Investasi, Saham

Saham Blue Chip: Potensi Besar Sektor Kelautan

saham blue chip

Di dunia saham, emiten sektor kelautan dan perikanan di Indonesia menjadi emiten potensial untuk menjadi saham blue chip lho. Kok bisa menjadi saham blue chip? Untuk mengetahuinya, simak ulasan redaksi Ajaib berikut ini.

Mungkin saat ini belum banyak kalangan milenial yang antusias untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan negeri tercinta ini. Tapi tahukah kamu bahwa saat ini produk laut kita masih nomor satu di dunia? Dan pada kenyataannya, Indonesia memang negara maritim terbesar di dunia! Sektor ini membutuhkan dukungan dari investor milenial idealis yang percaya pada alasan kuat di balik kegigihan Presiden Jokowi dan Pemerintah dalam menegakkan kedaulatan Zona Ekonomi Eksklusif milik negeri tercinta ini!

Indonesia Eksportir Tuna Terbesar Di dunia

Indonesia telah dinobatkan sebagai pemimpin dunia dalam segi legalitas dan traceability komoditi hasil laut berkat gencarnya pemberantasan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUU Fishing) dan pionir dalam kerangka kerja sama The Agreement on Port State Measures (PSMA) FAO, yang juga disertai praktek penangkapan ikan (termasuk budidaya ikan) yang berkelanjutan. Penghargaan ini telah menjadikan komoditi hasil laut Indonesia semakin berpotensi mendominasi banyak pasar di dunia, di masa mendatang.

Alasan Berpotensi Menjadi Saham Blue Chip

Menurut keterangan Dubes Indonesia di Oslo, Todung Mulya Lubis, komoditi hasil laut Indonesia semakin mendominasi pasar dunia. Kini negara Norwegia mengimpor produk ikan laut Indonesia, seperti barramundi, tuna, red snapper, macarrel kepiting king crab, udang emperor prawn/shrimp), cumi-cumi, lobster, dan rumput laut, yang rangkaian proses pembersihan, pemotongan, pengepakan (vacuum), dan pembekuannya dilakukan di Indonesia, sebelum dikirim ke Norwegia dengan kapal laut.

Besaran rata-rata volume impor ke Norwegia sekitar 10-20 ton/minggu, yang selanjutnya didistribusikan kepada whole-sellers di seluruh wilayah Norwegia dan Nordik, serta negara Eropa lainnya.

Nomor Satu di Dunia Adalah Bukti Upaya Menjaga Kedaulatan

Dalam salah satu talkshow bertajuk “Semangat Memperkuat Budaya untuk Bela Negara Generasi milenial” di Universitas Sahid Jakarta, April 2019 lalu, disebutkan bahwa naiknya peringkat Indonesia sebagai:

  • pemasok tuna nomor satu di dunia
  • pemasok kepiting nomor satu  di Amerika
  • neraca perdagangan perikanan nomor satu di Asia Tenggara

Hal itu adalah bukti dari upaya negara dalam menjaga kedaulatan perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan seberapa potensial emiten ini menjadi saham blue chip.

Bisa dikatakan bahwa selama 3 tahun terakhir, 1 dari 6 tuna di seluruh dunia, berasal dari Indonesia, artinya 16% dari total produksi tuna dunia. Dalam catatan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (PERUM PERINDO), selain Norwegia, saat ini Indonesia menjadi pemasok utama pasar Amerika, Uni Eropa, Korea, Timur Tengah, Hong Kong, dan terutama Jepang.

Tahun 2020 ini, PERUM PERINDO juga menjalin kerja sama dengan perusahaan ATA Group Companies Inc. yang berbasis di Amerika Serikat, dengan kontrak senilai USD 150 juta.

Seperti telah diberitakan luas, FAO memprediksi pasar seafood dunia pada 2024 akan mencapai 240.000.000 ton, di mana 160.000.000 tonnya berasal dari perikanan budidaya. 

