Ajaib.co.id – Istilah likuditas kerap kita temui di artikel maupun berita keuangan. Maknanya amatlah penting untuk menakar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban utang lancarnya. Namun dalam konteksi tertentu, pengertian likuiditas bahkan memiliki makna yang jauh lebih penting.
Ada banyak hal yang jadi pertimbangkan ketika kamu akan berinvestasi saham pada perusahaan tertentu. Salah satu strategi utama yang digunakan untuk mengetahui prospek perusahaan itu adalah dengan menakar likuiditasnya. Tingkat likuiditas suatu perusahaan bisa jadi gambaran kesehatan finansialnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa arti likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk melunasi hutang yang harus segera dibayarkan (current liabilities) dengan menggunakan aset lancar.
Secara umum, tingkat likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan dalam angka-angka tertentu, seperti; rasio cepat, rasio saat ini, dan rasio kas. Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, kinerja yang lebih baik dipertimbangkan.
Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi biasanya memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan berbagai dukungan dari banyak pihak, misalnya; lembaga keuangan, kreditor, dan pemasok.
Pengertian Likuiditas adalah salah satu kata yang dekat dengan dunia finansial, dan juga investasi. Memahami apa itu likuiditas secara garis besar bisa membantu kamu untuk lebih memahami dinamika dunia finansial dan menghadapinya, juga meningkatkan nilai kamu di mata investor lain.
Nah, jika kamu masuk kategori terakhir, maka kamu bisa mulai bisa menggali lebih dalam pengertian likuiditas.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu yang dimaksud dengan jangka pendek adalah kemampuan untuk memenuhi kemungkinan ditariknya deposito/simpanan oleh nasabah atau penitip.
Likuiditas penting untuk sebuah bank karena akan menentukan reputasi bank tersebut di mana calon nabasah atau nasabah setia. Pengertian lainnya dari likuiditas, adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi atau melunasi utang dengan harta lancarnya, seperti pendapatan bulanan, dll.
Likuiditas Menurut Para Ahli
Para ahli sendiri sudah mendefinisikan pengertian likuiditas dalam berbagai varian antar lain:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian likuiditas merupakan perihal yang menggambarkan posisi uang kas pada suatu perusahaan serta juga kemampuannya untuk dapat melunasi kewajiban hutang itu tepat pada waktu jatuh tempo.
2. Bambang Riyanto (2010: 25)
Likuiditas adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dilunasi.
3. Syafrida Hani (2015: 121)
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangan yang dapat segera dicairkan atau yang telah jatuh tempo. Secara khusus, likuiditas mencerminkan ketersediaan dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi semua hutang yang akan jatuh tempo.
4. Handono Mardiyanto (2009: 54)
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek (utang) tepat waktu, termasuk melunasi hutang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun yang bersangkutan.
Komponen Dalam Likuiditas
Menurut Robert Fry Engle & Joe Lange, di dalam likuiditas itu terdapat tiga (3) komponen dasar, diantaranya ; Kerapatan, Kedalaman, dan Resiliensi. Masing-masing dari komponen itu saling terhubung guna menjaga tingkat likuiditas serta stabilitas ekonomi pada sebuah perusahaan.
Berikut ini penjelasan ketiga komponen tersebut:
- Kerapatan, merupakan gap atau juga jarak yang terjadi antara harga normal pada suatu barang dengan harga yang disetujui. Komponen ini menjelaskan tentang jarak atau gap dari harga normal sebuah produk dengan harga yang telah disetujui. Jadi, melalui likuiditas, perusahaan mampu menjelaskan tentang perjanjian akan transaksi sebuah produk yang digunakan.
- Kedalaman, merupakan jumlah atau juga volume barang yang dijual serta dibeli pada tingkat harga tertentu. Informasi pada komponen ini juga menjelaskan tentang tingkat harga atas produk terjual atau dibeli tersebut.
