Reksa Dana

Pahami Sharpe Ratio untuk Memilih Reksa Dana yang Paling Potensial!

sharpe-ratio-adalah

Ajaib.co.id – Bagaimana sih cara menganalisa kinerja reksa dana? Kita biasanya memantau reksa dana berdasarkan pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) saja. Namun, sebenarnya ada pula banyak parameter lain yang lebih jitu. Salah satunya adalah Sharpe Ratio yang dipopulerkan oleh penerima nobel William F Sharpe pada era 1960-an.

Artikel ini akan mengulas seluk beluk Sharpe Ratio yang perlu diketahui oleh pemula. Mulai dari pengertian Sharpe Ratio untuk reksa dana, rumus menghitung Sharpe Ratio, serta fungsi Sharpe Ratio. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara menemukan Sharpe Ratio yang baik.

Pengertian Sharpe Ratio untuk Reksa Dana

Sharpe Ratio adalah teknik pengukuran kinerja portofolio berdasarkan perbandingan antara return dan risiko. Dengan cara ini, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih objektif tentang reksa dana mana yang lebih baik.

Umpamanya reksa dana ABCD memiliki pertumbuhan NAB 1 tahun sebanyak 20%, sedangkan reksa dana EFGH bertumbuh 15% dalam kurun waktu yang sama.

Kamu mungkin berpikir bahwa reksa dana ABCD itu lebih menguntungkan. Namun bagaimana jika reksa dana ABCD memiliki risiko lebih tinggi daripada EFGH, sehingga pertumbuhan 20% itu diikuti dengan pertumbuhan -10% dalam periode berikutnya? Investor mungkin akan lebih memilih EFGH yang cuma tumbuh 15%, tapi memiliki risiko lebih rendah.

Sharpe Ratio menghadirkan unsur return dan risiko tersebut secara berimbang, sehingga dapat menilai kinerja reksa dana secara lebih objektif daripada sekedar pertumbuhan NAB saja. Statusnya juga sudah diakui secara luas dalam dunia keuangan internasional.

Rudiyanto, Direktur PT Panin Asset Management, menyebutkan bahwa Sharpe Ratio merupakan metode utama yang digunakan sebagai analisa kinerja reksa dana. Metode itu diterapkan dalam pemeringkatan Infovesta untuk reksa dana di Indonesia, Indonesia Mutual Fund Award versi Bloomberg, hingga rating Morningstar untuk reksa dana di seluruh dunia. Sistem rating Morningstar telah diakui di mana-mana, termasuk oleh FINRA Amerika Serikat.

Rumus Menghitung Sharpe Ratio

Rumus menghitung Sharpe Ratio adalah return reksa dana dikurangi dengan return investasi risk-free yang dijadikan acuan, kemudian dibagi dengan standar deviasi dari tingkat return tahunan reksa dana tersebut. Formulanya dapat ditulis sebagai berikut:

Sharpe Ratio = (Return Reksa Dana – Return Investasi Risk Free) / Standar Deviasi Reksa Dana

Berdasarkan rumus tersebut, reksa dana harus memiliki return lebih tinggi dari pada investasi risk-free (contohnya, obligasi pemerintah) agar dapat memiliki Sharpe Ratio yang baik.

Umpamanya apabila nilai Sharpe Ratio adalah 1.8, berarti untuk tiap 1% risiko yang ditanggung, reksa dana tersebut memberikan imbal hasil lebih banyak 1.8% dibanding investasi risk-free.

Sharpe Ratio yang Baik

Usai menyimak paparan di atas, kamu mungkin bertanya-tanya, “Berapa Sharpe Ratio yang baik?”

Yah, sayang sekali, tidak ada patokan tertentu tentang berapa nilai Sharpe Ratio yang baik. Sharpe Ratio suatu reksa dana secara tunggal tidak dapat menentukan bagus atau jeleknya kinerja reksa dana tersebut.

Nilai Sharpe Ratio baru dapat dievaluasi ketika diperbandingkan dengan benchmark-nya atau dengan reksa dana lain. Bilamana nilai Sharpe Ratio suatu reksa dana lebih tinggi, berarti kinerja reksa dana itu lebih baik. Sedangkan ketika nilai Sharpe Ratio sama-sama negatif, maka nilai negatif paling kecil akan menandakan kinerja yang lebih baik.

Fungsi Sharpe Ratio

Sebagaimana telah diungkapkan di atas, fungsi Sharpe Ratio adalah sebagai alat untuk menganalisa kinerja reksa dana. Namun, pengukuran kinerja dengan Sharpe Ratio juga memiliki sejumlah keterbatasan.

Pertama, kita harus membandingkan nilai Sharpe Ratio antar reksa dana atau ETF yang memiliki underlying index yang sama. Konkretnya, kamu bisa membandingkan Sharpe Ratio antara dua reksa dana pasar uang, tetapi kamu tidak bisa membandingkan Sharpe Ratio antara reksa dana pasar uang dan reksa dana saham.

Kedua, Sharpe Ratio dapat menjadi acuan analisa kinerja reksa dana yang baik dalam kondisi pasar yang wajar. Namun, Sharpe Ratio dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi jika dihitung dalam kondisi pasar sedang babak belur (kinerja reksa dana negatif).

Contohnya reksa dana ABCD dan EFGH sama-sama memiliki return -20%. Reksa dana ABCD memiliki risiko (standar deviasi) 10%, sedangkan EFGH memiliki risiko 15%. Logikanya, reksa dana ABCD semestinya memiliki nilai Sharpe Ratio yang lebih baik. Namun, hasil perhitungannya justru bisa memunculkan nilai Sharpe Ratio yang lebih tinggi untuk EFGH.

Sharpe Ratio adalah teknik pengukuran kinerja portofolio berdasarkan perbandingan antara return dan risiko. Dengan cara ini, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih objektif tentang reksa dana mana yang lebih baik.

Pertanyaan Seputar Sharpe Ratio

Apa itu Sharpe Ratio?

Sharpe Ratio adalah teknik pengukuran kinerja portofolio berdasarkan perbandingan antara return dan risiko, sehingga memungkinkan kita untuk memperoleh gambaran yang lebih objektif tentang reksadana mana yang lebih baik.

Bagaimana cara menghitung Sharpe Ratio?

Cara menghitung Sharpe Ratio adalah (Return Reksa Dana – Return Investasi Risk Free) / Standar Deviasi Reksa Dana

Berapa Sharpe Ratio yang baik?

Nilai Sharpe Ratio yang baik baru bisa diketahui bila dibandingkan dengan reksa dana lain. Bila nilai Sharpe Ratio sebuah reksadana lebih tinggi, berarti kinerja reksadana tersebut lebih baik. Sebaliknya, jika nilai Sharpe Ratio sama-sama negatif, maka nilai negatif paling kecil menandakan kinerja yang lebih baik.

Artikel Terkait