Dunia Kerja

Pentingnya Retensi Karyawan Bagi Bisnis dan Cara Meningkatkannya

Retensi Karyawan Adalah

Ajaib.co.id – Retensi karyawan adalah salah satu penentu keberhasilan manajemen SDM dalam suatu perusahaan. Mempertahankan karyawan yang kompeten dan loyal merupakan kunci untuk perusahaan yang senantiasa bertumbuh dan berkembang. Apalagi, mengingat pergantian atau turnover karyawan cenderung memakan waktu dan biaya yang besar.

Sebenarnya apa yang dimaksud retensi karyawan? Retensi karyawan adalah strategi perusahaan atau organisasi untuk mempertahankan loyalitas karyawan yang potensial. Tingkat retensi tersebut pada umumnya dinyatakan dalam presentase pada periode tertentu.

Meski demikian, banyak perusahaan yang belum memprioritaskan retensi karyawan. Nah, bila kamu seorang pelaku usaha yang mencari cara untuk meningkatkan retensi karyawan, yuk, baca artikel ini untuk memahami retensi karyawan lebih dalam, dan cara meningkatkannya.

Pentingnya Retensi Karyawan bagi Bisnis

Pentingnya retensi karyawan tidak dapat dianggap sepele. Terutama untuk posisi pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Selain itu retensi karyawan juga krusial pada jabatan yang memegang data-data penting perusahaan.

Secara umum, pentingnya retensi karyawan berlaku untuk semua karyawan, mulai dari entry level sampai jajaran pimpinan. Berikut beberapa manfaat dari retensi karyawan yang tinggi.

1. Menekan Biaya

Proses rekrutmen tenaga kerja membutuhkan biaya, seperti biaya iklan lowongan kerja, biaya alat test, biaya psikotest, dan biaya training karyawan baru. Belum lagi biaya-biaya yang muncul akibat dari kesalahan pekerjaan karyawan baru.

Jika retensi karyawan rendah, maka turn over karyawan meningkat. Kondisi tersebut mengharuskan perusahaan untuk kembali mengeluarkan biaya untuk proses rekrutmen. Biaya yang dikeluarkan akan semakin besar bila manajemen SDM tidak segera memperbaiki retensi karyawan.

Dengan meningkatkan retensi karyawan di perusahaan, kamu bisa menekan biaya-biaya yang biasanya dibutuhkan pada masa perekrutan karyawan baru.

2. Bisnis yang Efektif

Karyawan baru membutuhkan waktu untuk belajar menyelesaikan pekerjaannya. Dalam masa training tersebut bisnis akan berjalan lebih lambat dan kurang efektif. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan karyawan lama yang sudah kompeten.

Pentingnya retensi karyawan membantu mewujudkan pola bisnis yang efektif. Pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan dengan hasil sesuai target karena dikerjakan oleh karyawan berpengalaman.

3. Loyalitas Karyawan Terus Meningkat

Retensi karyawan yang dikelola dengan baik dapat menjaga dan terus meningkatkan loyalitas karyawan. Seluruh karyawan akan bekerja dengan integritas tinggi sehingga menjadi lebih produktif. Bila produktivitas meningkat, perusahaan pun akan senantiasa bertumbuh.

Baca Juga: Cara Menjalankan Bisnis Baru Agar Cepat Berkembang

Cara Meningkatkan Retensi Karyawan dan Contoh Programnya

Retensi karyawan adalah faktor penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bisnis. Bagaimana cara meningkatkan retensi karyawan dan apa saja contoh program retensi karyawan?

Berdasarkan penelusuran dari Talenta.co dan berbagai sumber lainnya, berikut cara meningkatkan retensi karyawan dan contoh program yang bisa diikuti.

1. Fokus 3 Bulan Pertama

Sebagian besar turn over karyawan terjadi pada masa orientasi atau onboarding yang biasanya dalam jangka waktu 3 bulan pertama. Termasuk sejak awal proses rekrutmen dan memilih kandidat karyawan yang tepat.

