Reinforcement adalah salah satu konsep penting dalam psikologi yang mempelajari pengaruh teknik-teknik penguatan terhadap perilaku. Secara umum, contoh reinforcement mencakup berbagai bentuk intervensi yang bertujuan untuk memperkuat atau mengurangi kemungkinan terjadinya suatu perilaku.
Menurut Skinner (1976), jenis-jenis reinforcement dapat dibedakan menjadi dua, yakni reinforcement positif dan reinforcement negatif. Reinforcement positif menekankan penambahan stimulus yang menguatkan respons yang diinginkan, sebaliknya reinforcement negatif fokus pada penghapusan stimulus yang tidak diinginkan.
Pemahaman tentang pengertian dan contoh reinforcement serta jenisnya dapat membantu kita mengembangkan perilaku yang sesuai pada diri sendiri maupun anak didik dan tim di kantor. Berikut penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Reinforcement?
Menurut Betterhelp, reinforcement adalah konsep kunci dalam psikologi yang mengacu pada segala hal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu respons atau perilaku. Istilah penguatan atau reinforcement secara khusus merujuk pada efek dari penguatan terhadap perilaku seseorang.
Kategori penguatan meliputi penguatan primer dan sekunder. Penguatan primer terjadi secara alami dan tidak memerlukan pembelajaran baru oleh subjek, sedangkan penguatan sekunder melibatkan penggunaan penguat yang dipasangkan dengan penguat lainnya.
Prinsip penguatan memiliki dampak yang signifikan terhadap motivasi seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku positif. Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama reinforcement adalah untuk meningkatkan motivasi, perhatian, dan perilaku produktif peserta didik selama proses belajar berlangsung.
Ini juga melibatkan upaya untuk melancarkan proses belajar dan mengontrol sikap yang mengganggu agar lebih fokus pada pembelajaran. Dengan menggunakan penguatan secara efektif, pendidik dapat memfasilitasi pembelajaran yang efisien dan mendorong perkembangan kognitif, emosional, dan sosial yang positif pada peserta.
Jenis-Jenis Reinforcement dan Contohnya
Reinforcement dapat berupa peningkatan atau pemanjangan respons, baik yang bersifat positif maupun negatif. Pengertian positif dan negatif dalam konteks ini tidak selalu berkaitan dengan “baik dan buruk”. Seperti dalam matematika, positif berarti menambahkan sesuatu, dan negatif berarti mengurangi sesuatu.
1. Reinforcement Positif
Reinforcement positif merupakan pengenalan stimulus yang diinginkan atau menyenangkan setelah perilaku tertentu. Sehingga memperkuat perilaku tersebut dan meningkatkan kemungkinan perilaku itu akan terjadi lagi di masa depan.
Metode ini banyak digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam pola asuh orang tua, pengajaran di sekolah, dan pelatihan hewan. Prinsip ini memanfaatkan perilaku positif yang sudah ada dengan memberikan hadiah, sehingga mendorong seseorang untuk terus menunjukkan perilaku tersebut secara alami.
Reinforcement positif adalah salah satu dari empat jenis conditioning yang dijelaskan dalam model operant conditioning oleh B.F. Skinner. Konsep ini menawarkan alternatif yang kuat dibandingkan metode berbasis hukuman.
Beberapa contoh reinforcement antara lain:
● Penggunaan Pujian dan Penghargaan
Memberikan pujian dan penghargaan kepada orang yang menunjukkan perilaku yang diinginkan dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka. Contohnya, seorang guru memberikan pujian kepada murid yang menyelesaikan tugas dengan baik.
● Imbalan Tangible
Memberikan hadiah atau imbalan yang nyata, seperti mainan atau makanan, dapat memperkuat perilaku yang diinginkan. Contoh, orang tua memberikan permen kepada anak yang berhasil membersihkan kamarnya.
● Pengakuan Sosial
Mengakui pencapaian seseorang di hadapan orang lain, seperti keluarga atau rekan kerja, dapat menjadi penguatan positif yang kuat. Misalnya, seorang manajer mengapresiasi karyawan di depan tim atas kinerja yang luar biasa.