- Resiliensi, merupakan tingkat kecepatan perubahan harga ke arah harga efisien setelah terjadi penyimpangan atau juga ketidakstabilan harga. Umumnya, penjelasan mengenai komponen ini terjadi setelah adanya penyimpangan atau harga yang tidak stabil akan suatu barang.
Secara umum, likuiditas diukur dengan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar yang disebut rasio arus. Namun, ada juga perusahaan yang menggunakan rasio lain sebagai ukuran likuiditas. Untuk mengukur rasio likuiditas sendiri diberlakukan berbagai macam metode seperti rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas.
Rasio yang Diberlakukan dalam Likuiditas
Likuiditas ditentukan oleh rasio, yang dikenal juga dengan nama rasio aktiva. Cara perhitungannya pun relatif sederhana, yaitu aktiva lancar atau sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat di kemudian hari dibagi kewajiban lancar. Rasio likuiditas sendiri dibagi menjadi beberapa, yaitu:
1. Current Ratio
Merupakan perbandingan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar yang bisa disebut juga dengan current assets dan current liabilities. Kategori current assets adalah pos-pos yang berumur satu tahun atau lebih sementara current liabilities merupakan kewajiban pembayaran dalam satu tahun.
2. Quick Ratio
Tipe yang kedua adalah quick ratio. Kategori ini sendiri mengacu kepada perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Persediaan sendiri mengacu kepada alat-alat kanto, bahan baku, persediaan barang dan persediaan barang jadi. Sebuah perusahaan yang memiliki quick ratio kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.
3. Rasio Kas
Rasio kas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek menggunakan uang kas yang dimiliki. Contoh kas perusahaan yang diperhitungkan dalam rasio ini adalah dana kas dan setara kas, seperti rekening giro. Ketika rasio ini menunjukkan perbandingan 1:1 atau lebih besar, makan perusahaan memiliki kinerja yang efektif dan kondisi keuangan yang baik.
4. Rasio Perputaran Kas
Rasio ini menunjukkan angka relatif antara jumlah penjualan dengan modal kerja. Hal yang termasuk sebagai modal kerja adalah semua komponen pada aktiva lancar yang dikurangi dengan jumlah utang lancar.
Rasio ini dihitung dengan membagi angka penjualan dengan modal kerja bersih. Melalui rasio ini, perusahaan mampu mengetahui seberapa tinggi penjualan atau keuntungan yang didapatkan dari pengeluaran untuk modal kerjanya.
5. Rasio Modal Kerja
Rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan dari jumlah aktiva serta posisi modal kerja. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi total aset saat ini dengan liabilitas dan membaginya dengan jumlah aset.
Sumber Likuiditas
Setiap aktiva lancar atau alat yang likuid beragam, namun dalam dunia perbankan. Aktiva lancar terdiri dari beberapa hal, yaitu:
- Kas atau uang tunai
- saldo dana milik bank tersebut yang terdaftar di Bank Sentral
- Tagihan atau deposito pada bank lain
- Cek yang diterima
Dunia finansial dan investasi tentunya akan terus bergerak maju, terutama karena disokong oleh teknologi yang terus berkembang. Namun layaknya disiplin ilmu lainnya, dunia finansial masih memiliki pedoman yang terus dijaga, salah satunya adalah likuiditas.
Manfaat Memahami Likuiditas Perusahaan
Singkatnya, memahami pengertian likuiditas bukan hanya menambah ilmu dalam dunia finansial. Namun kamu bisa mendapatkan manfaat nyata karena membantumu dalam menentukan langkah dalam berinvestasi.
Likuiditas perusahaan memiliki fungsi dan manfaatnya sendiri untuk proses operasi perusahaan. Fungsi dan manfaat likuiditas adalah sebagai berikut:
- Sebagai media dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari.
- Sebagai alat untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan yang mendesak atau mendadak.
- Untuk memfasilitasi pelanggan (untuk bank atau lembaga keuangan) yang ingin memberikan pinjaman atau penarikan dana.
