Ajaib.co.id – Apa pertimbangan kamu saat memilih emiten dalam berinvestasi saham? Sebagai instrumen investasi dengan profil risiko yang tinggi, keuntungan yang bisa didapatkan oleh pemegang saham emiten tertentu juga cukup menggiurkan apalagi jika bisa mendapatkan dividen sekaligus juga capital gain.
Walaupun memiliki risiko yang tinggi, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan bila benar-benar memahami kinerja bisnis emiten tertentu sebelum menginvestasikan uang kamu di dalamnya. Bagaimana caranya? Kamu bisa menjadi value investor dengan selalu memperhatikan aspek fundamental suatu perusahaan.
Nah, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, banyak sekali perusahaan yang mengakui kalau pihaknya belum bisa membagikan dividen demi menjaga arus kas atau cash flow perusahaan tetap baik. Nah, arus kas ini berhubungan erat dengan aspek keuangan akuntansi yang umum dikenal dengan nama aktiva lancar.
Terlebih lagi, aktiva lancar adalah komponen yang penting dalam industri perbankan yang memang erat dengan bisnis perputaran uang. Semakin banyak aktiva lancar yang dimiliki perusahaan perbankan di era pandemi seperti ini, maka semakin kuatlah struktur keuangan perusahaan tersebut di mata investor.
Dikutip dari Bisnis,com, Bank Rakyat Indonesia atau BRI tercatat sebagai bank yang memiliki aset dengan nominal paling besar di tanah air hingga akhir tahun 2019 lalu. Berdasarkan laporan keuangannya, total aset perseroan mencapai Rp1,42 triliun, meningkat 9,2 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Bank pelat merah ini juga masuk dalam daftar Top 1.000 World Banks 2020 versi The Banker karena membukukan kenaikan modal inti yang cukup besar yakni US$14,2 miliar pada tahun 2019. Terlebih lagi, BRI memang menduduki deretan teratas di antara semua bank di Indonesia jika dilihat dari performa likuiditasnya.
Di sisi lain, Bank Central Asia atau BCA juga terpantau berada dalam urutan teratas bank swasta dengan aset terbesar di Indonesia. Hingga akhir 2019, aset yang dimiliki BCA adalah sebesar Rp918,99 triliun, meningkat 11,4 persen secara year-on-year.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai komponen aset berupa aktiva lancar, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Aktiva Lancar
Aktiva lancar atau current asset merupakan salah satu rasio keuangan yang mempertimbangkan jenis aset perusahaan. Berdasarkan jenisnya, aset yang dimiliki perusahaan terbagi atas jenis aset yang mudah dicairkan dan sulit untuk dicairkan. Hal ini juga bisa berarti aktiva lancar adalah komponen aset yang mudah untuk dicairkan dalam waktu singkat.
Komponen tersebut umumnya bisa dilihat di laporan keuangan neraca atau balance sheet dalam periode pelaporan keuangan perusahaan di setiap siklus akuntansi.
Membaca laporan keuangan neraca juga perlu kehatian-hatian, karena pada dasarnya komposisi aset dalam laporan keuangan neraca merupakan penjumlahan dari liabilitas dan ekuitas dari perusahaan tersebut. Sehingga, kamu pun harus benar-benar jeli membedakan aktiva yang merupakan kekayaan suatu perusahaan dan pasiva yang merupakan kewajiban dan modal perusahaan.
Aktiva lancar atau yang sering juga disebut aset lancar menjadi faktor yang sangat penting bagi perusahaan karena bersinggungan dengan kas bersih yang dimiliki perusahaan saat ini. Oleh karena itu, jika jumlah aktiva lancar cukup besar, bisa dikatakan keuangan perusahaan tersebut juga cukup kuat.
Komponen aktiva lancar tentunya menjadi pertimbangan investor ketika perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk membayar utang, membayar gaji karyawan, hingga melanjutkan bisnisnya dalam beberapa tahun ke depan.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai aset lancar atau aktiva lancar tersebut, kamu perlu memperhatikan komponen yang tepat hingga bisa diklasifikasikan sebagai aktiva lancar agar tidak salah dalam memanfaatkannya. Ada beberapa jenis aktiva lancar, yaitu:
Kas
Kas adalah uang tunai yang dapat ditarik kapan saja untuk membiayai operasional perusahaan yang tersedia di dalam kas atau setara kas perusahaan yang umumnya disimpan dalam bentuk deposito atau denominasi sejumlah mata uang di dalam akun bank.
Piutang
Piutang adalah tagihan yang ditujukan kepada debitur atau pelanggan dari perusahaan yang diharapkan akan dilunasi dalam jangka waktu paling lambat 1 tahun sejak tanggal invoice. Terdapat beberapa jenis piutang dalam aktiva lancar di antaranya:
- Piutang dagang adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain yang melakukan pembelian barang atau jasa secara kredit
- Piutang wesel adalah surat perintah penagihan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Piutang Pendapatan adalah pendapatan yang merupakan hak perusahaan tetapi pembayarannya belum diterima oleh perusahaan.
Surat Berharga
Aktiva lancar jenis ini adalah kepemilikan saham atau juga surat utang dana tau obligasi perusahaan lain yang mempunyai sifat sementara, yang dapat dijual kembali sewaktu-waktu. Nah, dalam surat berharga terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar diakui sebagai penyertaan sementara, yaitu:
- Tidak bertujuan untuk menguasai perusahaan lain;
- Mempunyai kondisi pasarnya sendiri;
- Dapat dijualbelikan dengan cepat.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka atau pembayaran yang dibayar di awal adalah pengeluaran biaya untuk mendapatkan jasa dari pihak lain namun belum dapat dinikmati oleh perusahaan pada periode pembayaran dilakukan.
Persediaan
Persediaan adalah seluruh perlengkapan yang tersedia untuk dipakai demi suatu kelancaran usaha dan bersifat habis pakai untuk dijual ataupun untuk digunakan dalam pemberian jasa atau proses produksi.
Suatu perusahaan dengan jumlah nominal aktiva lancar yang relatif kecil kemungkinan akan sulit membiayai kegiatan operasionalnya sehingga perusahaan akhirnya mengambil langkah untuk menahan laba, melakukan pinjaman ke bank, hingga melakukan aksi korporasi seperti right issue atau private placement untuk mendapatkan dana segar guna memperbaiki aktiva lancar perusahaan.
Karenanya, selain laporan laba/rugi, kamu juga dituntut untuk lebih memberikan perhatian terhadap komponen laporan keuangan neraca ini ya untuk dapat menerka keberlangsungan operasional perusahaan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Jika kamu sudah menemukan emiten yang menurut kamu memiliki kinerja fundamental yang baik, baiknya kamu juga mulai melakukan investasi melalui instrumen saham. Salah satu alternatif yang bisa kamu gunakan adalah dengan menggunakan aplikasi investasi Ajaib yang dapat kamu unggah melalui Google Play dan Apple App Store.
Sumber: Jenis Aktiva Lancar & Hubungannya dengan Perpajakan dan Cara Mudah Investor Melihat dan Menilai Perusahaan Melalui Laporan Keuangan, dengan perubahan seperlunya.