Saham

Bedah Saham Indosat (ISAT), Bagaimana Kinerja & Harga Saham Pasca Meger?

Penasaran dengan Harga Saham Indosat? Perhatikan Beberapa Hal Ini!

Ajaib.co.id – Siapa sih yang tidak kenal Indosat atau PT Indosat Tbk? Salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi ini tentu saja sudah tidak asing lagi di telinga kita, kan? Begitu juga dengan harga saham Indosat yang ternyata banyak sekali peminatnya. Harga saham Indosat terus menjadi perhatian banyak orang karena harganya yang beberapa kali naik turun. Jika kamu salah satu orang yang juga tertarik dengan harga saham Indosat, yuk, cari tahu seluk-beluk Indosat!

Kenalan dulu dengan Indosat

PT Indosat Tbk (ISAT) didirikan oleh Pemerintah pada tanggal 20 November 1967 sebagai perusahaan investasi asing untuk menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969 untuk membangun, mengalihkan dan mengoperasikan International Telecommunications Satellite Organization, atau Intelsat, stasiun bumi di Indonesia untuk mengakses satelit Intelsat’s Indian Ocean Region.

Layanan telekomunikasi internasional menggunakan satelit internasional menjadikan Indosat sebagai perusahaan yang berbeda dan unik pada masanya. Seiring dengan perkembangannya yang cukup pesat, pemerintah Indonesia kemudian membeli 100% kepemilikan saham Indosat. Hal ini menjadikan Indosat sebagai perusahaan internasional pertama yang dibeli pemerintah.

Indosat terus menggencarkan perkembangannya dengan mendirikan IM3 (PT Indosat Multimedia Mobile) sebagai pelopor layanan GPRS dan multimedia di Indonesia di tahun 2000. Namun, pada 2001, pemerintah menjual 8.10% saham ke publik dan 41.94% ke Temasek milik Singapura.

Enam tahun kemudian, Tamasek menjual 40.81% saham Indosat ke Oredoo, sebuah perusahaan milik Qatar. Kemudian, ini menjadikan pemerintah Indonesia memiliki 14.29% dan publik 44.90% sisa sahamnya.

ISAT Resmi Merger dengan Provider 3 (tri) di 2022

PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia telah resmi merger pada 4 Januari 2022. Perusahaan hasil gabungan itu mengusung nama Indosat Ooredoo Hutchison. Dengan adanya merger ini, maka kepemilikan saham pun berubaha.

Berdasarkan laporan PT EDI Indonesia selaku biro administrasi efek, susunan pemegang saham Indosat (5% atau lebih) per 4 Januari 2022 terdiri atas Ooredoo Asia Pte Ltd sebesar 43,81%,  PPA Investasi Efek (AFS) sebesar 9,63%, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia SA1 sebesar 10,77%, dan Hutchison Asia Telecommunications Ltd sebesar 21,65%.

Adapun kepemilikan saham Ooredoo pada Indosat Ooredoo Hutchison berkurang dari sebelumnya 65%. Kepemilikan PPA – BUMN susut dari sebelumnya 14,29%. Sedangkan Tiga Telekomunikasi Indonesia dan Hutchison sebelumnya tidak memiliki saham Indosat (ISAT).

Namun, saat ini kepemilian saham ISAT pun kembali berubah, berikut nama pemegan saham ISAT per 30 September 2022.

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
(Serie B) – Ooredoo Asia, Pte. Ltd5.292.710.752 (Saham)529.271.075.200 (IDR)65,64%
(Serie B) – Public (each below 5%)1.321.461.400 (Saham)132.146.140.000 (IDR)16,40%
(Serie B) – PT.Perusahaan Pengelola Aset (Persero)776.624.999 (Saham)77.662.499.900 (IDR)9,63%
(Serie B) – PT.Tiga Telekomunikasi Indonesia671.755.088 (Saham)67.175.508.800 (IDR)8,33%
(Serie B) – Muhammad Buldansyah150.000 (Saham)15.000.000 (IDR)0,00%
(Serie B) – Armand Hermawan500 (Saham)50.000 (IDR)0,00%
(Serie A) – Goverment of The Republic of Indonesia(Saham)(IDR)0,00%

Riwayat Pembagian Dividen

Dividen menjadi salah satu faktor yang bisa kamu pertimbangkan ketika membeli suatu saham. Nah, saham ISAT sendiri termasuk saham yang sring memberikan dividen, meski tidak setiap tahun. Berikut riwayat pembagian dividen saham ISAT 15 tahun kebelakang.

