Proyek pembangunan infrastruktur masih akan jadi agenda selanjutnya pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode keduanya. Salah satu yang akan dilanjutkan adalah pengerjaan jalan tol. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Pemerintah akan menargetkan proyek jalan tol sepanjang 2.500 Km dalam lima tahun ke depan. Kelanjutan jalan tol ini akan membangun sentimen positif buat saham-saham konstruksi, salah satunya adalah saham Waskita.
Target operasional jalan tol yang ditetapkan pemerintah lebih tinggi daripada periode sebelumnya sepanjang 1.852 Km. Dana yang diperlukan kurang lebih Rp275 triliun hingga Rp350 triliun. Anggaran tersebut belum termasuk perhitungan untuk jalan tol layang sebesar Rp300 miliar per Km.
William Surya Wijaya yang merupakan analis Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan akan ada sentimen positif untuk saham-saham di sektor konstruksi. Sentimen positif itu khususnya bakal terjadi pada sejumlah emiten kontruksi BUMN.
Pilihan Tepat Investasi Jangka Panjang
Berlanjutnya pembangunan jalan tol tersebut, William merekomendasikan untuk membeli saham Waskita Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk. Ketiga perusahaan ini termasuk anggota holding BUMN di sektor infrastruktur yang menggarap pembangunan jalan tol selama lima tahun terakhir. Misalnya Waskita Karya yang mengantongi pengerjaan Tol Pasuruan-Probolinggo, Tol Mengkudu-Sei Rampah Seksi 6, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Batang-Semarang, Tol Ngawi-Kertosono, serta Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Dengan berlanjutnya proyek infrastruktur, akan memberikan dampak mendorong laju pertumbuhan dan ekonomi yang merata. Oleh karena itu saham Waskita dan saham konstruksi lainnya sangat direkomendasikan untuk investasi jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan proyek infrastruktur, terutama jalan tol yang sifatnya multi tahun. Dari sejumlah jalan tol yang telah dibangun oleh perusahaan perseroan tersebut sudah mulai dioperasikan di tahun 2019 ini. Namun, tak serta merta berpengaruh pada kinerja keuangan mereka. Perusahaan baru akan mendapatkan untung dari proyek tersebut dalam jangka panjang setelah proyek beroperasi.
Pendapatan Saham Menurun, Kinerja Saham Waskita Berkilau
Jika melihat dari kinerja keuangannya, laba bersih Waskita Karya merosot tajam 66,63% dari Rp2,99 triliun menjadi Rp997,82 miliar. Penurunan tersebut diakibatkan pendapatan perusahaan yang menurun mencapai 35,39% dari Rp22,89 triliun menjadi Rp147,79% triliun. Sementara Adhi Karya mendapatkan peningkatan laba sebesar 1,08% per tahunan yang sebelumnya Rp212,7 miliar jadi Rp215 miliar di semester I tahun 2019. Akan tetapi pendapatannya malah turun sebesar 10,79% yang tadinya Rp6,08 triliun menjadi Rp5,42 triliun. Sama halnya dengan Adhi Karya, PT Wijaya karya juga mengalami kenaikan keuntungan bersih mencapai 72,23% secara tahunan.
Akan tetapi dari kinerja sahamnya, PT Waskita Karya yang terlihat paling mengkilau. Dalam kurun waktu lima tahun, saham Waskita sukses terbang tinggi ke angka 77,41%. Berdasarkan perdagangan hari Jumat (27/09/2019) ini, saham Waskita (WSKT) ditutup pada posisi Rp1.665 per lembar saham meningkat 0,31%. Sedangkan saham ADHI turun 43,41% dalam 5 tahun, dan WIKA merosot 15,27% dalam 5 tahun. Kendati demikian, dalam jangka panjang kinerja saham dan keuangan perseroan tetap mampu tumbuh seiring beroperasinya ruas jalan tol baru.
Selain itu, kelanjutan proyek jalan tol akan menaikkan kinerja dari PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Saham Waskita diprediksi bakal meningkat ke level Rp1698-Rp1.718 per saham. Sedangkan WSBP naik Rp338-Rp342/saham.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.