Ajaib.co.id – Dalam berbisnis, strategi pemasaran itu haruslah diperhatikan dengan benar. Produk atau jasa yang dijual merupakan faktor yang sangat penting dalam keberlangsungan perusahaan. Bisnis akan berjalan baik jika penjualan produknya dilakukan dengan tepat sehingga memajukan perusahaan dan tentu saja bisnis bisa mendapat keuntungan yang terus meningkat.
Dalam pemasaran, mungkin kamu pernah mendengar teknik direct selling atau penjualan langsung. Namun jangan salah mengartikannya sama dengan direct marketing, karena keduanya jelas-jelas berbeda.
Penjualan langsung ini sering dilakukan para produsen dengan cara langsung terjun ke lapangan atau bahasa kerennya menjemput bola. Di daerah sekitar perumahan atau di pinggir jalan-jalan yang ramai dilalui orang pasti kamu pernah melihat mobil atau motor yang berhenti membuka counter menawarkan produk jualannya, misalnya Indihome, bean bag, bolu susu lembang, dan lainnya.
Mereka juga menjual produknya di toko-toko online atau marketplace, seperti Bukalapak, Tokopedia, dan juga social media Instagram maupun Facebook.
Kalau kamu sudah mulai mendapatkan gambarannya, selanjutnya akan diulas lebih dalam apa sih direct selling itu. Yuk, lanjutkan membacanya di bawah ini.
- Pengertian Direct Selling
-
Banyak Produsen Memilih Direct Selling, Kenapa?
- 1. Penjualan langsung memungkinkan produsen menjalin hubungan secara langsung dengan customer.
- 2. Dengan penjualan langsung, ada pelayanan nyata dari produsen yang dirasakan customer secara langsung.
- 3. Produsen jadi lebih fleksibel mengembangkan dan memproduksi produknya.
- 4. Mempermudah mengontrol proses distribusi.
Pengertian Direct Selling
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pengertian dari direct selling. Menurut Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), direct selling adalah suatu metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara bertatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan mitra usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan, serta iuran keanggotaan yang wajar.
Berdasarkan APLI, ada dua bentuk penjualan langsung yang di antaranya adalah:
1. Single Level Marketing (Pemasaran Satu Tingkat)
Ini adalah metode pemasaran dari sistem penjualan langsung dengan bentuk satu tingkat. Dalam hal ini direct sales selaku mitra bisnis memperoleh komisi penjualan beserta bonus dari hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukan sendiri.
Cara kerjanya pun dilakukan secara satu per satu, seperti presentasi dari rumah ke rumah. Bisa juga penjualannya dilakukan melalui sistem online menggunakan katalog.
2. Multi Level Marketing (Pemasaran Multi Tingkat)
Dari bentuknya yang lebih dari satu tingkat, metode pemasaran melalui multi level marketing (MLM) memiliki anggota jaringan di dalam kelompoknya. Jadi, mitra usahanya mendapatkan komisi penjualan dan juga bonus dari hasil penjualan barang atau jasa yang dijalankan sendiri dan juga anggota jaringannya.
Direct selling atau penjualan langsung ini sangat berbeda dengan direct marketing (pemasaran langsung). Perbedaannya adalah kalau penjualan langsung lebih kepada bagaimana agen-agen penjualan mampu berhubungan langsung dengan klien secara individual.
Sementara pemasaran langsung menjalin hubungan dengan klien atau pelanggan tanpa melalui agen/konsultan, melainkan organisasi atau perusahaan langsung yang mencari.
Jadi, secara pengertiannya sistem ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam proses distribusi produknya, seperti pusat distribusi regional maupun grosir. Sejumlah bisnis berkonsep B2B biasanya menggunakan metode penjualan langsung demi menargetkan dan menjual kepada customer akhir.
Banyak Produsen Memilih Direct Selling, Kenapa?
Sekarang ini banyak sejumlah produsen yang memilih untuk melakukan penjualan langsung (direct selling). Tentu ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangannya, yaitu:
1. Penjualan langsung memungkinkan produsen menjalin hubungan secara langsung dengan customer.
Kemampuan dalam menjalin hubungan inilah yang jadi salah satu faktor utama dalam penjualan saat ini. Harapannya supaya dapat membangun loyalitas pelanggan dan adanya feedback dari customer setelah menggunakan produk tersebut.
Nah, feedback inilah yang diharapkan dapat membantu produsen mengembangkan produknya lebih baik lagi.
2. Dengan penjualan langsung, ada pelayanan nyata dari produsen yang dirasakan customer secara langsung.
Selain produk yang dijual, jelas pelayanan jadi hal penting bagi produsen karena dapat membentuk imej baik atau tidaknya di mata customer. Apalagi adanya sosial media memudahkan customer untuk menuliskan keluhan atau komplain terhadap pelayanan yang mereka terima dari produsen.
Maka, sebagai produsen keluhan tersebut harus segera ditanggapi jika imej bisnisnya tidak tercoreng.
3. Produsen jadi lebih fleksibel mengembangkan dan memproduksi produknya.
Untuk bisa masuk ke jaringan retailer modern harus melalui proses panjang yang akan memakan waktu cukup lama. Jika disetujui, mereka harus mendistribusikan produknya ke toko-toko di dalam jaringan retail tersebut yang juga membutuhkan waktu.
Setelah itu barulah produsen bisa tahu apakah produknya diterima dengan baik oleh masyarakat. Berbeda halnya jika melakukan penjualan langsung, yang bisa lebih cepat memperoleh respon masyarakat mengenai produknya.
Sehingga bisa dilakukan evaluasi sesegera mungkin untuk dikembangkan lagi.
4. Mempermudah mengontrol proses distribusi.
Direct selling memudahkan produsen mengontrol proses distribusi sehingga mampu meminimalisir kerugian akibat banyaknya pihak yang terlibat selama pendistribusian. Namun, penjualan secara langsung ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan sumber daya manusia yang mumpuni sebagai pendukungnya.
Pada intinya untuk melaksanakan direct selling ini harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta produk yang akan dijual, khususnya bagi bisnis-bisnis baru. Pihak produsen harus menghitung biaya dengan cermat jika ingin melakukan penjualan langsung, jangan sampai malah merugikan.
Di samping itu metode pemasaran ini juga membutuhkan orang-orang yang memang cakap di bidangnya, sehingga komunikasi dan attitude jadi salah satu pertimbangan utama produsen memilih sumber daya manusianya.
Direct selling jadi salah satu aliran distribusi yang layak dipertimbangkan dengan alasan-alasan yang sudah disebutkan sebelumnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, metode pemasaran penjualan langsung tentu akan semakin meningkat sehingga lebih efisien dan terarah.