih mampu mencatatkan kinerja positif seiring semakin tingginya ketergantungan masyarakat oleh industri logistik dalam memenuhi kebutuhan utama mereka yang dilakukan terutama melalui online marketplace. Performa ekspansif terus ditunjukkan oleh sektor transportasi dan pergudangan, sektor ini tumbuh double-digit yang mencapai 15,79% secara tahunan pada Kuartal I-2022 dari 7,93% pada tahun sebelumnya. Kemudian pada Kuartal II-2022 dilanjutkan dengan pertumbuhan sebesar 18.53%.

Nilai Transaksi E – Commerce (Rp Triliun)

.

Frekuensi Penggunaan Jasa Kurir Selama Pandemi (%)

Sejalan dengan keputusan Perseroan untuk memperluas kegiatan bisnisnya ke sektor retail e-commerce melalui kemitraan dengan Sirclo, e-commerce telah terbukti berperan besar menjadi salah satu penopang utama industri pengiriman (Logistik) selama pandemi COVID-19.

Berdasarkan data survei Markplus (2020), frekuensi penggunaan jasa pengiriman selama pandemi cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan frekuensi pengiriman oleh jasa pengiriman selama pandemi didukung penuh oleh meningkatnya aktivitas belanja online baik melalui e-commerce dan/atau marketplace maupun melalui media sosial.

Geliat aktivitas bisnis yang didorong oleh digitalisasi diperkirakan akan semakin bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ketua Umum Asperindo pada Februari 2022 menyebutkan, kenaikan kinerja yang signifikan terjadi pada segmen yang lebih banyak melayani belanja online, yakni Business to Customer (B2C) dan Customer to Customer (C2C). 

Walaupun tidak setinggi kedua segmen tersebut, segmen Business to Business (B2B) diperkirakan tetap mengalami pertumbuhan. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan nilai ekosistem ekonomi digital Indonesia akan terus berkembang di masa depan, dengan kontribusi terbesar dari sektor e-commerce Rp1.908 triliun dan B2B Services (Logistik) Rp763 triliun pada tahun 2030.

Tangguhnya aktivitas bisnis digital dan sektor ritel berdampak positif pada aktivitas industri logistik pendukungnya yang ikut mengalami kenaikan terutama mengikuti jumlah konsumen yang semakin banyak berakibat pada penambahan jumlah kapasitas dan frekuensi armada logistik yang dibutuhkan untuk menjaga rantai pasokan gerai.

Selain industri ritel, potensi pertumbuhan industri logistik nasional juga datang dari industri UMKM yang mulai tersentuh ekonomi digital selama pandemi ini. Era digitalisasi ini mendorong UMKM untuk dapat menjangkau pelanggan dengan lokasi yang lebih jauh. 

Hal ini kemudian berdampak positif pada jumlah volume logistik dari sektor UMKM. Hingga 2021, jumlah UMKM telah mencapai 64,2 juta unit yang tersebar di berbagai sektor. Tercatat 99,99% unit usaha di Indonesia merupakan UMKM. 

Di mana pelaku uni usaha mikro sebanyak 63,4 juta unit, pelaku usaha menengah 60,7 ribu unit. Sementara pelaku usaha besar hanya sebanyak 5,5 ribu atau 0,01% dari total unit usaha di Indonesia. Dalam 5 tahun terakhir, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat dari 57,8% menjadi 60,5%. Ini juga merupakan peluang yang sangat baik untuk Perseroan di masa mendatang.

Kedepannya, potensi bisnis usaha LAJU tidak hanya terbatas pada industri logistik ritel modern. Dengan pengalaman yang panjang, Perseroan memiliki modal keahlian untuk mengembangkan bisnisnya pada distribusi logistik UMKM yang saat ini turut berkembang pesat di era digitalisasi. 

Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, riset data Redseer pada 2019 mencatat bahwa Indonesia memiliki lebih dari lima juta warung, di mana 2 juta diantaranya adalah warung digital. Digitalisasi yang dimotori oleh banyak e-commerce turut membantu bisnis UMKM agar dapat bersaing dengan peritel modern baik dari sisi harga maupun variasi dan jumlah produk. 

Untuk itu, peran jasa industri logistik semakin dibutuhkan dan menjadi potensi pertumbuhan bagi Perseroan, yang telah dimulai dengan kerjasama dengan Sirclo. Peluang investasi di industri logistik dan khususnya investasi pada Perseroan menjadi sangat baik berdasarkan beberapa hal berikut ini:

1. Masa depan industri logistik di Indonesia masih terbuka lebar mengingat kondisi geografi Indonesia yang belum terpenuhi oleh jaringan logistik yang sudah ada. Selain itu, peningkatan aktivitas ekonomi dan pergeseran kebiasaan konsumen juga meningkatkan aktivitas logistik.

2. Proses digitalisasi dan pengelolaan efisiensi biaya akan menjadi kunci pertumbuhan industri logistik.

3. Kondisi industri logistik yang padat karya akan menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis kedepannya. Untuk itu, kemampuan Perseroan dalam memberikan layanan prima yang membuat loyalitas pelanggan menjadi salah satu kunci keberhasilan atas kelangsungan usaha.

Kesimpulan

Melansir data laporan pada prospektus saham IPO PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) dalam 2 tahun terakhir, kinerja telah menunjukkan hasil yang bertumbuh, bersamaan dengan sektor dan industrinya yang terus mencatatkan kinerja ekspansi, baik pada masa COVID-19 sampai dengan saat ini.

Berdasarkan prospek kinerja bisnis, geografis Indonesia yang masih belum terjangkau logistik secara menyeluruh menjadikan bisnis LAJU sangat luas potensi kedepannya, berdasarkan data dan potensi di atas, mengindikasikan bahwa saham IPO LAJU ini menarik dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam watchlist teman-teman.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait