Ajaib.co.id – PT Indospring Tbk. (berkode saham: INDS) berdiri pada tahun 1978. Ruang lingkup bisnis INDS adalah produksi pegas daun dan coil springs. Produksi INDS dilakukan di bawah lisensi dari Mitsubishi Steel Manufacturing, Jepang.
Bisnis INDS terus berkembang. INDS menjalin kerja sama dengan Murata Spring Co. Ltd., Jepang untuk memproduksi pegas katup di tahun1997. Tujuh tahun sebelumnya, INDS menawarkan saham perdana kepada publik (IPO) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kinerja Keuangan INDS
Pada sembilan bulan pertama tahun 2020, INDS mencatat jumlah penjualan sebesar Rp1,16 triliun. Angka ini lebih kecil dibandingkan periode sama tahun 2019, yakni Rp1,57 triliun.
Jumlah laba bruto INDS pun di kuartal ke-3 tahun 2020 lebih kecil dibandingkan kuartal ke-3 tahun 2019, yakni Rp35,1 miliar berbanding Rp40,2 miliar.
Komponen Laba | September 2019 | September 2020 |
Penjualan dan pendapatan usaha | Rp1,57 triliun | Rp1,16 triliun |
Beban pokok penjualan dan pendapatan | (Rp1,35 triliun) | (Rp988 miliar) |
Jumlah laba bruto | Rp220,9 miliar | Rp175,2 miliar |
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing | (Rp18,4 milar) | Rp10 miliar |
Jumlah laba (rugi) | Rp40,2 miliar | Rp35,1 miliar |
Meski terdampak pandemi Covid-19, INDS masih bisa meraup laba di sembilan bulan pertama tahun 2020. Hal ini menjadi catatan positif mengingat pertumbuhan bisnis banyak pelaku industri otomotif dan komponennya tergerus lebih parah.
Riwayat Kinerja INDS
Meski badai pandemi belum memperlihatkan tanda menghilang, INDS menunjukkan performa cukup menjanjikan. Hal ini, misalnya, bisa dilihat dari penjualan bersih INDS yang naik 6,2% dalam rentang waktu 2017–2019.
Begitu pula jumlah asetnya yang melonjak 16,4% pada periode waktu sama. Di samping itu, INDS juga berhasil menekan liabilitasnya hingga 9,5%.
Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sejumlah komponen kinerja INDS periode 2017 hingga 2019:
Komponen | CAGR 2017-2019 |
Total penjualan | -1,19% |
Penjualan bersih | 6,2% |
Laba tahun berjalan | -10,7% |
Jumlah aset | 16,4% |
Jumlah liabilitas | -9,5% |
Track Record Pembagian Dividen Saham INDS
INDS termasuk emiten yang hampir tiap tahun membagi dividennya. Dalam kurun waktu 2010– 2020, INDS hanya dua kali absen membagikan dividen.
Berikut adalah besaran pembayaran dividen INDS beberapa tahun terakhir:
Tahun | Dividen per Saham | Jumlah yang dibayarkan (miliar) |
2017 | 100 | 65,62 |
2018 | 100 | 65,62 |
2019 | 100 | 65,62 |
Dari table di atas, INDS membagikan dividen identik pada kurun waktu 2017–2019. Adapun porsi dividen yang dibagikan tiap tahunnya cukup besar, misalnya pada tahun buku 2019. Pada tahun buku tersebut, INDS membagikan 65,21% dari laba bersihnya di tahun itu sebagai dividen.
Prospek Bisnis INDS
Kiprak INDS memang kurang terpublikasikan secara luas. Padahal, performa INDS masuk sebagai lima besar pabrik leaf spring di dunia. Kapasitas produksi INDS bisa menghasilkan per sebanyak 10 ribu ton tiap bulannya.
Produksi INDS sudah dipasarkan ke berbagai pabrikan, baik motor atau mobil. Tak hanya per, produksi INDS beragam, contohnya suspensi, dan valve spring. Tak heran bila INDS sanggup menguasai market share di atas 50% untuk berbagai kategori produk.
Meski Indonesia memiliki kandungan baja cukup besar, namun INDS masih mengimpornya dari Jepang, Eropa Timur atau India. Hal ini karena karakteristik besi baja untuk otomotif berbeda dengan baja untuk konstruksi. Oleh sebab itu, kurs mata uang asing sangat berpengaruh terhadap pencapaian laba INDS.
Pandemi Covid-19 memang memukul telak industri otomotif dan komponennya. Pertumbuhan pelaku industri otomotif pun turut terdampak. Namun, dibandingkan dengan sebagian besar pelaku industri otomotif lainnya, INDS masih menunjukkan performa menjanjikan.
Meski begitu, manajemen INDS menyadari perlu lebih berhati-hati dalam menerapkan berbagai kebijakan di periode waktu yang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini. Di awal tahun ini, manajemen INDS melakukan penurunan modal disetor dan ditempatkan pada anak usaha, yaitu PT Indobaja Primamurni (IBPM). Hal ini dilakukan guna memperkuat struktur arus kas.
INDS juga tetap akan melakukan pengendalian ketat terhadap persediaan bahan baku flat bars yang disesuaikan dengan merosotnya proyeksi penjualan. Pembatasan ketat juga akan diterapkan pada pembiayaan investasi, efisiensi biaya produksi, dan biaya operasi. Tak kalah penting, INDS juga masih berupaya melakukan berbagai terobosan baru di pasar ekspor, intensifikasi pasar lokal serta melihat peluang bisnis baru.
Selain itu, INDS boleh berharap terhadap diskon pajak atau insentif penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor dari Pemerintah. Lebih spesifik, insentif tersebut untuk mobil baru segmen ≤1.500 cc kategori sedan dan 4×2 mulai bulan ini. Stimulus itu diharapkan akan mendorong pergerakan harga saham emiten di sektor otomotif.
Lebih jauh, insentif tersebut diharapkan meningkatkan permintaan masyarakat terhadap mobil. Jika benar-benar terealisasi, maka dapat kenaikan permintaan mobil akan berimplikasi pada kenaikan produksi industri otomotif.
Harga Saham INDS
Kondisi saham INDS per tanggal 22 Maret 2021 adalah pembukaan Rp1.880, penutupan sebelumnya Rp1.880, penawaran (offer) Rp1.880, penawaran (bid) Rp1.870, harga terendah Rp1.875, harga tertinggi Rp1.880, volume 2.900 (saham), nilai transaksi Rp5.441.000, frekuensi tujuh (kali), EPS Rp80.
Ketidakpastian karena pandemi Covid-19 secara bertahap akan menghilang seiring dengan perkembangan vaksin Covid-19. Harapannya, investor beralih dari saham defensif ke saham cyclical dan value stocks. Salah satu emiten yang terbilang sehat adalah INDS. Oleh sebab itu, rekomendasi saham INDS adalah beli.
Jadi, sudah siap untung dengan membeli saham INDS? Yuk beli sahamnya sekarang dan pelajari analisisnya dengan mudah di Ajaib! Selain itu, di Ajaib, kamu juga bisa membeli saham mulai dari Rp100ribu. Jadi tunggu apalagi? Download Ajaib sekarang dan mulai investasi saham dengan mudah di Ajaib!