Pada masa tersebut sebaiknya perusahaan secara gamblang telah menjelaskan terkait kontrak kerja dan peraturan perusahaan. Sehingga karyawan baru telah memahami hak dan kewajibannya.

Selanjutnya perusahaan dapat menerapkan contoh program retensi karyawan antara lain program pengenalan budaya kerja, on the job training, serta membangun keterlibatan karyawan. Sehingga karyawan baru merasa dirangkul oleh perusahaan.

2. Membuka Kesempatan Karyawan untuk Berkembang

Menurut laporan LinkedIn, 94% karyawan akan bertahan lebih lama di suatu perusahaan jika mendapatkan kesempatan pengembangan karir. Karyawan saat ini tidak lagi hanya bekerja untuk naik jabatan, melainkan ingin meningkatkan kapasitas diri dan menemukan pengalaman-pengalaman baru.

HR Canva, Amy Schultz, menjelaskan melalui LinkedIn bahwa budaya kerja saat ini seperti rock climbing atau memanjat tebing, dan bukan lagi take a ladder, atau menaiki tangga. Sehingga perusahaan perlu membuka kesempatan karyawan untuk berkembang guna meningkatkan retensi karyawan.

Contoh program retensi karyawan yang bisa diterapkan antara lain dengan menyediakan training untuk karyawan hingga mendukung karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan atau mengambil kursus inkubasi. Perusahaan juga bisa mendukung karyawan yang mengikuti short course di luar negeri dengan beasiswa.

Bentuk dukungan yang dapat diberikan perusahaan diantaranya dengan memberikan cuti sementara dalam jangka waktu tertentu agar karyawan bisa mengambil kesempatan mengembangkan diri. Kebijakan tersebut dapat menimbulkan perasaan value dan engaged pada karyawan terhadap perusahaan.

3. Kemudahan dalam Mengajukan Hak Karyawan

Hak dan kewajiban karyawan telah tertulis dalam peraturan perusahaan serta telah disepakati masing-masing pihak. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit perusahaan yang sulit memenuhi kewajibannya dalam memberikan hak karyawan.

Sebagai contoh karyawan yang ingin mengambil hak cuti. Setelah semua kewajiban pekerjaan telah diselesaikan, karyawan berhak untuk mengambil cuti sesuai peraturan perusahaan. Sayangnya ada atasan atau perusahaan yang menyulitkan proses ketika ada karyawan yang ingin cuti dengan alasan tidak ada yang bisa dilimpahkan pekerjaan selama ditinggal cuti.

Contoh lainnya adalah terkait insentif atau bonus-bonus prestasi lainnya. Meskipun sudah tertuang di kontrak kerja maupun peraturan perusahaan, kadang kala insentif tersebut tidak diberikan ke karyawan dengan alasan satu dan lain hal.

Cara meningkatkan retensi karyawan yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan kemudahan kepada karyawan untuk menerima haknya. Contoh program retensi karyawan antara lain transparansi penghitungan bonus melalui aplikasi yang bisa diakses secara real time.

Retensi karyawan adalah cara pandang perusahaan terhadap karyawannya sendiri. Seperti telah dijelaskan bahwa retensi karyawan pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persentasi. Misalnya retensi karyawan yang baik berkisar 80% sampai 100%.

Perlu digarisbawahi juga bahwa tidak perlu memaksakan untuk mencapai retensi karyawan 100%. Hal ini dikarenakan tidak semua karyawan layak dipertahakan. Bahkan ada karyawan yang telah bekerja lama, namun terjadi perubahan sikap yang fatal sehingga perlu untuk dikeluarkan.

Pentingnya retensi karyawan memang cukup memengaruhi kesuksesan perusahaan. Setelah mengetahui cara meningkatkan retensi karyawan dan contoh program retensi karyawan, perusahaan dapat menerapkannya untuk meningkatkan loyalitas karyawan.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Cara Menghitung Laba Kotor dan Laba Bersih dalam Menjalankan Bisnis

Artikel Terkait