

Ajaib.co.id – Ada berbagai variabel untuk mengukur sehat atau tidaknya kondisi keuangan sebuah perusahaan. Aset menjadi salah satunya. Quick ratio adalah indikator yang sering digunakan untuk mengetahui aset perusahaan. Secara umum, quick ratio penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Pengertian Quick Ratio
Rasio cepat (quick ratio) adalah salah satu rasio keuangan. Quick ratio digunakan untuk mengukur posisi likuiditas, proyek, pusat investasi, atau laba perusahaan.
Fungsi quick ratio adalah sebagai indikator likuiditas jangka pendek perusahaan. Jadi, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya–bahkan cenderung sangat singkat dapat diketahui dari seberapa banyak perusahaan memiliki aset untuk melunasi semua kewajibannya. Aset di sini mencakup uang tunai, piutang, investasi jangka pendek, dan persediaan.
Dalam perhitungan dan interpretasi, quick ratio hanya mempertimbangkan kas dan item setara kas. Quick ratio mengabaikan item lain yang mungkin tidak dengan cepat diubah menjadi uang tunai dengan mudah dari perhitungan.
Persediaan, misalnya, bisa jadi tidak termasuk dalam penghitungan karena memerlukan waktu yang sangat lama untuk diubah menjadi uang tunai. Oleh sebab itu, quick ratio terkadang disebut rasio uji asam (acid-test ratio).
Quick ratio merujuk pada aset yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam jangka waktu relatif cepat, yakni tiga bulan atau 90 hari. Oleh sebab itu, intinya, quick ratio hanya mencakup aset lancar yang dapat dengan sangat mudah dan cepat dicairkan.
Rumus Quick Ratio
Rumus untuk mengetahui quick ratio adalah:


Yang termasuk aktiva lancar di sini adalah piutang, uang muka. Aktiva lancar lainnya, persediaan, surat berharga, atau sejenisnya. Cara termudah untuk menghitung atau menemukan aktiva lancar adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Dari situ, kamu bisa mencari tahu saldo aktiva lancar di akhir periode laporan.
Sementara itu, utang, utang jangka pendek, utang bunga, utang pajak lancar, kewajiban akrual, atau sejenisnya termasuk kewajiban/utang lancar. Kamu juga bisa menghitung dan menemukan kewajiban lancar dari laporan keuangan perusahaan.
Dalam perhitungan, satu hal yang perlu dicermati ialah kamu harus memastikan bahwa aset/aktiva lancar telah dikurangi dengan nilai persediaan. Bila belum dikurangi, khawatir dapat menjadi salah penafsiran.
Sebagai ilustrasi, perusahaan x memiliki transaksi yang tercatat dalam laporan keuangannya untuk periode 1 Januari–31 Desember 2021.
Aset lancar:
- Uang tunai = Rp100 juta
- Uang muka = Rp10 juta
- Surat berharga = Rp50 juta
- Piutang akun = Rp60 juta
- Persediaan = Rp70 juta
- Total aktiva lancar = Rp290 juta
Kewajiban Lancar:
- Utang akun = Rp160 juta
- Beban akrual = Rp60 juta
- Utang jangka pendek = Rp50 juta
- Utang bunga = Rp50 juta
- Total kewajiban lancar = Rp320 juta
Maka, quick ratio perusahaan x adalah:


Perbedaan Quick Ratio dan Current Ratio
Quick ratio dinilai sebagai cara yang lebih ‘halus’ dan konservatif untuk mengukur likuiditas dibandingkan dengan rasio lancar (current ratio). Dengan kata lain, rasio cepat menawarkan uji likuiditas perusahaan yang lebih ketat daripada rasio lancar.
Quick ratio hanya memperhitungkan aset yang paling likuid. Oleh sebab itu, quick ratio dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
Tapi, quick ratio mungkin masih belum menjadi indikator likuiditas langsung yang akurat atau realistis. Hal ini karena perusahaan tidak selalu dapat melikuidasi current ratio yang termasuk dalam quick ratio. Selain itu, current ratio mungkin sangat tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki jangka waktu pembayaran yang lebih lama.
Perbedaan antara quick ratio dan current ratio yang termasuk jenis rasio likuiditas tersebut dapat dilihat di bawah ini:
- Current ratio digunakan untuk mengukur likuiditas dan solvabilitas perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
- Sebaliknya, quick ratio memeriksa likuiditas perusahaan lebih konservatif dibandingkan dengan current ratio. Jadi, current ratio menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
- Sementara itu, quick ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan uang tunai yang mendesak.
- Current ratio mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan dana yang cukup untuk membayar komitmen jangka pendeknya.
- Di sisi lain, quick ratio adalah indikator kapasitas pembayaran utang instan perusahaan.
Quick Ratio yang Baik
Quick ratio dapat digunakan sebagai tolok ukur perencanaan kas dan utang yang direncanakan oleh perusahaan di masa depan. Quick ratio sangat efektif untuk mengetahui posisi dan kondisi likuiditas perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
Lalu, berapa nilai quick ratio yang baik? Nilai quick ratio yang baik atau ideal adalah bernilai 1 atau kerap ditulis 1:1. Nilai quick ratio tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan.
Jika nilai quick ratio berada di bawah 1, maka perusahaan dianggap tidak mampu menunaikan atau membayar utang lancar dalam satu siklus operasional tertentu. Sebaliknya, bila nilainya lebih dari 1, maka perusahaan memiliki kemampuan untuk menunaikan kewajibannya. Namun, hal ini juga menandakan bahwa perusahaan tidak efisien dalam memanfaatkan aset yang dimiliki.
Jika nilai quick ratio lebih tinggi dari 1, juga berarti aset lancar perusahaan setelah pengurangan persediaan lebih tinggi daripada kewajiban lancar. Hal ini berarti perusahaan dapat menggunakan aset lancar untuk melunasi kewajiban lancar.
Bila quick ratio lebih besar dari 2,5, menunjukkan bahwa perusahaan dapat dengan mudah melepaskan iuran saat ini. Meski begitu, hal ini juga mengindikasikan bahwa dana jangka pendek perusahaan tidak digunakan efisien.