Regulasi Permudah Investasi Kelautan Negara Maritim Nomor Satu di Dunia

Pada September 2019 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerbitkan 5 regulasi sebagai Pedoman Perizinan Investasi di Sektor Kelautan dan Perikanan, yang bertujuan untuk menjaga kedaulatan Indonesia hingga ke wilayah perbatasan:

  • Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut.
  • Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 34 Tahun 2019 tentang Pengalihan Saham dan Luasan Lahan dalam Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Pemanfaatan Perairan di Sekitarnya dalam Rangka Penanaman Modal Asing.
  • Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penatausahaan Izin Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil.
  • PerMen KP tentang Tata Cara Pemberian Izin Lokasi Perairan dan Izin Pengelolaan Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
  • PerMen KP Nomor 35 Tahun 2019 tentang Reklamasi.

Semua regulasi tersebut juga telah mengacu kepada standar Online Single Submission (OSS) bagi para calon investor, dengan perizinan usaha dilengkapi layanan terintegrasi, agar proses cepat dan murah.

Minat Investasi di Dunia Kelautan dan Perikanan Masih Rendah

Membuka tahun baru 2020 dengan semangat tinggi, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan kegiatan ekspor produk perikanan senilai Rp13,3 miliar serentak di 3 lokasi anak perusahan nasional PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, di Banyuwangi, Medan, dan Cirebon, bertujuan ke Jepang, Amerika Serikat, Filipina, dan Timor Leste.

Meski Pemerintah sudah gaspol, sayangnya saham emiten sektor kelautan dan perikanan tampaknya belum jadi favorit investor, dibandingkan dengan sektor lain. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh umumnya investor hanya memburu return maksimal secepat kilat, tanpa disertai idealisme ataupun keyakinan dalam mendukung sektor usaha yang seharusnya jadi tulang punggung perekonomian Indonesia sebagai negara maritim no.1 di dunia.

Tak seperti stagnannya nilai CPRO dan IIKP yang “mager” di level Rp50/saham, nilai saham PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) per 14 Januari 2020 terus melesat naik hingga 1 poin ke angka Rp102/saham! Meskipun dulu biasanya di peringkat terakhir, kini kapitalisasi perusahaan penangkapan ikan segar dan olahan dari tuna dan gurita ini, malah jawara.

Tentu berbagai aspek berada di balik kinerja yang saham yang cemerlang ini. Ewijaya, Direktur Utama DSFI mengatakan pertumbuhan pendapatan didongkrak salah satunya oleh peningkatan penjualan dalam negeri – meski baru 4%, sementara 96% pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Australia.

Keyakinannya terhadap potensi pasar dalam negeri ditunjang maraknya kesadaran masyarakat untuk beralih dari konsumsi daging merah ke daging ikan demi kadar protein dan Omega-3 yang lebih tinggi! DSFI bakal segera menambah waktu produksi pabriknya di Kendari dan Jakarta, yang akan meningkatkan produksi dari minimal 50 ton/hari menjadi 60 sampai 65 ton/ hari.

Potensi Besar Investasi di Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia

Paparan yang diberikan oleh Analis Binaartha Parama Sekuritas,  Muhammad Nafan Aji menjelaskan bahwa dukungan Pemerintah terhadap sektor maritim dan industri perikanan sebenarnya membuat iklim usaha di bidang ini cukup kondusif, ditambah dengan penguatan nilai dollar Amerika Serikat (USD) yang memberikan sentimen positif karena emiten ini punya nilai ekspor mencapai Rp621,29 miliar.

Sudahkah informasi saham blue chip ini memicu insting bisnis dalam mengenali potensi pilihan investasimu? Terus asah tingkat literasi dan idealisme investasimu sambil berinvestasi reksa dana di Ajaib – yang dengan minimum modal hanya Rp10.000,- dan menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan, masih jadi pilihan berinvestasi reksa dana yang cerdas dan berakal sehat untuk kaum milenial!

Bacaan menarik lainnya:

Husnan, Suad. (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas di Pasar Modal. Yogyakarta : UPP STIM YKPN


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait