Rumah Tangga Masa Kini

Review Film Milly Dan Mamet yang Pas Untuk Pasangan Muda

review film Milly Mamet yang cocok untuk pasangan muda
sumber gambar: hipwee

Ajaib.co.id – Sudah ada banyak review film Milly dan Mamet, namun sepertinya film ini tak akan habis meskipun dikupas berulang-ulang. Ada banyak sisi yang di tampilkan dalam film ini. Meskipun nampak seperti film komedi romantis biasa, tetapi film yang menceritakan kisah rumah tangga masa kini cocok untuk kamu tonton bersama pasangan. 

Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) di ceritakan sebagai sepasang suami istri dengan karakter yang tak jauh berbeda. Keduanya sama-sama memiliki selera humor yang menarik. Keduanya tak memiliki ambisi ekonomi yang terlalu tinggi, tapi tetap realistis dalam menjalani kehidupan rumah tangga. 

Setiap sudut pandang yang ditampilkan dalam film ini nampak nyata. Jika dalam film kebanyakan, terkesan amat dramatis, kesan itu tak ditemukan dalam film ini. Padahal, kisah hidup mereka tak mulus-mulus amat yang sesuai dengan kisah nyata pasangan sehari-hari.

Memiliki konflik yang padat namun tetap asyik untuk ‘dihabiskan’ yang cocok masuk dalam daftar film untuk ditonton di akhir pekan. Masuknya komedi secara silih berganti seolah mampu menjadi bumbu penyedap dalam film garapan Ernest Prakasa. 

Milly: Gambaran Istri Pada Umumnya

Berapa banyak film yang mewakili kehidupan masyarakat pada umumnya? Milly salah satu tokoh yang tak naif. Seperti umumnya ibu rumah tangga, Milly berhasil mendeskripsikan peran seorang ibu rumah tangga yang sangat kerepotan mengurus anak dan suami. Sehingga tak sempat mengurus dirinya sendiri. 

Sebagai istri, Milly berhasil mengemas karakter umum seorang istri yang seolah memiliki indera keenam yang mampu mengetahui adanya sesuatu yang tak beres pada suaminya. Ini terjadi saat Mamet bekerja sama dengan Alex. 

Mulanya Mamet dan Alex berniat membuka sebuah restoran. Investornya adalah pacar Alex, seorang anak konglomerat. Namun Milly berhasil membuka rahasia, bahwa uang yang akan digunakan untuk memulai usaha restoran ini adalah hasil money laundry

Meskipun harus memantik konflik dalam rumah tangganya, Milly tetap berusaha menyelamatkan suaminya dari bahaya kasus tersebut. Nilai kebersamaan pasangan dalam film inspirasi ini memantik rasa untuk menjadi pasangan yang suportif.

Dengan segudang konflik rumah tangga, Milly tetaplah seorang wanita yang membutuhkan waktu bahagianya sendiri (me time). Seperti ibu-ibu pada umumnya, tak ada me time yang sempurna. Karena entah mengapa, anak selalu rewel saat ibunya sedang membahagiakan dirinya sendiri. 

Menyelesaikan Konflik Dalam Rumah Tangga dengan Bijak

Milly yang pernah menjadi karyawan di salah satu bank memutuskan untuk mengakhiri karir profesionalnya untuk fokus mengurus anak dan suami. Sedangkan Mamet yang memiliki hobi memasak, terpaksa harus menggantikan posisi mertuanya untuk memimpin sebuah perusahaan konveksi. 

Keduanya harus perang dengan batin masing-masing. Khususnya Mamet yang harus berdiri di bawah ‘atap’ mertua. Konflik mulai meninggi kala keduanya ada dalam posisi sama-sama bosan dan  tak nyaman. Milly yang mulai bosan dengan aktivitas harian seorang ibu rumah tangga dan Mamet yang mulai rindu akan passionnya sendiri. 

Mulailah milly kembali bekerja. Sedangkan Mamet harus menghadapi banyak masalah di kantor. Kondisi emosional keduanya mulai tak stabil seiring dengan kondisi ekonomi yang semakin goyah. Pada akhirnya Mamet memilih untuk keluar dan mengejar mimipinya untuk memulai karir dibidang kuliner. 

Tentu saja bukan hal yang mudah. Konflik demi konflik pun datang memenuhi kehidupan rumah tangga mereka. Namun pada akhirnya, mereka menemukan solusi, yaitu kerja sama.

Milly dan Mamet Bangkit dari Keterpurukan Bersama-sama

Mamet memiliki antusiasme yang tinggi di bidang kuliner. Memiliki restoran adalah salah satu cita-citanya sejak sebelum menikah. Namun, menikah dengan Milly mengharuskannya untuk meneruskan usaha keluarga yang telah dibangun oleh ayah Milly. 

Sempat tertunda, tak menyurutkan niat Mamet dalam membangun bisnis kuliner. Pada awalnya ia mencoba untuk bekerja sama dengan teman lamanya. Beberapa masalah muncul. Mulai dari Milly yang cemburu, hingga kasus penipuan yang di alami oleh calon investor

Mamet juga sempat membuka usaha katering rumahan yang tak mulus di awal, tapi mereka pantang menyerah hingga Milly menemukan cara promosi dengan menggunakan jasa seorang influencer. Pintu rejeki mulai terbuka, sedikit demi sedikit Milly dan Mamet menerima orderan. 

Kerja sama yang mereka pilih sebagai solusi masalah rumah tangga akhirnya membuahkan hasil. Pada akhir cerita, Milly dan Mamet berhasil membangun bisnis kuliner. Milly masih bisa menjadi ibu rumah tangga sekaligus sales marketing. Sedangkan Mamet akhirnya meraih apa yang menjadi passionnya selama ini. 

Peran Ernest sebagai sutradara sangat terasa. Ia mampu meninggalkan belenggu ‘Cinta dan Rangga’. Pada akhirnya, film ini memang betul-betul tentang Milly dan Mamet, bukan Cinta dan Rangga. Dan yang tak boleh dilupakan adalah para pemeran pembantu, mulai dari Cinta and The Gank, Isyana Sarasvati, Melly Goeslow, Dinda Kanya Dewi dan para Stand Up Comedian yang sukses membawakan konflik dalam komedi yang smooth.

Review film Milly dan Mamet sudah banyak ditulis. Meskipun alurnya sederhana dengan konflik yang mudah ditebak, namun film ini tetap dapat dinikmati dari detik pertama hingga terakhir. Pelajaran pentingnya, rumah tangga bukan hanya tentang mencintai dan mendominasi. Tapi lebih kepada bekerja sama dan saling melengkapi. 

Artikel Terkait