Ajaib.co.id – Mengetahui bahwa perusahaan di mana kamu melamar pekerjaan telah mengajukan offering letter adalah suatu hal yang pasti ditunggu-tunggu oleh setiap kandidat pelamar di luar sana.
Bagaimana tidak? Tahapan proses lamaran kerja yang panjang tentu cukup menyita waktu dan juga tenaga. Bayangkan saja, untuk mengisi satu lowongan posisi pekerjaan di sebuah perusahaan, kamu perlu bersaing dengan ribuan kandidat lainnya yang nantinya akan disaring hingga memasuki tahapan offering letter.
Proses Mencapai Tahapan Offering Letter Saat Lamaran Kerja
1. Menyiapkan Berkas Lamaran Kerja
Pertama-tama seorang kandidat pelamar perlu terlebih dahulu mempersiapkan sejumlah dokumen, seperti KTP, CV, pas photo, ijazah, hingga surat lamaran. Pelamar bisa mengirimkan dokumen-dokumen lamaran kerja tersebut ke alamat email perusahaan bersangkutan.
Pastikan sebelum mengirimkan berkas lamaran kerja ke perusahaan, periksalah terlebih dahulu dokumen-dokumen tersebut apakah sudah sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh perusahaan atau belum.
2. Berkas Lamaran Kerja Akan Diperiksa oleh HRD
Tahapan proses lamaran kerja selanjutnya adalah HRD akan memeriksa dan melakukan review dari berkas lamaran yang kamu kirimkan sebelumnya. Biasanya HRD butuh waktu sekitar 2 minggu untuk mereview berkas lamaran kerja yang telah kamu kirimkan sebelumnya.
3. Mendapatkan Panggilan Psikotest
Jika kamu adalah salah satu kandidat pelamar yang dinyatakan lolos dalam tahap pemberkasan. Pihak HRD perusahaan akan mengirimkan jadwal undangan psikotest melalui email kepada pelamar maupun lewat panggilan telepon.
Datanglah tepat waktu sesuai dengan jadwal psikotest yang sudah dijadwalkan oleh HRD.
4. Interview
Umumnya, tahapan interview ini bersamaan dengan tes psikotest. Namun, kebijakan setiap perusahaan bisa berbeda-beda. Dalam proses interview, para pelamar nantinya harus melalui 2 tahapan yakni interview dengan HRD dan user.
Jika kamu lolos interview HRD, pihak HRD akan menjadwalkan interview lanjutan bersama user.
5. Negosiasi Gaji
Tahapan proses lamaran kerja berikutnya adalah negosiasi gaji. Proses negosiasi gaji ini bisa dilakukan dengan user, bahkan manajer hingga direktur sekalipun.
Proses negosiasi gaji yang seringkali berjalan alot biasanya karena disebabkan gaji yang kamu minta melebihi ekspektasi gaji dari perusahaan (pemberi kerja).
6. Medical Checkup
Jika Anda sudah menyetujui gaji beserta tunjangan yang nantinya kamu dapat secara lisan. Perusahaan akan meminta kamu untuk melakukan proses medical checkup, biaya medical checkup ini bisa ditanggung secara pribadi maupun gratis di rumah sakit yang sudah bermitra dengan perusahaan bersangkutan.
7. Offering Letter
Tahapan proses lamaran kerja yang terakhir adalah pengajuan offering letter. Dalam proses offering letter, biasanya calon pekerja akan disodorkan sebuah surat kontrak kerja di mana pada poin-poin yang tertera di kontrak kerja tersebut akan menyebutkan nominal gaji pokok hingga tunjangan apa saja yang akan kamu dapatkan selama bekerja di perusahaan tersebut.
Offering Letter Adalah Tahapan Akhir dari Proses Lamaran Kerja
Jika kamu sudah sampai tahapan offering letter pada proses lamaran kerja. Offering letter adalah pertanda baik yang dapat menunjukkan bahwa kamu adalah salah satu kandidat terpilih. Umumnya, jumlah kandidat terpilih yang sampai tahapan ini hanya berjumlah 1 – 3 orang saja.
Dua dari ketiga kandidat terpilih tersebut nantinya akan dijadikan cadangan jika kandidat terkuat memilih mundur dari tahapan rekrutmen.
Ada perusahaan yang menyodorkan offering letter di hari pertama kandidat masuk kerja. Namun, ada pula perusahaan yang menyodorkan offering letter setelah kamu melakukan medical checkup.
Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menerima Offering Letter
Agar kamu tidak menyesal di kemudian hari saat memilih bergabung dengan sebuah perusahaan. Setiap pelamar wajib mempertimbangkan hal-hal berikut ini sebelum tanda tangan offering letter.
1. Jobdesk
Sebelum tanda tangan offering letter, pelamar perlu memastikan terlebih dahulu uraian tugas dan tanggung jawab kamu selama bekerja di perusahaan tersebut. Jika uraian tugas dan tanggung jawab kamu tidak sesuai dengan posisi jabatan yang dilamar.
Kamu bisa mempertimbangkan untuk menolak offering letter tersebut.
2. Gaji
Selain uraian tugas dan tanggung jawab selama kamu bekerja di perusahaan. Ada pula poin lainnya yang perlu menjadi pertimbangan kamu saat menerima offering letter yakni gaji.
Jika ada ketidaksesuaian gaji yang diterima berdasarkan negosiasi gaji dengan gaji yang tertera di offering letter. Kamu berhak untuk menolak offering letter tersebut.
3. Tunjangan
Semakin tinggi jabatan yang kamu duduki di sebuah perusahaan, tunjangan kerja yang bisa kamu terima akan semakin banyak. Oleh karenanya, jika ada informasi perihal tunjangan kerja yang tidak sesuai dengan proses negosiasi gaji yang sudah dilakukan.
Kamu bisa mempertimbangkan terlebih dahulu, apakah berdasarkan tunjangan kerja yang ditawarkan tersebut, apakah masih worth it atau tidak.
4. Lingkungan Kerja
Hal selanjutnya yang perlu kamu pertimbangkan saat menerima offering letter adalah lingkungan kerja. Jika kamu menganggap lingkungan kerja tersebut tidak nyaman. Kamu bisa menolak perusahaan tersebut dan mencari perusahaan lainnya.
5. Prospek Karir
Hal terakhir yang menjadi bahan pertimbanganmu saat menerima offering letter yakni perihal prospek karir jika kamu bekerja di perusahaan tersebut. Dengan prospek karir yang bagus, dalam kurun waktu 2-3 tahun saja kamu sudah bisa merasakan promosi jabatan.
Itulah 5 hal yang patut dipertimbangkan saat menerima offering letter. Jika kamu menolak offering letter yang diajukan oleh perusahaan. Kamu bisa menolaknya dengan cara yang sopan dengan membalas email dan menyampaikan alasannya, serta jangan lupa ucapan rasa terima kasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan oleh perusahaan selama tahapan rekrutmen.