TahunDividen TunaiJenis
2021248,06 (IDR)Final
2021920,14 (IDR)Interim
2020828,13 (IDR)Final
201773,00 (IDR)Final
201671,18 (IDR)Final
201234,52 (IDR)Final
201176,83 (IDR)Final
201059,55 (IDR)Final
2008172,85 (IDR)Final
2006129,75 (IDR)Final

Riwayat Harga Saham ISAT

Sama dengan saham lainnya, saham ISAT pun terlihat naik turun atau fluktuatif. Satu tahun kebelakang, harga saham ISAT terendah berada di level Rp5.000 per lembar saham, sedangkan harga tertinggi satu tahun kebelakang berada di level Rp7.675.

Penutupan perdagangan saham 10 Februari 2023, harga saham ISAT berada di level Rp5.925 per lembar saham.

TanggalTerakhirPembukaanTertinggiTerendahVol.Perubahan%
01/02/20235.9256.1256.1505.8003,26M-2.87%
01/01/20236.1006.1756.4255.82561,45M-1.21%
01/12/20226.1755.9506.2005.27594,88M+3.78%
01/11/20225.9506.8006.9755.75066,59M-12.18%
01/10/20226.7757.2507.4506.12596,50M-6.55%
01/09/20227.2507.4007.6756.875148,60M+1.05%
01/08/20227.1756.6757.6256.675165,84M+7.49%
01/07/20226.6756.5006.8255.95090,69M+1.91%
01/06/20226.5505.4007.0255.350205,89M+23.00%
01/05/20225.3256.9756.9755.200117,04M-23.93%
01/04/20227.0005.2007.4005.125191,17M+35.27%
01/03/20225.1755.5005.5505.00064,84M-5.48%
01/02/20225.4755.7255.9005.40089,62M-4.37%
01/01/20225.7256.2006.4755.62578,20M-7.66%
Tertinggi: 7.675Terendah: 5.000Selisih: 2.675Rata-Rata: 6.234Perubahan%: -4

Saham ISAT, apakah bikin untung?

PT Indosat Tbk (ISAT) dipercata memiliki prospek cerah setelah penggabungan usaha PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Aksi merger tersebut bahkan memberi peluang bagi ISAT menjadi pemimpin di pasar operator seluler Indonesia.

Menurut Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra menjelaskan dalam risetnya tanggal 4 Oktober 2022 bahwa merger ISAT dengan H3I akan mempercepat daya saingnya dalam sekejap. Dengan adanya penggabungan usaha, maka menciptakan pula efisiensi yang lebih tinggi yaitu dari relokasi jaringan sehingga bakal berdampak pada profitabilitas.

Serta, adanya ruang untuk berkolaborasi dengan pemain FTTH (Fiber-to-the-Home) lainnya untuk menciptakan layanan konvergensi.

Oleh karena itu, Maybank Sekuritas optimistis bahwa jaringan ISAT pasca merger akan meningkat secara signifikan. Bahkan, akan mampu bersaing secara head-to-head dengan Telkomsel.

Frekuensi ISAT sudah meningkat menjadi 135Mhz yakni terbesar kedua setelah Telkomsel 155Mhz. Sedangkan, dari sisi jumlah pelanggan ISAT telah melonjak 50% dari 62,9 juta di tahun 2021 menjadi 96,2 juta di semester I-2022.

Dengan demikian, Maybank Sekuritas memproyeksikan pendapatan ISAT akan mendapatkan compound annual growth rate (CAGR) 19,4% dari Rp31,3 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 53,4 triliun di tahun 2024. Prospek margin yang lebih tinggi dari efisiensi jaringan diyakini meningkatkan profitabilitas. 

Hanya saja, manfaat penuh dari merger membutuhkan setidaknya dua tahun untuk memetik hasil.

Jadi, sudah mengenal saham indosat dengan baik bukan? Yuk mulai beli saham Indosat sekarang juga di Ajaib sekarang!

Di Ajaib kamu bisa memulai investasi saham dengan modal mulai dari Rp100 ribu. Selain itu, kamu bisa melakukan investasi saham dari mana saja dan kapan saja. Kamu juga tidak perlu khawatir mengenai keamanan, karena Ajaib telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan yang menjamin keamanan dana investasi kamu.

Artikel Terkait