Dunia Kerja

Pengangguran Terselubung Perlu Waspada Jumlah Meningkat

Pengangguran terselubung
Pengangguran terselubung

Ajaib.co.id – Sulitnya mencari pekerjaan membuat banyak pencari kerja tidak memiliki pilihan untuk bisa bekerja di bidang pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, hal ini pula yang membuat jumlah pengangguran terselubung di Indonesia cukup tinggi.

Berdasarkan penyebabnya, pengangguran yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan menjadi 6 jenis. Yuk kita simak satu per satu penyebab pengangguran berikut ini:

Penyebab Pengangguran

1. Pengangguran Struktural

Dengan semakin berkembangnya zaman, di mana semua operasional bisnis mulai beralih ke digitalisasi. Tentunya bukan hanya bisnis saja yang perlu mengikuti perkembangan tersebut. Melainkan, SDM atau para pekerja yang bekerja di perusahaan pun juga harus mengikuti perubahan tersebut.

Di mana, para pekerja harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi agar tidak kalah bersaing dengan pekerja-pekerja lainnya yang lebih muda, serta lebih melek teknologi.

Jika tidak menyesuaikan kemampuan dengan apa yang dicari oleh dunia kerja, para pekerja tersebut akan lebih mudah tersingkir dalam persaingan di dunia kerja karena tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan saat ini.

2. Pengangguran Konjungtur

Pandemi membuat perekonomian di berbagai belahan dunia merosot. Hal ini berdampak langsung ke sektor industri misalnya pariwisata, selama pandemi industri pariwisata sangat tertekan dengan adanya larangan untuk bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Dengan begitu, banyak agen-agen perjalanan yang mengalami penurunan omset penjualan karena larangan bagi masyarakat untuk bepergian selama pandemi. Tentunya hal ini akan berdampak langsung terhadap keuangan agen-agen perjalanan tersebut.

Untuk bisa tetap mempertahankan bisnisnya hingga pandemi selesai, pihak agen perjalanan memilih untuk memotong gaji karyawan maupun melakukan PHK kepada sejumlah karyawannya.

Hal ini adalah contoh dan pengertian dari pengangguran konjungtur, di mana penyebab pengangguran ini diakibatkan dari kondisi perekonomian yang terus menurun dan membuat pihak perusahaan mengambil langkah terakhir yakni PHK.

3. Pengangguran Musiman

Pengangguran musiman adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan namun hanya di momen-momen tertentu saja. Misalnya saja kamu adalah pedagang terompet, di mana kamu hanya berjualan dagangan tersebut saat momen pergantian akhir tahun saja, lalu kamu menganggur kembali setelahnya.

Selain itu, pengangguran musiman juga sering dirasakan oleh para petani di Indonesia. Di mana, mereka hanya bertani di saat momen-momen tertentu misalnya saat musim hujan atau musim panas.

4. Pengangguran Friksional

Pengangguran satu ini disebabkan sulitnya mengakses informasi yang bisa menghubungkan antara pencari kerja dan dunia kerja. Jika kamu tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, tentunya kamu tidak akan kesulitan untuk bisa mengakses lowongan kerja yang ada di internet.

Bagaimana dengan para pencari kerja yang tinggal di pelosok-pelosok daerah? Mereka akan kesulitan mencari informasi perihal lowongan kerja karena kurangnya infrastruktur di daerah tersebut, salah satunya yakni belum adanya jaringan internet karena faktor geografis.

5. Pengangguran Teknologi

Di sejumlah negara maju, saat ini tenaga manusia mulai tergantikan oleh mesin maupun robot. Misalnya saja di negara Jepang, sebagai salah satu negara maju di dunia, ketika kamu berlibur ke sana dan makan di restoran, kamu akan dilayani oleh pelayan robot.

Hal ini menjadi bukti bahwa tenaga manusia mulai tergantikan dengan teknologi. Pergantian tenaga manusia ke tenaga robot akan membuat pekerja yang tidak memiliki kemampuan spesifik perlahan-lahan akan tergantikan.

6. Pengangguran Sukarela

Penyebab pengangguran yang terakhir ini sebenarnya tidak memiliki kesulitan dalam mengakses informasi ke dunia kerja dan sebagainya. Melainkan, pengangguran satu ini diakibatkan oleh faktor diri sendiri.

Misalnya pekerja memilih menganggur karena merupakan anak orang kaya, ataupun baru saja memperoleh warisan dari orang tua.

Bagaimana Nasib Pengangguran Terselubung di RI?

Saat ini, jumlah pengangguran di tanah air hampir menyentuh 10 juta orang. Angka pengangguran ini meningkat akibat adanya pandemi yang membuat seluruh sektor industri tertekan. Pandemi membuat banyak bisnis harus gulung tikar dan membuat para karyawannya mengalami PHK.

Menurut BPS pada Agustus 2020, jumlah angkatan kerja yang menganggur di Indonesia mencapai 9,77 juta orang. Belum lagi, ada 24,03 juta orang yang mengalami pengurangan jam kerja.

Produktivitas bisnis yang menurun akibat pandemi membuat badai PHK tidak bisa dibendung lagi. Hal ini tentunya juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para pekerja yang saat ini masih aktif bekerja di perusahaan.

Di antara angkatan kerja yang masih aktif bekerja saat ini, salah satu angkatan kerja yang cukup rentan adalah golongan pengangguran terselubung. Walaupun disebut pengangguran, namun sebenarnya mereka aktif bekerja tetapi dengan produktivitas yang sangat rendah.

Rendahnya produktivitas para pekerja tersebut dipicu dengan bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, serta minat dan bakat yang dimiliki. Pengangguran terselubung bisa diibaratkan seperti kamu bekerja di sebuah perusahaan namun jiwa dan ragamu tidak berada di tempat yang sama.

Hal ini didorong karena kamu menjalankan rutinitas pekerjaanmu sehari-hari dengan setengah hati lantaran pekerjaan yang dijalani saat ini tidak sesuai passion. Padahal, setiap perusahaan selalu menerapkan KPI bagi masing-masing karyawannya. Jika kamu tidak sanggup memenuhi KPI yang ditentukan oleh pihak perusahaan, kamu perlu bersiap-siap karena kemungkinan kamu akan menjadi orang berikutnya yang di-PHK oleh perusahaan.

Agar tak menjadi menjadi angkatan kerja yang tergolong pengangguran terselubung. Setidaknya, kamu perlu mencari jurusan pendidikan yang benar-benar mewakili passion-mu. Selain itu, usahakanlah untuk memilih jurusan pendidikan yang memiliki prospek yang baik dalam kurun waktu lima tahun dari sekarang.

Dengan begitu, saat kamu lulus kuliah nanti dan masuk ke dalam dunia kerja. Kamu tidak akan kesulitan untuk menemukan bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatmu, serta kamu akan lebih termotivasi lagi untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan dimana tempatmu bekerja.

Cari tahu berbagai informasi edukasi lainnya hanya di blog Ajaib.

Artikel Terkait