- Sebagai referensi untuk tingkat fleksibilitas suatu perusahaan dalam memperoleh persetujuan investasi atau bisnis menguntungkan lainnya.
- Sebagai alat untuk memicu perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja.
- Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
- Dapat membantu manajemen dalam memeriksa efisiensi modal kerja.
- Membantu perusahaan dalam menganalisis dan menafsirkan posisi keuangan jangka pendek.
Cara Menghitung Likuiditas Perusahaan
Dalam menghitung likuiditas kamu bisa menggunakan rumus rasio likuiditas. Di mana, rumus perhitungan tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) jenis:
1. Perhitungan Rasio Lancar
Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat menutupi utang jangka pendek. Namun, ketika nilai yang dihasilkan menunjukkan angka yang tinggi maka semakin tinggi juga kemampuan perusahaan dalam menutupi utang jangka pendeknya.
Rasio Lancar = Aktiva Lancar : Utang Lancar
Jika hasil yang didapat dari pembagian tersebut nilainya rendah di bawah 1,2, maka hal itu disebabkan perusahaan tidak memiliki kemampuan dalam membayar utang jangka pendek dan melunasinya kepada bank.
Namun, nilai rendah juga dapat menyatakan bahwa perusahaan sudah menggunakan aktiva lancarnya secara efektif dan efisien.
Jadi, ketika aktiva lancar digunakan dalam rasio meliputi kas dan setara kas, persediaan barang, piutang usaha dan lain sebagainya. Maka bisa jadi rasio ini dapat digunakan untuk memperhitungkan utang yang masa pelunasannya kurang dari satu tahun seperti utang pajak perusahaan.
2. Perhitungan Rasio Cepat
Perhitungan ini digunakan untuk memperhitungkan persediaan barang bagian dari aktiva lancar untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang disebabkan persediaan dinilai membutuhkan waktu yang lebih lama agar dapat dicairkan.
Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar
Jika hasil dari perhitungan rasio ini lebih dari 1,0 maka kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dinilai sangat baik. Kecuali jika hasilnya di atas 3,0 maka dapat kemampuan perusahaan dinilai kurang sehat atau kurang produktif.
Hal ini disebabkan karena aktiva lancar perusahaan tidak dimanfaatkan secara maksimal dalam bentuk investasi atau tidak tepat target keuntungannya. Sehingga, kamu bisa melihat apakah arus kas perusahaan berjalan sehat ataukah tidak sehat.
3. Perhitungan Rasio Uang Tunai
Perhitungan ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia dalam perusahaan untuk melunasi utang jangka pendeknya. Dengan perhitungan rasio uang tunai disarankan dapat menghasilkan angka sebanding antara kas maupun utang seperti 1:1 sehingga dapat seimbang.
Namun, meskipun semakin besar kas dibanding utang jangka pendeknya hal ini juga dapat dikatakan baik karena adanya ketersediaan dana untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio Uang Tunai = (Kas + Bank) : Utang Lancar
Dalam rasio kas dan bank di sini yang dimaksud yaitu kas perusahaan dan surat berharga lainnya yang mudah dicairkan seperti obligasi atau reksa dana yang dapat digunakan saat membutuhkan dana darurat.
Namun, yang lebih penting adalah tidak terlalu banyak diminati perusahaan dalam menghitung likuiditas. Hal ini dikarenakan jumlah kas yang berlebih dianggap tidak produktif dan dinilai tidak dimanfaatkan dengan baik dan benar.
Memahami pengertian likuiditas tentunya adalah langkah kecil namun signifikan yang bisa kamu ambil, selain tentunya memperkaya pengetahuan tentang dunia finansial, terutama jika kamu ingin memulai berinvestasi dalam bentuk apapun.
Nah, untuk terus menambah pengetahuan kamu yang bisa mengubah posisi kamu di dunia investasi, jika kamu sering terlibat dan berinteraksi dengan investor, adalah dengan menggali informasi di manapun dan dari siapapun. Tentunya, kamu bisa memulainya dengan membaca artikel di Ajaib Indonesia.