● Sistem Poin atau Hadiah
Menerapkan sistem poin atau hadiah yang dapat ditukar dengan sesuatu yang diinginkan juga merupakan bentuk reinforcement positif. Contohnya, orang tua memberikan poin kepada anak yang menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga yang ditukarkan dengan waktu bermain.
● Perhatian dan Waktu Bersama
Memberikan perhatian dan waktu bersama kepada individu sebagai respons terhadap perilaku positif mereka juga bisa menjadi bentuk reinforcement positif yang efektif. Misalnya, seorang guru menghabiskan waktu ekstra untuk membantu murid yang rajin belajar.
Keefektifan reinforcement positif dan jenis conditioning lainnya, sangat bergantung pada konteks dan peserta yang dilatih. Biasanya, reinforcement positif paling efektif ketika subjek cenderung menuju perilaku yang baik dan mencari persetujuan, sehingga membangun hubungan yang positif antara pelatih dan peserta yang dilatih.
2. Reinforcement Negatif
Merangkum Healthline, reinforcement negatif merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan perilaku tertentu. Pada konsep ini, sesuatu yang tidak nyaman atau tidak menyenangkan diambil atau dihilangkan sebagai respons terhadap suatu stimulus.
Seiring waktu, perilaku yang menjadi target diharapkan akan meningkat dengan harapan bahwa hal yang tidak menyenangkan tersebut akan dihilangkan. Perlu diingat bahwa hal yang tidak menyenangkan harus dihilangkan segera setelah perilaku yang diinginkan terjadi.
Konsep ini terkait dengan operant conditioning, sebuah jenis pembelajaran yang sudah ada sejak akhir tahun 1930-an. Meskipun istilah “negatif” mungkin membuat terkecoh, penggunaan metode ini untuk mengubah perilaku tidak selalu buruk.
Beberapa contoh reinforcement di antaranya:
● Alarm Berhenti Berbunyi
Ketika seseorang mendengar suara alarm yang keras dan tidak nyaman, mereka segera menekan tombol STOP pada alarm untuk menghentikan suara tersebut. Tindakan menekan tombol STOP menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan, yaitu suara alarm yang keras.
● Penghindaran Keluhan Orang Tua
Seorang anak mengalami keluhan dari orang tuanya setiap kali kamar mereka berantakan. Anak tersebut kemudian mulai membersihkan kamarnya secara teratur untuk menghindari keluhan orang tua. Dengan membersihkan kamarnya, anak tersebut menghindari stimulus negatif berupa keluhan dari orang tua.
● Menghindari Hukuman atau Sanksi
Penerapan reinforcement negatif juga dapat terjadi ketika seseorang melakukan suatu tindakan untuk menghindari hukuman atau sanksi yang mungkin diberikan. Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin menyelesaikan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan mereka agar tidak mendapat teguran atau hukuman lebih lanjut.
● Menghindari Rasa Takut
Seorang mahasiswa yang cemas akan kegagalan dalam ujian memutuskan untuk lebih rajin belajar demi menghindari rasa takut akan mendapat nilai rendah atau gagal. Dengan belajar lebih giat, mahasiswa tersebut mengurangi atau menghilangkan ketakutannya akan hasil yang tidak diinginkan.
● Pengurangan Stimulus Negatif secara Umum
Selain penghindaran stimulus negatif spesifik, contoh reinforcement negatif juga bisa berupa usaha untuk secara umum mengurangi stimulus negatif dalam lingkungan sehari-hari. Misalnya seseorang yang menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit.
Reinforcement negatif dapat menjadi alat yang efektif jika digunakan dengan benar. Meskipun demikian, penggunaannya tidak selalu memberikan hasil yang diinginkan. Jenis pembelajaran ini hanya bertujuan untuk meningkatkan suatu perilaku, sehingga dapat menguatkan perilaku yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan.
Baik dalam bentuk positif maupun negatif, reinforcement adalah salah satu acuan bagi pembentukan dan perubahan perilaku dalam berbagai konteks kehidupan. Melalui pemahaman yang tepat, kita dapat mengenali bagaimana stimulus dan konsekuensi mempengaruhi respons seseorang dan bagaimana membentuk pola perilaku yang diinginkan.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!